Acara Rizieq Shihab Mulai Berdampak Ledakan Covid-19, Kemenkes Sebut Ciptakan Klaster Baru

Kekuatiran massa yang berkerumun saat penyambutan Rizieq Shihab di Bandara Soekarno Hatta dan berbagai acara yang digelar pendukung Rizieq Shihab kini

Editor: Alfred Dama
via suar grid.id
Habib Rizieq Shihab 

Pelacakan dilakukan secara agresif di tingkat kecamatan, terutama yang memiliki kerumunan dengan jumlah massa besar. Selain itu juga dilakukan pemantauan yang lebih intensif terjadinya penularan dalam 14 hari ke depan.

“Kemenkes bersama fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan) terus melakukan pelacakan di tingkat kecamatan/puskesmas, percepatan pemeriksaan spesimen dan merujuk kasus konfirmasi tanpa gejala ke wisma/hotel tempat isolasi,” ujarnya.

Budi mengatakan Kemenkes bersama Satgas Penanganan COVID-19 telah menurunkan lebih dari 5.000 pelacak kontak di 10 provinsi prioritas untuk menelusuri penularan dan kontak erat. Kami berharap masyarakat terbuka dan mendukung relawan pelacak kontak sebagai kontribusi memotong rantai penularan.

“Kepada para tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemimpin daerah agar memberikan teladan kepada masyarakat luas dalam penerapan protokol kesehatan. Kita harus bekerja sama dalam upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 agar COVID-19 dapat segera kita atasi,” tegasnya.

Sedangkan  Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan (Dirjen Yankes) Kemenkes Prof. dr. Abdul Kadir, menegaskan negara hadir dan bertanggungjawab dalam memutus mata rantai penularan COVID-19 termasuk dalam kasus kegiatan Rizieq Shihab ini.

“Kami Meminta masyarakat agar terbuka dan mendukung para relawan pelacak kontak sebagai kontribusi memotong rantai penularaan,” tegasnya.

Baca juga: Debat Perdana Pilkada 2020 Kota Tangsel, Muhamad-Saraswati Janji Bangun Lapangan Bola Per Keluarahan

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Jakarta Pecah Rekor Baru, 1.579 Kasus dalam Satu Hari, Anies Perpanjang PSBB

Iapun mengajak sikap proaktif masyarakat untuk mau dan peduli dengan bersedia mendatangi titik-titik layanan kesehatan untuk diperiksa kesehatannya.

Ia mengatakan masyarakat bisa menjadi pahlawan kesehatan dengan kesediaan mereka untuk diperiksa serta menginformasikan siapa saja telah kontak erat dengannya jika ditemukan yang bersangkutan positif covid-19.

Pelacakan kontak merupakan sebuah kerja kemanusiaan, sebuah gerakan kemasyarakatan nonpartisan, untuk kemanusiaan, nondiskriminatif dan pro terhadap kehidupan.

“Ini yang perlu ditanamkan sehingga masyarakat tidak perlu resisten agar anggota relawan lacak kontak di lapangan bekerja aman dan nyaman dan tidak dicuriga,” sebutnya.

Untuk langkah antisipasi lonjakan pasien COVID-19 akibat dinamika yang terjadi masyakarat dalam beberpa minggu terakhir, Abdul Kadir mengatakan Kementerian Kesehatan telah menyiapkan strategi pencegahan.

Sejumlah langkah antisipasi Kemenkes tersebut dilakukan melalui sarana dan prasarana yang ada di Rumah Sakit diantaranya pertama, memantau kondisi saat ini melalui Dinas Kemenkes setempat berdasarkan keterisian temopat tidur (TT).

“Apabila terjadi lonjakan pasien hingga 20 sampai 50 persen, maka RS masih dapat menampung lonjakan pasien hingga 2 kali lipat. Kondisi sampai saat ini, keterisian ruang perawatan baru 50 persen,” kata Abdul Kadir.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved