Terkini Nasional
Alasan Terjadinya Kerumunan, Fahri Hamzah: Para Pendukung Sangat Rindu Bertemu dengan Habib Rizieq
Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah angkat bicara soal kerumunan yang terjadi di acara pernikahan anak ketua FPI Habib Rizieq Shihab
POS KUPANG, COM - Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah angkat bicara soal kerumunan yang terjadi di acara pernikahan anak ketua FPI Habib Rizieq Shihab
Pasalnya acara pernikahan tersebut diduga melanggar Pasal 95 UU Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2018 tentang karantina kesehatan.
Menurut Fahri Hamzah kerumunan-kerumunan tersebut terjadi karena kelemahan elite politik Indonesia yang tak mampu melihat sebuah permasalahan secara luas dan mendalam.
"Begini kita Bangsa Indonesia dan juga elite politik, punya kelemahan dalam melihat persoalan," ucap Fahri Hamzah, dikutip TribunJakarta.com dari YouTube TV One, pada Selasa (17/11/2020).
"Punya kelemahan dalam melihat gambar besar sebuah persoalan," imbuhnya.
Fahri Hamzah menjelaskan kerumunan tersebut dapat terjadi, karena para pendukung Habib Rizieq Shihab sangat merasa rindu dengan sang ulama.
Rasa rindu tersebut muncul menurut Fahri Hamzah lantaran pemerintah tak bisa menangangi permasalahan Habib Rizieq Shihab yang tertahan di Arab Saudi selama 3 tahun.
"Persoalan kemarin, yang paling penting bukan Covidnya," kata Fahri Hamzah.
"Yang paling penting soal Habibnya, masalah Habib ini tidak diselesaikan,"
"Kenapa orang datang ke bandara banyak? Ya karena orang rindu,"
"Orang itu terlalu lama ditahan di luar negeri, dipermainkan nasibnya,"
"Kenapa di perkawinan anaknya ramai? bukan karena mau makan kambing, itu orang rindu," imbuhnya.
Fahri Hamzah mengatakan kerumunan massa pendukung Habib Rizieq Shihab pasti akun terus terjadi, apabila permasalahan utamanya tak diselesaikan.
Ia kemudian menyinggung soal Habib Rizieq Shihab yang mengaku mengantongi surat surat penghentian penyidikan penuntutan (SP3) dan perjanjian dengan badan intelijen.
"Yang diurai itu Habibnya dulu, sebab persoalan awalnya tidaknya diselesaikan," kata Fahri Hanzah.
Fahri Hamzah mengatakan seharusnya pemerintah mengundang dan mengajak Habib Rizieq Shihab untuk berdiskusi.
Dibandingkan menyalahkan orang lain terkait kerumuman-kerumunan yang terjadi beberapa hari ini.
"Lalu kita sibuk mencari kesalahan orang," ucap Fahri Hamzah.
Diperiksa Polisi Hampir 10 Jam, Anies Dicecar 33 Pertanyaan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diberondong 33 pertanyaan saat dimintai keterangan soal acara pernikahan putri Rizieq Shihab.
Hal ini disampaikan Anies usai menjalani pemeriksaan selama hampir 10 jam di gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum, Polda Metro Jaya.
"Alhamdulillah, saya tadi telah selesai memenuhi undangan untuk memberikan klarifikasi dan prosesnya berjalan dengan baik," ucapnya, Selasa (17/11/2020).
"Ada 33 pertanyaan yang tadi disampaikan, menjadi sebuah laporan sepanjang 23 halaman," sambungnya.
Anies menyebut, dirinya telah memberikan penjelasan sedetail mungkin terhadap pertanyaan yang diberikan kepadanya.
"Semuanya sudah dijawab sesuai dengqn fakta yang ada. Tida ditambah, tidak dikurangi," ujarnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan keluar dari ruang pemeriksaan di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Selasa (17/11/2020) sekitar pukul 19.25 WIB. (Warta Kota/Budi Sam Lau Malau)
Usai menjalani pemeriksaan, kini ia mengaku menyerahkan seluruh hasil penyelidikan kepada pihak kepolisian.
"Adapun detail isi pertanyaan, klarifikasi, dan lainnya, biar nanti menjadi bagian dari pihak Polda Metro Jaya untuk nanti meneruskan dan menyampaikan sesuai dengan kebutuhan," tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hari ini datang ke Polda Metro Jaya memenuhi panggilan polisi terkait acara Maulid Nabi dan pernikahan putri Habib Rizieq Shihab.
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan, Anies dipanggil untuk dimintai keterangan soal status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sekarang diterapkan di Jakarta.
"Kami sudah mulai (tahap penyelidikan) yang pertama, yaitu klarifikasi kepala daerah untuk bisa menjelaskan status DKI saat ini," ucapnya, Selasa (17/11/2020).
"Kalau status DKI saat ini dalam keadaan PSBBN, maka asa ketentuan lain, ketentuan lain itu ada kekarantinaan. Wilayah ada PSBB itu termasuk bagian dari kekarantinaan," sambungnya.
Acara Maulid Nabi dan pernikahan putri Habib Rizieq yang digelar pada Sabtu (14/11/2020) diduga melanggar UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.
"Pertanyaan kepada penyelenggara pemerintahan, bagaimana ketentuannya, ada yang dilanggar tidak dengan ada acara itu. Kalau memang ada yang dilanggar, maka terjadi pidana," ujarnya di Polda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Bila dari hasil pemeriksaan ini ditemukan adanya tindak pidana, maka polisi bakal langsung mengusutnya.
"Kalau ada pidana maka akan dilakukan gelar perkara untuk menentukan ada atau tidaknya pidana, batu kemudian dinaikkan ke proses penyidikan," tuturnya.
Tak hanya Anies, polisi hari ini juga memeriksa sejumlah pejabatan Pemprov DKI, yaitu Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara, Kepala Satpol PP DKI Arifin, Kepala Biro Hukum Pemprov DKI Yayan Yuhana, Camat Tanah Abang Yassin Pasaribu, dan Lurah Petamburan Setiyanto.
Selain itu, pihak RT, RW, Kepala KAU Tanah Abang, dan petugas Babinkamtibmas.
"Yang hadir hari ini ada 9 dan baru saja hadir Kepala Satpol PP. Jadi ada 10 yang hadir hari ini," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.
Selain 10 orang yang hadir hari ini, pihak kepolisian juga akan memanggil empat orang lainnya dalam untuk dimintai keterangan.
"Kami bagi jadi tiga elemen, elemen satu dari Pemda, kemudian panitia penyelenggara (nikah), san beberapa saksi tamu yang hadir," tuturnya. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Fahri Hamzah: Kerumunan Terjadi karena Pendukung Sangat Rindu Bertemu dengan Habib Rizieq, https://manado.tribunnews.com/2020/11/18/fahri-hamzah-kerumunan-terjadi-karena-pendukung-sangat-rindu-bertemu-dengan-habibrizieq?page=4.