Cerita Pemandu, Komodo Pun Penasaran dengan Megaproyek Jurasic Park,  Nasib Hewan Purba?

Sebab, mega proyek itu sedikit mengubah habitat asli hewan yang terancam punah itu. Bahkan, hewan tersebit bisa habis dalam berapa tahun ke depan

Editor: Alfred Dama
POS-KUPANG.COM/GECIO VIANA
Foto seekor Komodo dewasa berhadapan dengan dump truk berwarna hijau viral di media sosial (medsos), beberapa hari terakhir, Minggu (25/10/2020). 

"Komodo itu seperti panda, sangat dihormati, dan ini satu-satunya lokasi di dunia yang memilikinya.

"Kami tidak merusak apapun, kami meningkatkan fasilitas dan manajemen pengunjung."

Kepala Taman Nasional Komodo Kita Awang Nistyantara mengatakan pihak berwenang lokal telah mempelajari perilaku Komodo selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Pungut Anak Anjing Mungil yang Terlantar di Jalan, Pria Ini Terkejut Setelah Dipelihara Ternyata Bukan Anjing Melainkan Hewan Ini

Mereka yakin jika perkembangan ini tidak akan mengganggu hewan atau habitat mereka.

"Pembangunan dilakukan sangat berhati-hati, kami bahkan tidak akan memotong satu pohon pun." ujarnya.

"Kami juga selalu mengawasi para pekerja agar memastikan kehidupan liar Komodo tidak terganggu."

Tanggapan UNESCO

UNESCO, yang bertempat di Paris, mengatakan kepada Al Jazeera jika mereka telah memperingatkan kewajiban pemerintah Indonesia menjaga Taman Nasional Komodo sebagai Situs Warisan Dunia.

UNESCO telah meminta informasi dari pemerintah terkait rencana pengembangan Taman Nasional Komodo, dan telah mengingatkan pemerintah untuk menilai dampak sebelum rencana dilaksanakan.

Komentar tersebut dikeluarkan pada akhir Oktober lalu, tapi saat itu pembangunan sudah dilaksanakan.

Pemerintah Indonesia sendiri menampik jika tidak memberi tahu UNESCO sebelumnya.

"Kami sudah mengirim surat ke UNESCO, kami telah katakan kepada mereka apa yang akan kami bangun. Dokumen untuk pengamatan lingkungan sudah kami isi dan kami juga mempertimbangkan sensitivitas area," jelas Wiranto.

"UNESCO di Paris belum berikan jawaban, tapi kami sudah memberitahu mereka."

Warga Rinca sendiri takut jika pemerintah merusak taman nasional.

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved