Fadli Zon Secara Halus Tolak Bila Ditawarkan Jadi Menteri KKP: Sebaiknya Seorang Profesional
Pasca penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan atau KKP , Edhy Prabowo membuat kursi yang diduduki kader Partai Gerinda itu kosong
Fadli Zon Secara Halus Tolak Bila Ditawarkan Jadi Menteri KKP: Sebaiknya Seorang Profesional
POS KUPANG.COM --Pasca penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan atau KKP , Edhy Prabowo membuat kursi yang diduduki kader Partai Gerinda itu kosong
Dia Presiden Joko Widodo sudah menujuk Luhut Binsar Panjaitan seagai menteri KKP atinterin sehigga memungkinkan sosok lain menggantikan posisi Edhy Prabowo
Salah satu nama yang ramai disebut adalah Fadli Zon yang juga satu partai dengan Edhy Prabowo
Namun, sosok yang kerap mengritik pemerintah itu secara halus menolak bila ditawarkan juabatan itu
Politisi partai Gerindra Fadli Zon disebut-sebut berpeluang menggantikan posisi Edhy Prabowo yaitu menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan.
Di mana sebelumnya Edhy Prabowo ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan suap ekspor Benih Lobster
Baca juga: Bima Arya Benarkan Habib Rizieq Kabur Lewat Pintu Belakang Ruma Sakit, Pihak RS UMMI Tak Berkomentar
Baca juga: Pesinetron Ali Syakieb Dikabarkan Menikah, Ini Perempuan Cantik yang Menakulan Hatinya
Baca juga: Hasil Test Swab Pertama Rizieq Shihab Negatif,Test Kedua di RS Ummi jadi Rahasia, FPI Sebut Privasi
Baca juga: Ramalan Denny Darko Ungkap Hubungan Vicky Prasetyo dan Kalina Octaranny Bisa Berakhir Sial
Baca juga: Gisel Tak Mampu Berkelit Lagi, Sosok Mirip Dirinya di Video Mesum 19 Detik, Diramal Masuk Penjara
Kini posisi Menteri KKP pun masih kosong dan akan menggantikan Edhy Prabowo.
Sementara Fadli Zon justru terkesan menolak jika jabatan Menteri KKP ditawarkan kepadanya.
Hal itu diungkapkan melalui akun Twitter-ya @fadlizon pada Sabtu (28/11/2020).
"Sebaiknya Menteri KKP mendatang dijabat seorang profesional yang memang benar-benar ahli di bidangnya," tulis Fadli Zon.
Memang saat Edhy Prabowo menjabat sebagai Menteri KKP banyak yang menyangsikan kredibilitasnya sebagao untuk mengurusi kelautan dan perikanan.
Hingga akhirnya Edhy Prabowo justru ditangkap KPK karena tersandung kasus suap tersebut.
"Cari yg terbaik dan tidak harus dari partai politik," tulisnya.
Berpeluang
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon dianggap memiliki peluang cukup besar untuk menjadi menteri Jokowi menggantikan Edhy Prabowo yang menyatakan mundur dari Menteri KKP karena terkait dugaan kasus ekspor benih lobster.
Pengamat Politik dari Indo Barometer, M Qodari mengatakan beberapa alasan.
"Kalau lihat dari pola sebelumnya yang jadi menteri kecenderungannya yang dekat secara pribadi dengan Pak Prabowo. Saya berpikir nama Pak Fadli Zon pengganti Edhy Prabowo," ujar Qodari ketika dikonfirmasi, Kamis (26/11/2020).

Menurut dia peluang Fadli Zon jadi menteri jika Presiden Jokowi cuma mengganti jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan yang ditinggalkan Edhy Prabowo, rekan separtai Fadli Zon.
"Sekaligus kalau Fadli Zon diangkat jadi menteri membuktikan kemampuannya dalam mengelola pemerintahan sebab selama di DPR beliau paling aktif mengkritik pemerintahan. Kita lihat akan menarik jika Fadli Zon jadi menteri," ujar Qodari.
Usai Pilpres 2019 lalu, secara mengejutkan Prabowo Subianto jadi menteri pertahanan di kabinet pemerintahan Jokowi.
Padahal sebelumnya Prabowo dan Jokowi merupakan rival di Pilpres 2019.
Reshuffle Terbatas
Qodari juga menegaskan reshuffle kabinet termasuk pergantian menteri KKP sepenuhnya hak prerogatif Presiden Jokowi.
"Tergantung juga Pak Jokowi apakah mau melakukan perubahan di Kementerian KKP saja atau sekalian reshuffle kabinet," ujar Qodari.
Dengan demikian, menurut Qodari, sekaligus beberapa kursi menteri akan diganti.
"Namun itu butuh kondisi yang spesial," ujarnya.
Sementara itu, Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai, ditetapkannya Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo sebagai tersangka oleh KPK akan membawa sejumlah implikasi politik.
Salah satunya, Presiden Joko Widodo diprediksi bakal segera melakukan reshuffle atau perombakan kabinet.
"Saya memperkirakan mungkin dalam waktu yang dekat akan ada reshuffle kabinet dan Presiden Jokowi mungkin akan melakukan reshuffle kabinet terbatas di pemerintahan," kata Arya kepada Kompas.com, Kamis (26/11/2020).
Menurut Arya, peristiwa ini bakal jadi momentum tepat bagi Presiden untuk melakukan reshuffle.
Apalagi, pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin telah berusia lebih dari satu tahun.
Apalagi, sekitar lima bulan lalu Jokowi juga sempat menyampaikan ancaman reshuffle saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara di depan para menterinya.
Namun, ancaman itu belum dieksekusi Jokowi hingga saat ini.
Arya menduga, reshuffle tidak hanya akan dilakukan terhadap jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan, tetapi juga sejumlah menteri lain yang kinerjanya dinilai kurang maksimal.
Bisa jadi, dalam situasi pandemi seperti sekarang ini, menteri-menteri yang dirombak adalah yang berkaitan dengan bidang kesehatan atau ekonomi.
Sebab, Presiden menginginkan sosok dengan kualifikasi dan pengalaman tinggi untuk pulih dari situasi pandemi
"Jadi mungkin momentum ini akan digunakan oleh Presiden untuk mengevaluasi kinerja sejumlah menteri dan melakukan reshuffle," ujar Arya.
"Dugaan saya sih mungkin tidak hanya di Menteri KKP saja, tetapi juga akan menyasar kementerian-kementerian lain yang underperformances," tuturnya.
Terkait sosok pengganti Edhy, menurut Arya, bisa jadi Jokowi menunjuk kader Partai Gerindra, partai yang semula menaungi Edhy.
Namun demikian, tak menutup kemungkinan Presiden menunjuk kalangan profesional non partai.
Arya menyebutkan, saat reshuffle Kabinet Kerja, Jokowi pernah memangkas kursi menteri yang diduduki kader partai dan diganti dengan kalangan profesional.
Akan tetapi, sekalipun pengganti Edhy nantinya bukan dari Gerindra, Arya meyakini bahwa partai pimpinan Prabowo Subianto itu akan tetap mendapat kursi penting di kementerian yang sama.
"Tapi tentu dalam politik nggak ada yang benar-benar hilang. Kalau misalnya jabatan untuk KKP ini dipangkas oleh Gerindra, Gerindra akan diberikan posisi yang lain juga. Kan ada deal-deal-nya, kompensasinya juga," kata dia.
Seagian Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Diisukan akan Menjabat Menteri KKP, Fadli Zon: Sebaiknya Seorang Profesional Tidak Harus dari Parpol, https://wartakota.tribunnews.com/2020/11/29/diisukan-akan-menjabat-menteri-kkp-fadli-zon-sebaiknya-seorang-profesional-tidak-harus-dari-parpol?page=all.