Tandatangan Nota Kesepakatan,Gubernur Laiskodat : Jangan Kita Stop Di Sini Lalu Tidak Dapat Apa-apa
ubernur Laiskodat meminta agar setelah penandatanganan ini, pihak - pihak yang bersangkutan tidak berhenti sampai di situ saja.
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
Tandatangan Nota Kesepakatan Dengan Pimpinan Perguruan Tinggi, Gubernur Laiskodat : Jangan Kita Stop Di Sini Lalu Tidak Dapat Apa - apa
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat pada Senin (23/11/2020) menandatangani Nota Kesepakatan dengan pimpinan perguruan tinggi se-daratan Timor, Rote, Sabu dan Alor dalam menunjang kegiatan prioritas pembangunan daerah Provinsi NTT.
Dalam kesempatan tersebut, gubernur Laiskodat meminta agar setelah penandatanganan ini, pihak - pihak yang bersangkutan tidak berhenti sampai di situ saja.
"Umpamanya tandatangan nota kesepahaman tapi nggak jalan - jalan itu perguruan tinggi. Biro pergi cek perguruan tinggi jalan - jalan. Itu perguruan tinggi tidak laku" kata Gubernur Laiskodat.
"Jangan kita stop di sini lalu kita tidak dapat apa - apa. Kertasnya itu bayar. Apalagi tandatangan guru - guru besar, tandatangan direktur Politeknik, Politani, segala macam itu kan banyak di situ" lanjutnya.
"Jadi berapa banyak uang yang kita buang hari ini? Waktu kita berapa banyak? Dengan hitungan kerugian dan keuntungan? Inilah menurut saya hari ini kita kembali masing - masing, kita siapkan pasukan masing - masing bahkan bisa langsung WA ke saya sebagai Gubernur" tambahnya lagi.
Gubernur Laiskodat juga mengatakan agar tidak menutup - nutupi kegagalan jika pada akhirnya tidak berhasil.
"Hal - hal seperti ini saya ingin menyampaikan secara gamblang karena begini, sudah saatnya kita jangan munafik, tutup - tutup kita pu salah, dengan etika seolah menjaga sopan santun, tidak boleh. Itu yang sopan santun itu menjaga kebaikan tapi kalau yang tidak baik jangan tutupi. Terbuka supaya kita saling tahu bobrok - bobrok itu" tegasnya.
Gubernur Laiskodat mengakui, setiap kali perjalanan dinas pasti ada surat pemberhentian setiap kepala dinas.
"Kalau sampai di lapangan kerja tidak bagus, langsung saya tandatangan hari itu juga. Kita perlu berhasil. Kita tidak perlu orang yang datang kerja untuk tidak berhasil" katanya.
Dia yakin, dengan pola - pola yang dipelajarinya dari Presiden Joko Widodo namun dengan gaya penyampaian yang tentunya berbeda maka bukan tidak mungkin NTT bisa "digoyang" dari segala sisi untuk kemajuan dimasa depan, apalagi jika kerjanya bersinergi dengan gerak dinamika yang sama antara Gereja, perguruan tinggi, lembaga - lembaga adat dan desa.
"Masa kita dari dulu investasi di peternakan tapi tidak ada ternak? Ratusan milyar kalau hitung dari Gubernur ke Gubernur berapa banyak uang kita ini? Kalau hitung dalam perusahaan swasta, itu perusahaan super kaya luar biasa dunia akhirat" ujarnya.
"Orang yang terus menerus investasi tapi sepanjang tahun rugi dan investasi terus, dia punya hobi berinvestasi tanpa keuntungan, itu orang kaya luar biasa. Nah inilah NTT. Hobby investasi dan rugi. Trademark, kamu selalu investasi dan selalu rugi" ujarnya
"Bolehkah kita rubah sekarang? Kami akan berinvest dan kami untung" tambahnya.
Dia menjelaskan kenapa bisa untung dalam berinvestasi. Pertama, anggaran terencana dengan baik. Dua, sumberdaya selain dari pemerintah, ada perguruan tinggi yang mendampingi. Tiga, masyarakat yang telah diedukasi dengan baik dan perguruan tinggi yang mendampingi setiap saat. Empat, lembaga agama, gereja dan lain - lain mendampingi komodity yang ada.
"Pemerintah itu hobi membangun. Saya sedang mempersiapkan surat kepada Menteri Keuangan untuk seluruh aset Pemprov kami akan pinjam ke bank nanti lewat OJK" jelas Gubernur Laiskodat.
"Karena saya bilang, masa APBD bisa dijaminkan, Masa aset kami yang tidak bergerak yang bukan Kantor kami tidak bisa jamin? Nah itu menurut saya sekitar 2 trilyun harusnya kami punya kemampuan untuk ambil dengan jaminan untuk membangun seluruh fasilitas yang kami mau" sambungnya.
Gubernur Laiskodat melanjutkan, jika hanya mengharapkan APBD saja maka NTT akan tetap berada pada posisi sebagai provinsi termiskin. Untuk itu, dia mengatakan harus ada desain khusus untuk pembangunan.
"Contoh sederhana kenapa saya paksa jagung? Kita adalah masyarakat yang makan ayam Dan babi nomor 1, khususnya babi. Provinsi pemakan babi nomor 1 di Indonesia tapi babi tidak Ada. Untuk pakan ternak babi dan ayam, 1 tahun kita kirim capital flight kita ke Pulau Jawa 1.1 trilyun. Jadi saya mau tanya ini Provinsi miskin ko? Miskin ma sumbang pi Jawa 1.1 trilyun. Bayangkan" ujarnya dalam logat Kupang.
Dia membeberkan rencana tahun depan akan membangun pabrik pakan ternak di Pulau Flores , Sumba dan Timor.
" Kita ada jagung, lalu rumput laut, protein, tambah kelor jadi satu. Jangan karena orang bilang itu pakai kedelai kita harus impor. Enak aja. Itu kedelai protein berapa? Dibandingkan dengan kelor. Kenapa jita tidak substitusi dengan kelor? Kok kita tertarik sekali bahwa orang bikin kedelai terus kita ikut kedelai. Itu namanya keledai" ujarnya.
Perguruan tinggipun dituntut untuk melakukan riset untuk semua hal seperti itu sehingga bisa disubstitusikan ke hal lain.
Jika program - program tersebut dilakukan secara terus menerus, Gubernur Laiskodat yakin ditahun 2023 mendatang, total pakan yang dihasilkan bisa mencapai 1.8 trilyun.
"Ini hal yang luar biasa karena itu saya mendorong kita harus punya jagung. Lalu batang jagung dibawa lewat Dinas Perindustrian kami siapkan batang jagung, batang padi dan tongkol jagung kami arahkan untuk pakan ternak sapi" jelasnya.
Untuk mempermudah, Gubernur Laiskodat juga mengatakan akan menggandeng mereka yang memiliki bengkel untuk membuat alat pencacah pakan ternak sehingga sehingga tidak lagi terjadi sapi - sapi kita gemuk dimusim hujan dan kurus dimusim kemarau.
"Kita bisa siapkan untuk satu tahun. Makin banyak jagung, makin banyak pakan ternak yang Kita siapkan untuk musim kemarau. Jadi pada saat musim kemarau seluruh ternak sapi di seluruh NTT tersedia pakan" ujarnya.
Yang diinginkan dari kerjasama ini, lanjut Gubernur Laiskodat, adalah langkah konkrit dari perguruan tinggi untuk mengatasi masalah - masalah yang dihadapi dalam mengerjakan program ini.
Hal ini bisa melatih mahasiswa untuk Masa depan mereka sehingga setelah lulus, mereka tidak menjadi pengangguran tetapi langsung bekerja bersama masyarakat dan keuntungannya bersama - sama masyarakat.
Dia melanjutkan, saat ini Sumba Tengah memiliki 5000 hektar yang Sudan ditanami.
"Saya punya mimpi ini bukan 5 ribu. Mimpi saya itu kita punya 500 ribu hektar kita tanam dan panen. Itu Kita hebat. Mau apa saja" tukasnya.
Menurut dia, dalam tempo 2023 - 2024, NTT sudah dihormati karena memiliki kekayaan seperti ikan, daging, garam dan energi.
"Khusus untuk energi, saya tanggal 27 akan bertemu dengan Menteri ESDM, untuk membuat grand desain pembangunan energi baru dan terbarukan khususnya tenaga matahari dari pulau Sumba" katanya.
"Kalau dulu kan orang yang punya minyak itu menguasai dunia, orang kaya. Hari ini terjadi pergeseran, siapa punya energi dia menguasai dunia. Energi yang dimaksud adalah bukan energi fosil tapi energi baru dan terbarukan" lanjut Gubernur Laiskodat.
Baca juga: Tepuk Tangan Penumpang Menggema Saat Wing Air Landing Mulus di Ruteng
Baca juga: Jadwal Indonesian Idol 2020 Malam Ini RCTI Pukul 21:00 WIB, Siapa yang Beruntung Dapat Golden Tiket?
Baca juga: Kemenag COPOT Kepala KUA Tanah Abang Gegara Acara Rizieq Shihab, PKS: Mau Jadi Pahlawan Kesiangan?
"Kita diberkati oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dengan panas yang luar biasa. Panas matahari tertinggi di Indonesia ada di dua pulau menurut riset bank dunia yaitu pulau Sumba dan pulau Timor" tambahnya lagi.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi)