PERANG di Laut China Selatan Makin dekat, Calon Menhan AS Ancam Tenggelamkan Kapal Perang China
Suhu panas di Laut China Selatan belum juga meredah meski Presiden Amerika Donald Trump kalah dalam Pemilian Presiden Amerika Serikat tahun 2020 ini
PERANG di Laut China Selatan Makin dekat, Calon Menhan AS Ancam Tenggelamkan Kapal Perang China
POS KUPANG.COM -- Suhu panas di Laut China Selatan belum juga meredah meski Presiden Amerika Donald Trump kalah dalam Pemilian Presiden Amerika Serikat tahun 2020 ini
Presiden terpilih, Joe Biden bahkan lebih garang dari Donald Trump dalam urusan di Laut China selatan. Calin Menteri Pertahanan AS bahkan sudah mengeluarkan ancaman bakal menenggelaman kapal-kapal perang China di kawasan Laut China selatan atau LCS
Calon Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Presiden AS terpilih, Joe Biden, buat pernyataan mengejutkan.
Di mana dia menyarankan pasukan AS harus ditempatkan di Laut China Selatan untuk meningkatkan pencegahan.
Bahkan Flournoy menyerukan agar pasukan AS menenggelamkan seluruh kapal China di Laut China Selatan.
Dengan begitu, Washington tidak akan kehilangan kemampuan untuk melawan agresi militer Beijing di perairan yang diperebutkan.
Akan tetapi pemerintah China tak percaya.
Media pemerintah China sekali lagi melancarkan serangan pedas terhadap AS dan sekutu Baratnya menyusul tindakan keras terbaru Beijing terhadap oposisi pro-demokrasi di Hong Kong.
Melansir Express.co.uk, The Global Times - media harian yang dikelola pemerintah China - telah menerbitkan editorial yang mengklaim Barat "tidak akan berhasil" dengan tekanan yang diterapkan pada China atas pelanggaran hak asasi manusia.
Baca juga: Anies Baswedan Diam, Rizieq Shihab Langgar Protokol Covid-19,Politikus PDIP:Hati Nakes Luluh Lantak
Baca juga: Prabowo Belum Puas Meski TNI Paling Kuat di Asia Tenggara, Menhan Incar Lagi Kapal Selam Canggih
Baca juga: Dewi Perssik Bongkar Asal Usul Goyang Gergaji yang Melambungkan Namanya, Pak Tukang Jadi Isnpirasi
Baca juga: Ikatan Dokter Juga Mengeluh Kerumunan Massa Rizieeq Shihab, Mohon dari Hati Paling Dalam, Bantu Kami
Surat kabar tersebut juga memperingatkan bahwa Barat tidak "punya nyali" untuk menghadapi China.
Editorial ini datang sehari sebelum The Global Times memberi selamat kepada Joe Biden atas kemenangannya sebagai Presiden AS dari Donald Trump.
Ucapan selamat yang hangat itu datang setelah seminggu China berdiam diri terhadap hasil Pemilu AS.
Express.co.uk memberitakan, China sepertinya menanti untuk melihat pandangan apa yang akan diambil Biden tentang kebijakan luar negeri AS.
Akan tetapi, para ahli yakin dia tidak akan mengubah arah kebijakan sehingga tidak akan mengakhiri ketegangan antara Washington dan Beijing.
