Berita TTS Terkini
SSP Kampanyekan 16 Hari Tanpa Kekerasan Terhadap Perempuan
Yayasan Sanggar Suara Perempuan (SSP) Kabupaten TTS melakukan kampanye 16 hari tanpa kekerasan terhadap perempuan. Launchi
Penulis: Dion Kota | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter Pos-Kupang. Com Dion Kota
POS-KUPANG. COM | SOE - Yayasan Sanggar Suara Perempuan (SSP) Kabupaten TTS melakukan kampanye 16 hari tanpa kekerasan terhadap perempuan. Launching kampanye ini berlangsung di kantor
sekertariat SSP, Rabu (25/11/2020) dan dihadiri kelompok dampingan SSP tingkat desa.
Launching kampanye 16 hari tanpa kekerasan terhadap perempuan bertepatan dengan hari internasional penghapusan kekerasan terhadap perempuan. Kampanye ini akan berlangsung hingga tanggal 10 November yang merupakan hari HAM Internasional. Kampanye ini akan diisi dengan aneka kegiatan mulai dari dialog interaktif lewat radio, pemasangan baliho ajak untuk menghapus tindakan kekerasan terhadap perempuan hingga coffe morning bersama Forkompimda.
Pantauan POS-KUPANG.COM, Launching kampanye 16 hari tanpa kekerasan terhadap perempuan dilakukan oleh Direktur Yayasan SSP, Rambu Atanau Mella dan dihadiri badan pengawas yayaysan SSP, Okto Nabunome, Adolfina Hawu Manafe dan Ridwan Paoh serta kelompok dampingan Yayaysan SSP.
Rambu mengatakan, kampanye 16 hari tanpa kekerasan terhadap perempuan merupakan bagian dari peringatan terhadap peristiwa-peristiwa penting dunia yang terjadi atas tindakan kekerasan, diskriminasi serta pelanggaran hak asasi manusia termaksud perempuan.
Kampanyenya ini juga sebagai bentuk dorong pemerintah agar segera mengesahkan RUU Penghapusan kekerasan seksual (PKS). Hal ini sebagai upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
" Melalui kampanye ini kita ingin mendorong pemerintah dan DPR RI agar segera mengesahkan RUU PKS dan jangan ditunda lagi. Hal ini sebagai upaya dalam menghapus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia," ungkap Rambu.
Selain melakukan launching kampanye 16 hari tanpa kekerasan terhadap perempuan lanjut Rambu, SSP juga menggelar kegiatan Pertemuan tahunan kelompok basis Sanggar Suara Perempuan.
Rambu mengatakan, pertemuan tahunan tersebut guna melakukan evaluasi terhadap pencapaian program setahun terakhir. Sejauh mana dampak pelaksanaan program terhadap kelompok masyarakat sasaran. Dalam evaluasi juga dibicarakan terkait hambatan yang dialami dalam pelaksanaan program sehingga dicarikan solusinya.
Selain itu, dalam pertemuan yang akan berlangsung selama empat hari tersebut juga akan dilakukan penyusunan program kegiatan untuk tahun 2021.
" Pertemuan tahunan ini sangat penting bagi kita untuk melihat sudah sejauh mana dampak dari program kita untuk masyarakat. Apa saja hambatannya sehingga kita bisa carikan solusi bersama. Propinsinya kita ingin agar program kita benar-benar berdampak bagi masyarakat dan jangkauan bisa semakin banyak," pungkas Rambu. (din)
Baca juga: Pilkada Sumba Timur- Bawaslu Perketat Pengawasan Logistik, Simak INFO
