Rizieq Shihab Bilang Tindakan Tak Berakhlak, Sanksi pada Prajurit TNI Karena Sambut Kepulangannya
"Cukong, Saudara, digotong-gotong sama prajurit Brimob. Digotong-gotong, dibopong-bopong, sama prajurit Brimob. Pakai nama Dato Tahir... dari Mayapada
"Cukong, Saudara, digotong-gotong sama prajurit Brimob. Digotong-gotong, dibopong-bopong, sama prajurit Brimob. Pakai nama Dato Tahir... dari Mayapada," kata Rizieq.
POS-KUPANG.COM | JAKARTA - Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab bicara soal prajurit TNI yang dijatuhi sanksi lantaran menyambut kepulangan dirinya.
Rizieq Shihab menyebut tindakan tersebut tidak memiliki akhlak.
"Waktu saya pulang, (dia) buat rekaman menyambut saya datang. Betul, bagus? Eh, ditangkap, diborgol, dipenjara," ucap Rizieq dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11/2020).
Kemudian, Habib Rizieq membandingkan dengan kejadian Brimob mengangkat pengusaha Dato Sti Tahir.
"Cukong, Saudara, digotong-gotong sama prajurit Brimob. Digotong-gotong, dibopong-bopong, sama prajurit Brimob. Pakai nama Dato Tahir... dari Mayapada," kata Rizieq.
Yang dimaksud Rizieq soal Dato Tahir yakni saat November 2018, ketika Dato Tahir diberi gelar warga kehormatan karena kontribusinya merehabilitasi gedung Pusat Pendidikan (Pusdik) Korps Brimob.
"Ini cukong digotong-gotong, ramai-ramai oleh prajurit Brimob, enggak ada masalah, Saudara. Kenapa ada prajurit TNI sekadar ucapkan selamat datang, kok harus ditahan?" ucap Rizieq.
Rizieq pun bertanya kepada jemaah, "Yang begitu ada akhlak enggak?"
Baca juga: Tuan Guru Bajang Akui Beda Politik Dengan Rizieq Shihab Berdasarkan Ilmu dan Pemahamannya
Baca juga: Nikita Mirzani Tak Takut siapapun termasuk Rizieq Shihab dan Pedukungnya, Nyai Cuma Takut Artis Ini
Baca juga: Jemput Rizieq Shihab Abaikan Protokol Covid-19 D,Epidemiolog UI: Kok Ada Keistimewaanuntuk Rizieq?
"Tidak," jawab jemaah.
"Prajurit TNI cinta Habib bagus enggak?" tanya Habib Rizieq lagi.
"Bagus!"
"Eh ditahan," timpal Habib Rizieq.
Seperti diketahui, terdapat dua kasus anggota TNI karena menyambut Habib Rizieq.
Kasus pertama dialami oleh Kopda Asyari dari TNI AD dan kedua oleh Serka BDS dari TNI AU.