Pulsa Data Untuk Suamiku Tercinta
Noura Susantri Pello-Doek Berjuang Menyembuhkan Suaminya, Jacobus Pello, Pasien Penyintas Gagal Ginjal.
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Noura berharap ada rumah singgah yang dibangun Pemerintah untuk pasien penyintas gagal ginjal yang berasal dari luar kota.
"Kasihan kalau mereka datang ke Kupang, harus membayar kos. Kalau ada rumah singgah, pasti tinggalnya gratis dan saya akan latih mereka buat kerajinan tangan sehingga bisa tetap semangat menjalani kehidupan," kata Noura
Bahkan sejak awal tahun 2020, Noura mengumpulkan sampah-sampah plastik dan sampah gardus di rumahnya untuk dijual.

Hasil penjualannya sampah bekas itu dimanfaatkan untuk membantu membayar BPJS mandiri bagi pasien penyintas gagal ginjal yang tidak mampu.
Sumbangan untuk KPCDI NTT juga bisa dikirimkan langsung ke KPCDI Cabang Kupang, Norek 01602.02.015202-4 Bank NTT Cabang Khusus Kupang.
“Beta biasa ambil botol dan gelas aqua bekas di Taman Nostalgia Kupang atau di rumah orang, juga kerjasama dengan bank sampah. Orang yang mau menyumbang sampah gardus dan plastik biasanya menghubungi saya di nomor 082266441025,” kata Noura yang mengaku sering didukung oleh dokter Nina PF Keraf dan beberapa orang lainnya yang peduli.
Selain itu, Noura juga berjualan Makroni ngehek yang dibuat sendiri serta menjual baju online dari temannya di Pulau Jawa. Keuntunganya yang tidak seberapa itu digunakan untuk membantu menopang kehidupan rumah tangganya.
“Beta beli obat, vitamin dan pulsa data untuk suami tercinta juga beberapa kebutuhan beta. Beta malu minta ke orangtua kandung apalagi minta mertua karena selama ini mertua sudah banyak bantu kami,” aku Noura.
Kehidupanya di masa Pandemi ini lebih sulit dibandingkan sebelumnya. Tidak banyak orang yang membeli dagangan onlinenya. “Untung ada teman di Jawa sangat baik, kalau beta butuh obat dan vitamin untuk kak Jack, beta pesan dan dia langsung kirim. Bayarnya beta cicil dari keuntungan jualan online,” kata Noura.
Noura pun bersyukur karena di tengah kesulitannya, banyak orang yang mengulurkan tangan kepadanya, teristimewa mertua dan kakak iparnya.
“Puji Tuhan selalu ada rejeki, orang bayar beta punk (punya) uang bemo, bayar beta punk makan dan kasih beta uang. Saat mau bayar ini itu, tiba-tiba saja ada berkat,” kata Noura yang bersyukur BPJS menanggung biaya cuci darah meski tak mengcover biaya transportasi.

Setiap kali cuci darah, mertuanya memberi uang transportasi Rp 75.000 dan itu sangat membantu mereka. Bahkan kebutuhan sehari-hari di rumah seperti makan minum ditanggung oleh mertuanya, Fransikus Pello dan Magdalena Ully .
Dulunya Noura bekerja namun memutuskan berhenti bekerja karena harus mengurus suaminya. “Dulu beta pegang uang sendiri, mau beli apa langsung beli, sekraag sonde ada gaji lagi jadi mesti belajar terima keadaan. Uang mesti dipakai sesuai prioritas. Sekarang biaya sekolah anak-anak diambil alih kakak ipar Mario dan Helen. Beta punk kakak nona juga sering bantu beta dan beta sangat bersyukur dan berterimakasih,” kata Noura.
Noura tak tahu sampai kapan menjalani kehidupannya seperti ini namun Noura yakin suatu saat nanti Tuhan akan mengubah hidup mereka.
“Sebenarnya beta sonde mau hidup seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi. Beta hanya mau semoga Corona ini stop sudah supaya beta bisa bawa suami ke Jakarta untuk transpalansi ginjal,” kata Noura.