Ada Apa Kapolda Metro Jaya Tiba-tiba Temui Gubernur DKI? Ini Penjelasan Anies Baswedan
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran tiba-tiba menemui Gubernur DKI Jakaerta, Anies Baswedan. Ada apa? Begini penjelasan Anies
Ada Apa Kapolda Metro Jaya Tiba-tiba Temui Gubernur DKI? Ini Penjelasan Anies Baswedan
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Barui saja diperiksa polisi karena kasus kerumunan di kediaman Habib Rizieq, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tiba-tiba ditemui Kapolda Metro Jaya. Ada Apa?
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menemui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (23/11/2020).
Ini merupakan kali pertama Irjen Pol Fadil Imran datang mengunjungi Guberrnur Anies Baswedan setelah dilantik menjadi Kapolda Metro Jaya pada Jumat (20/11/2020) lalu.
"Alhamdulillah pagi hari ini kami di Pemprov DKI Jakarta mendapatkan kehormatan, bapak Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Fadil Imran hadir," ucap Anies Baswedan, Senin (23/11/2020).
Baca juga: Anies Baswedan Diperiksa Polisi karena Habib Rizieq Shihab, Bintang ILC TV One Rocky Gerung: Sepele!
"Beliau mulai bertugas dan kami mengucapkan selamat datang kembali di DKI Jakarta," tambahnya.
Dengan kunjungan Kapolda baru, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini yakin, hubungan antara Pemprov DKI dan Polda Metro Jaya bisa semakin dipererat.
Tujuannya agar berbagai permasalahan yang ada di DKI Jakarta, khususnya terkait aturan pencegahan Covid-19 bisa ditegakan.
"InsyaAllah kita akan saling dukung untuk memastikan bahwa kondisi ibu kota selalu dalam kondisi stabil, aman, nyaman bagi kegiatan usaha, kegiatan sosial, kegiatan budaya, keagamaan, sehingga ibu kota selalu kondusif," ujarnya.
Sementara itu, Irjen Fadil mengatakan, kedatangannya ke Balai Kota hanya sekadar kunjungan biasa.
Pertemuan dengan Anies kata Fadil, membahas sejumlah persoalan yang kini sedang dialami DKI, khususnya soal penanganan Covid-19.
"Dalam penanganan Covid-19, bagaimana kita bersinergi berkolaborasi untuk menangani pandemi Covid-19 yang belum aman sampai dengan saat ini," tuturnya.
Baca juga: Bisakah Anies Baswedan & Ridwan Kamil Dicopot karena Protokol Kesehatan? Begini Kata Yusril Mahendra
Diketahui, Irjen Fadil menduduki jabatan sebagai orang nomor satu di kepolisian daerah Jakarta setelah Irjen Pol Nana Sudjana dicopot oleh Kapolri gegara kasus pernikahan putri Habib Rizieq Shihab.
Acara pernikahan putri Habib Rizieq yang digar pada Sabtu (14/11/2020) lalu memang menimbulkan polemik.
Pasalnya, mereka nekat menggelar acara hingga dihadiri oleh ribuan jemaah saat Jakarta masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi.
Imbasnya, muncul klaster pernikahan putri Habib Rizieq di kawasan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Sejumlah simpatisan Rizieq Shihab pun dikabarkan terpapar Covid-19, hingga pada Sabtu (21/11/2020) aparat gabungan menyambangi kediaman pentolan FPI itu di Petamburan III.
Mereka meminta agar Habib Rizieq segera menjalani swab test untuk memastikan kesehatan sang imam besar.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Sowan ke Balai Kota, Kapolda Metro Jaya Bahas Penanganan Covid-19 Bersama Gubernur Anies
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran Temui Anies Baswedan di Balai Kota, Ini yang Dibahas, https://www.tribunnews.com/metropolitan/2020/11/23/kapolda-metro-jaya-irjen-fadil-imran-temui-anies-baswedan-di-balai-kota-ini-yang-dibahas?page=all.
Unggah Foto Sedang Membaca, Judul Buku Dibaca Anies Baswedan jadi Sorotan, Sindir Siapa?
POS-KUPANG.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sedang menjadi perhatian publik sejak kedatangan Habib Rizieq Shihab.
Tak heran apapu yang dilakukan Anies akan jadi perbincangan.
Termasuk unggahannya baru-baru ini.
Ya Anies Baswedan mengungggah foto sedang membaca. Tak disangka unggahannya itu langsung ditanggapi ramai warganet.
Yang menyedot perhatian publik dari unggahan Anies, judul buku yang dibacanya.
Judul buku dianggap menyindir kondisi negara saat ini sejak kepulangan Habib Rizieq Shihab.
Foto tersebut diunggah Anies di akun Twitternya, Minggu (22/11/2020).
Dalam foto tersebut, Anies terlihat sedang duduk di sebuah kursi sembari membaca buku.
Baca juga: Anies Baswedan Diperiksa Polisi karena Habib Rizieq Shihab, Bintang ILC TV One Rocky Gerung: Sepele!
Ia mengenakan kemeja putih dan dipadu dengan sarung cokelat tua.
Hal yang menarik adalah buku yang dibaca Anies.
Dari foto terlihat buku yang dibaca Anies berjudul How Democracies Die.
Artinya, Bagaimana Demokrasi Mati.
Postingan Anies sedang membaca buku (Twitter Anies)
"Selamat pagi semua. Selamat menikmati Minggu pagi," tulis Anies memberi keterangan fotonya.
Tidak diketahui alasan Anies mengunggah foto tersebut.
Namun, tak sedikit warganet yang mengaitkan unggahan Anies ini dengan rentetan peristiwa seputar kepulangan Habib Rizieq Shihab belum lama ini.
Anies pun sempat dipanggil Polda Metro Jaya.
Terakhir, TNI mencopoti baliho-baliho bergambar Rizieq Shihab.
Sekira satu jam diunggah, postingan Anies itu sudah dibagikan 665 kali dan dikomentar hampir 1.000 komentar.
Polisi Minta Pemanggilan Anies Tak Dimaknai Kriminalisasi
Polda Metro Jaya angkat bicara soal tudingan berlebihan saat memeriksa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait kasus pelanggaran protokol kesehatan dalam acara Habib Rizieq Shihab pada Sabtu 14 November 2020.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat meminta masyarakat tak menilai pemanggilan itu sebagai tindakan kriminalisasi terhadap Gubernur Anies Baswedan.
"Jangan semata-mata ada anggapan kriminalisasi dan sebagainya."
"Ini masih tahap klarifikasi, tahap penyelidikan itu menentukan ujungnya ada atau tidak ada pidananya, masih jauh," kata Tubagus di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (18/11/2020).
Tubagus menerangkan keterangan Anies Baswedan diperlukan untuk mengetahui status DKI Jakarta saat pelaksanaan acara Habib Rizieq Shihab.
Ia diundang hanya untuk mengklarifikasi status Ibu Kota saja.
"Penyidik menganggap keterangan Gubernur dibutuhkan untuk tentukan status DKI saat kegiatan dilakukan seperti apa, apakah PSBB? PSBB transisi kah? Atau tidak ada PSBB kah? atau seperti apa?" jelasnya.
Menurutnya, penerapan pasal UU Kekarantinaan sangat bergantung dengan status kesehatan di kota tersebut.
Namun demikian, Tubagus tidak menjelaskan rinci apakah Anies Baswedan harus diundang setiap ada pelanggaran protokol kesehatan di Ibu Kota.
"Karena sangat bergantung pada penerapan UU kekarantinaan yang bisa jawab ini salah satunya Gubernur disamping pertanyaan lain terkait kapasitas beliau. Upayanya dan ada nggak keterkaitan dan sebagainya."
"Tapi utamanya setidaknya kenapa perlu? karena beliau dibutuhkan keterangannya tentukan status itu. Cuma ditanggapi berbagai macam," ungkapnya.
Lebih lanjut, dia memastikan setiap saksi yang dipanggil oleh penyidik tidak akan selalu berujung menjadi tersangka.
"Rekan-rekan perlu dicapai pengertian yang sama, tidak semua orang yang dipanggil jadi tersangka. Kesannya kalau dipanggil polisi kok dikriminalisasi dan sebagainya dan sebagainya."
"Ini pemahamannya samakan dulu nih, tak langsung diklarifikasi penyidik kemudian jadi tersangka, jadi berlebihannya dimana?," pungkasnya.
33 Pertanyaan Polisi untuk Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjalani pemeriksaan di gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum, Polda Metro Jaya.
Pemeriksaan terhadap Anies Baswedan dalam rangka meminta klarifikasi terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan dalam acara pernikahaan putri Habib Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat.
Dalam pemeriksaan tersebut Anies dicecar 33 pertanyaan oleh penyidik kepolisian.
"Alhamdulillah, saya tadi telah selesai memenuhi undangan untuk memberikan klarifikasi dan prosesnya berjalan dengan baik," ucap Anies Baswedan setelah menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (17/11/2020).
"Ada 33 pertanyaan yang tadi disampaikan, menjadi sebuah laporan sepanjang 23 halaman," sambungnya.
Anies menyebut, dirinya telah memberikan penjelasan sedetail mungkin terhadap pertanyaan yang diberikan kepadanya.
"Semuanya sudah dijawab sesuai dengqn fakta yang ada. Tida ditambah, tidak dikurangi," ujarnya.
Usai menjalani pemeriksaan, ia menyerahkan seluruh hasil penyelidikan kepada pihak kepolisian.
"Adapun detail isi pertanyaan, klarifikasi, dan lainnya, biar nanti menjadi bagian dari pihak Polda Metro Jaya untuk nanti meneruskan dan menyampaikan sesuai dengan kebutuhan," tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hari ini datang ke Polda Metro Jaya memenuhi panggilan polisi terkait acara Maulid Nabi dan pernikahan putri Habib Rizieq Shihab.
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan, Anies dipanggil untuk dimintai keterangan soal status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sekarang diterapkan di Jakarta.
"Kami sudah mulai (tahap penyelidikan) yang pertama, yaitu klarifikasi kepala daerah untuk bisa menjelaskan status DKI saat ini," ucapnya, Selasa (17/11/2020).
"Kalau status DKI saat ini dalam keadaan PSBBN, maka ada ketentuan lain, ketentuan lain itu ada kekarantinaan. Wilayah ada PSBB itu termasuk bagian dari kekarantinaan," sambungnya.
Acara Maulid Nabi dan pernikahan putri Habib Rizieq yang digelar pada Sabtu (14/11/2020) diduga melanggar UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.
"Pertanyaan kepada penyelenggara pemerintahan, bagaimana ketentuannya, ada yang dilanggar tidak dengan ada acara itu. Kalau memang ada yang dilanggar, maka terjadi pidana," ujarnya di Polda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Bila dari hasil pemeriksaan ini ditemukan adanya tindak pidana, maka polisi bakal langsung mengusutnya.
"Kalau ada pidana maka akan dilakukan gelar perkara untuk menentukan ada atau tidaknya pidana, batu kemudian dinaikkan ke proses penyidikan," tuturnya.
Tak hanya Anies, polisi hari ini juga memeriksa sejumlah pejabatan Pemprov DKI, yaitu Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara, Kepala Satpol PP DKI Arifin, Kepala Biro Hukum Pemprov DKI Yayan Yuhana, Camat Tanah Abang Yassin Pasaribu, dan Lurah Petamburan Setiyanto.
Selain itu, pihak RT, RW, Kepala KAU Tanah Abang, dan petugas Babinkamtibmas.
"Yang hadir hari ini ada 9 dan baru saja hadir Kepala Satpol PP. Jadi ada 10 yang hadir hari ini," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.
Selain 10 orang yang hadir hari ini, pihak kepolisian juga akan memanggil empat orang lainnya dalam untuk dimintai keterangan.
"Kami bagi jadi tiga elemen, elemen satu dari Pemda, kemudian panitia penyelenggara (nikah), san beberapa saksi tamu yang hadir," tuturnya.
(Tribunnews.com/Daryono/Igman Ibrahim)