WKRI NTT Peduli Wanita Terdampak Corona, Ursula Dorong Perempuan Berusaha

KETUA WKRI DPD Provinsi NTT, Ursula Dando Lio, SIP, MM membeberkan data perempuan terdampak virus Corona ( Covid-19)

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/MICHAELLA UZURASI
Ketua WKRI DPD NTT, Ursula Dando Lio bersama pengurus pose bersama dalam acara Ngobrol Asyik Pos Kupang, Senin (23/11). Acara dipandu jurnalis Pos Kupang, Apolonia Matilde Dhiu. 

Ketua Bidang Pendidikan, Yuli Saloso mengatakan, WKRI hadir untuk turut mengambil bagian bersama pemerintah dalam mengatasi, mencegah, maupun menanggulangi pandemi Covid-19.

Ia menyebut tiga hal yang bisa dilakukan. Pertama, manfaatkan potensi diri.
"Punya kemampuan untuk membuat kue silakan membuat kue, punya kemampuan untuk menanam silakan menanam. Punya kemampuan untuk menjahit silakan menjahit dan lain sebagainya," ujarnya.

Kedua, melihat sumberdaya yang dimiliki. "Jika memiliki lahan yang kecil silakan menanam, jika memiliki mesin jahit silakan kembangkan potensi untuk menjahit."

Ketiga, manfaatkan IT. "Sekarang, menjual secara online itu sudah bukanlah hal yang sulit malah sudah menjadi hal yang memasyarakat," kata Yuli.

Plt Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat, Rayneldis Boleng Hayon di saat pandemi Covid-19 muncul solidaritas. WKRI membantu masyarakat, awalnya dengan membagi masker kepada beberapa komunitas di Kota Kupang.

WKRI juga membagikan sembako kepada keluarga-keluarga yang kurang beruntung. "Kita prioritaskan kepada yang sangat membutuhkan" ujarnya.

Direktur Poltekkes Kemenkes Kupang, Dr RH Kristina mengatakan, sudah banyak hal yang dilakukan Poltekkes bersama WKRI, terutama yang berkaitan dengan ibu-ibu.

Selain itu, pelatihan pengolahan makanan berbasis kelor. "Kita tahu bahwa program Gubernur NTT saat ini adalah membuat masyarakat agar bisa mengonsumsi kelor sampai ke pelosok. Oleh karena itu lewat wadah ini kita langsung masuk ke basis yang paling bawah untuk mereka mengolah makanan seperti teh kelor, bakso kelor dan nugget kelor yang begitu bergizi," ungkap Kristina.

Hal berikutnya, pelatihan tentang bagaimana menurunkan angka kematian ibu dan anak. Kristina ingin bekerjasama lagi dengan WKRI untuk mencegah demam berdarah dengue (DBD) di Kota Kupang dan Sikka

"Kita fokus pada Covid tetapi kita juga jangan lupa fokus ke DBD dan itu kita akan mengadakan sosialisasi kepada ibu-ibu untumk mengenal tanda dan gejalanya. Kalau sudah tahu maka bisa dengan cepat menolong anaknya dan membawa ke rumah sakit," ujarnya. (ella uzurasi)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved