Pulsa Data Untuk Suamiku Tercinta
Noura Susantri Pello-Doek Berjuang Menyembuhkan Suaminya, Jacobus Pello, Pasien Penyintas Gagal Ginjal.
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
“Dia suka bubur ayam dan nasi kuning di belakang Pittoby Kuanino. Jadi beta (saya) mesti menumpang angkot lampu 27. Bisa sampai satu jam, karena bemo (angkot) putar sampai Bundara PU. Kalau kak Jack mau hamburger, beta beli di KCF dekat bundaran PU. Dia mau makan apa saja beta akan pi (pergi) beli kasih,” kata perempuan yang menikah di Bali itu.
Setelah itu Noura singgah ke Alfa Mart depan Rumah Sakit Siloam membelikan gula-gula dan biskuit untuk seuaminya dan langsung ke ruang HD untuk menyuapi sarapan kepada suaminya.
“Beberapa saat setelah habis makan biasanya dia makan permen atau biskuit sambil main game atau nonton youtobe di HP,” kata perempuan berambut lurus ini.
Sesekali jika Jack bosan main HP, Noura menemaninya bercerita dan sesekali melakukan foto welfie lalu mengupload ke medsos.
Jika Jack mengantuk dan ingin tidur, Noura menyelimutinya lalu dia keluar ruangan dan memanfaatkan waktu untuk bisa berbaring di kursi rumah sakit.
“Kadang malam hari beta tidur sampai lat (telat). Anak-anak bisa bermain dan baru tidur jam 11 malam. Setelah mereka tidur, beta baru bisa menyimpan rumah karena barang-barang berantakan dan beta tidur sekitar jam 2 pagi. Makanya kalau di rumah sakit, beta selonjor kaki di kursi tidur sambil menunggu Jack,” kata Noura.
Sejak pandemi Covid-19, Noura tak bisa tidur terlalu lama di rumah sakit karena harus membantu anaknya Hein dan Julio belajar online di rumah.
“Nanti kalau kak Jack sudah selesai, dia telepon baru beta jemput ke rumah sakit dan bawa pulang ke rumah, itu biasanya sudah jam duabelas atau satu siang,” katanya.
Biasanya pulang dari rumah sakit Noura langsung membereskan barang bawaannya dan makan siang lalu melanjutkan mendampingi anaknya belajar sebelum tidur siang.
“Kalau pulang rumah anak-anak tidak ada, beta harus cari dong (mereka) keliling kompleks. Kadang mereka bakalai (berkelahi) satu pukul satu beta harus atasi. Beta setengah mati (repot) mau marah anak nanti ribut ganggu kak Jack tidur. Dan beta mulai akal su (sudah) bawa dong naik bemo keliling atau bawa ke rumah mama di rumah Pasir Panjang. Tapi Corona begini sonde bisa jalan lagi,” kata Noura yang telah tinggal bersama di rumah mertuanya setelah Jack sakit.
Sore harinya, Noura memandikan anak, membantu pekerjaan rumah tangga bersama mertuanya menyiapkan makan malam. Usai makan malam, mereka nonton tivi lalu anak-anak bermain bersama Jack di kamar hingga larut malam.
Dan Noura tetap mengerjakan pekerjaan lain seperti melipat pakaian bersih. Setelah anaknya tidur barulah Noura bisa merebahkan badan di samping suaminya. Namun sesekali Noura terbangun karena panggilan Jack yang mengeluh sakit atau minta diurut bagian belakang punggung.
Alhasil, setiap harinya durasi tidur Noura kurang dari 6 jam. Noura menjalani hal itu dengan tetap ceria.
Disela-sela tugas pengabdiannya sebagai istri dan juga ibu, Noura juga menjalankan tugasnya sebagai Ketua Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia Cabang Provinsi NTT atau KPCDI NTT.
Karenanya Noura mesti bisa membagi waktunya agar bisa mendampingan atau meneria konsultasi dari pasien cuci darah lainnya. Serta melakukan kegiatan KPCDI lainnya.