Berita Nasional

Tinggal Tunggu Perintah Presiden dan Panglima TNI, Pasukan Elit Koopssus Sandar di Markas FPI, Viral

Tinggal Tunggu Perintah Presiden dan Panglima TNI, Pasukan Elite Koopssus Sandar di Markas FPI

Editor: Bebet I Hidayat
Tribunnews
Koopssus TNI 

POS-KUPANG.COM | JAKARTA - Kondisi Ibu Kota Negara, Jakarta yang makin resah dengan Front Pembela Islam ( FPI ) menjadi perhatian pasukan TNI.

Tentara Nasional Indonesia ( TNI ) memberi signal bahwa mereka tidak main-main, untuk menghancurkan siapa pun yang mengacaukan NKRI, termasuk siap mengerahkan pasukan khusus dalam memberantas pengacau keamanan negeri ini.

Terbukti dengan kehadiran iring-iringan kendaraan Komando Operasi Khusus atau Koopssus yang berhenti di dekat Markas Front Pembela Islam ( FPI ) menjadi perbincangan netizen.

Salah satu unit komando pasukan elit TNI itu jadi trending topik di Twitter.

tribunnews
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melakukan salam komando bersama Komandan Komando Operasi Khusus TNI Brigjen TNI Rochadi selepas peresmian Koopssus TNI di Mabes TNI, Selasa (30/7/2019). (KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D)

Baca juga: Anak dan Menantu Habib Rizieq Tak Penuhi Panggilan Polisi, Polri: Belum Ada Konfirmasi

Baca juga: 12 Tahun Cerai dari Maia Estianty, Ahmad Dhani Bikin Pengakuan Mengejutkan, Dewa 19 Bikin Lagu Ini

Sebanyak 2,389 tweets tentang Koopssus pada Jumat (20/11/2020) pagi.

Di tengah perbincangan ada yang mengira Koopssus bagian dari Komando Pasukan Khusus TNI ( Kopassus ).

Beda dengan Kopassus

Koopssus dan Kopassus memang sama-sama pasukan elite namun Koopssus diisi oleh tiga matra di TNI.

Koopssus TNI diresmikan pada 30 Juli 2019 oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Koopssus TNI ini terdiri dari prajurit terpilih dari tiga pasukan khusus yakni Satgultor-81 ( Kopassus ), Satbravo-90 ( Paskhas ), dan Denjaka ( TNI AL ).

Bisa dibilang Koopssus TNI merupakan gabungan para prajurit elit tiap matra.

tribunnews
Komando Operasi Khusus Tentara Nasional Indonesia (Koopssus TNI) (Kolase Tribun Manado/PUSPEN TNI/Tribunnews.com/Gita Irawan)

Koopssus TNI yang bermarkas di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur ini dapat digunakan oleh Panglima TNI atas perintah Presiden.

Satuan gabungan pasukan elite TNI ini resmi dibentuk lewat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 42 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi Tentara Nasional Indonesia.

Adapun Koopssus TNI bertugas menyelenggarakan operasi khusus dan kegiatan untuk mendukung pelaksanaan operasi khusus yang membutuhkan kecepatan dan keberhasilan tinggi guna menyelamatkan kepentingan nasional di dalam maupun di luar wilayah NKRI dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.

Koopssus sendiri nantinya akan diisi oleh pasukan khusus TNI dari tiga angkatan yakni AD, AL dan AU.

Sebut saja nantinya ada Detasemen 81 Gultor, Detasemen Jalamangkara dan Paskhas.

Ketiga satuan elite itu mempunyai segudang kualifikasi sebagai pasukan khusus yang bisa beroperasi di tiga matra di laut, di udara dan di darat.

Sebut saja gerilya, kontra-gerilya, pertempuran jarak dekat, intelijen, kontra-intelijen, Combat SAR, hingga Anti Teror.

Tujuan dibentuknya Koopssus ini tak lain untuk menghadapi ancaman yang memiliki eskalasi tinggi dan berpotensi mampu membahayakan ideologi negara, kedaulatan negara serta keutuhan NKRI.

Baca juga: TERBARU, Januari 2021 Sekolah Masuk, Mendikbud Nadiem Makarim Tegaskan Soal Tatap Muka di Sekolah

Baca juga: MENGEJUTKAN! Akhirnya Gisel Bikin Pengakuan: Aku Nggak Bangga Sama yang Kulakuin

Dalam Perpres tersebut, Koopssus TNI diberi wewenang menyelenggarakan operasi khusus di seluruh wilayah Indonesia.

Ciri khas dari Koopssus ini nantinya ialah dapat bergerak cepat dan memperoleh keberhasilan tingkat tinggi.

Maka memang benar jika personelnya haruslah prajurit berkualifikasi khusus pilihan.

"Komando Operasi Khusus Tentara Nasional Indonesia disebut Koopssus TNI bertugas menyelenggarakan operasi khusus dan kegiatan untuk mendukung pelaksanaan operasi khusus yang membutuhkan kecepatan dan keberhasilan tinggi guna menyelamatkan kepentingan nasional di dalam ataupun di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam rangka mendukung tugas pokok TNI," tulis Pasal 46B ayat (1) Perpres 42/2019 ssebagaimana dikutip dari seskab.go.id.

"Guna menyelamatkan kepentingan nasional di dalam maupun di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam rangka mendukung tugas pokok TNI," lanjut pernyataan di situs tersebut.

tribunnews
Pelantikan Komandan Satuan Elite Koopssus oleh Panglima TNI Marsekal hadi Tjahjanto.1 (TribunAsia.com)

Dankoopssus TNI pertama yakni Mayjen TNI (Purn) Rochadi dan saat ini Koopssus TNI dipimpin oleh Mayjen Richard TH Tampubolon.

Sebelumnya beredar video iring-iringan mobil Koopssus TNI yang berhenti di jalan Ks Tubun, tak jauh dari markas FPI, Jalan Pentamburan III.

Dalam video yang beredar di media sosial, terdapat empat uni kendaraan TNI berhenti di depan jalan menuju Markas FPI.

Saat berhenti kendaraan TNI yang mendapat kawalan Polisi Militer itu tersebut masih menyalakan sirine.

Adapun di antara iring-iringan tersebut terdapat kendaraan taktis yang bertuliskan Koopssus TNI atau Komando Operasi Khusus.

Di belakangnya terdapat dua truk yang biasa digunakan untuk mengangkut prajurit.

Ternyata kendaraan tersebut berhenti untuk mengecek iring-iringan.

Kebetulan empat unit kendaraan berhenti di kawasan markas FPI

Cuma Lewat

Komandan Koopssus ( Dankoopssus ) TNI, Mayjen TNI Richard Tampubolon memastikan tidak ada kegiatan khusus yang dilakukan iring-iringan kendaraan TNI di kawasan Markas FPI.

tribunnews
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., melakukan inspeksi mendadak (sidak) di tiga Markas Komando Pasukan Khusus TNI, yaitu Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD di Cijantung Jaktim, Marinir TNI AL di Cilandak Jaksel dan Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma Jaktim, Kamis (19/11/2020). (TRIBUNNEWS/PUSPEN TNI)

Baca juga: BLT Subsidi Gaji Guru Honorer Senilai Rp 1,8 Juta, Begini Cara Mencairkannya, Gampang Kok

Baca juga: SHIO BESOK Sabtu 21 November 2020, Shio Babi Berada di Puncak Karir, Shio Tikus Apes Kena Sial

Richard menjelaskan kendaraan tersebut berhenti untuk menyusun rangkaian dalam perjalanan menuju markas TNI di Cilangkap, Jakarta Timur.

Hanya saja secara kebetulan, saat pengawal mengecek urutan iring-iringan, berada di dekat markas FPI.

“(Konvoi kendaraan TNI) menuju perjalanan kembali ke markas, susunan konvoi harus hati-hati di jalan," ujar Richard Tampubolon saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (19/11/2020).

Richard menambahkan cek kendaraan tersebut juga dilakukan saat jalan dalam keadaan padat, sehingga tidak menimbulkan kemacetan bagi pengguna jalan.

"Sepertinya pas jalan macet dan sekaligus cek kendaraan serta urutan konvoi tetap tertib sesuai protap bila konvoi, ya sehingga aman bagi semua pengguna jalan," ujarnya. 

Hal senada juga diutaran oleh Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad.

Achmad menjelaskan konvoi kendaraan Kopassus TNI tersebut dalam rangka perjalanan pulang usai mengelar latihan.

Ia membenarkan jika kendaraan sempat berhenti untuk mengecek susunan dan tidak ada hal khusus selain menyusun rangkaian.

“Kalau pun terlihat berhenti, itu merupakan protap konvoi kendaraan berat untuk cek kondisi kendaraan dan rangkaian," jelas Achmad.(*)

Baca juga: Al Matsurat Petang, Doa dan Wirid Petang Sesuai Anjuran Rasulallah Muhammad SAW

Baca juga: Lama Tak Nongol di TV, Begini Penampilan Terbaru Syahrini Usai Jadi Nyonya Reino Barack

Baca juga: Berikut Sunnah saat Maghrib Dianjurkan Nabi Muhammad SAW Dilaksanakan saat Jelang Sholat Magrib

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ini Kehebatan Koopssus, Pasukan Elite TNI yang Berhenti di Depan Markas FPI.

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Tinggal Tunggu Perintah Presiden dan Panglima TNI, Pasukan Elite Koopssus Sandar di Markas FPI, https://manado.tribunnews.com/2020/11/20/tinggal-tunggu-perintah-presiden-dan-panglima-tni-pasukan-elite-koopssus-sandar-di-markas-fpi?page=all.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved