Cegah Stunting, UNICEF Pokja Stunting Provinsi NTT & Pemda Rote Gelar Orientasi Program Gizi Remaja

Cegah Stunting, UNICEF & Pokja Stunting Provinsi NTT bekerjasama dengan Pemda Rote Gelar Orientasi Program Gizi Remaja

Editor: maria anitoda
istimewa
Cegah Stunting, UNICEF Pokja Stunting Provinsi NTT & Pemda Rote Gelar Orientasi Program Gizi Remaja 

POS-KUPANG.COM - Cegah Stunting, UNICEF & Pokja Stunting Provinsi NTT bekerjasama dengan Pemda Rote Gelar Orientasi Program Gizi Remaja 

UNICEF bersama Pokja Stunting Provinsi NTT bekerjasama dengan Pemda Rote menggelar Orientasi Program Gizi Remaja “Aksi Bergizi” untuk
Pencegahan Stunting bagi Remaja di Kab. Rote Ndao (judul optional)

Kabupaten Rote Ndao bekerja sama dengan UNICEF dan Pokja Stunting Provinsi NTT melakukan kegiatan Orientasi program Gizi Remaja “Aksi Bergizi”.

Kegiatan ini telah dilakukan di kabupaten Kupang dan kini dilakukan di Kabupaten Rote Ndao bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, Bappelitbang, dan Dinas PKO.

Baca juga: Kaum Muda di Malaka  Gelar Aksi Grafiti Wajah Pahlawan

Baca juga: Kejari Kabupaten Kupang Musnahkan Barang Bukti yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap

Baca juga: BREAKING NEWS: Truk Kontainer Seruduk Bangunan Kios dan Warung Makan di Kota Kupang

Peserta kegiatan ini antara lain guru UKS, petugas gizi Puskesmas dan perwakilan dari Dinas PKO, Bappelitbang dan Dinas Kesehatan. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk orientasi bagi calon fasilitator di Kabupaten.

Setelah itu peserta kegiatan akan menjadi fasilitator untuk kegiatan pelatihan yang akan dilakukan secara luas pada tingkat kabupaten dengan melibatkan guru-guru di Kabupaten Rote Ndao yang selanjutnya mereka akan menyampaikan sesi literasi Aksi Begrizi kepada remaja putra dan putri di tingkat SMP/SMK/MA sederajat seminggu sekali selama 30 menit.

Koordinator Program Gizi UNICEF, Blandina Bait, saat mempresentasikan kegiatan ini di depan Wakil Bupati Rote Ndao menyatakan bahwa bahwa Aksi
Bergizi lahir dari hasil survei baseline kuantitatif, kualitatif dan landscape yang dilakukan UNICEF pada tahun 2017 di di dua kabupaten terpilih, yaitu Klaten,
Jawa Tengah dan Lombok Barat, NTB.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa aktivitas fisik di sekolah jarang lebih dari 90 menit dalam seminggu dan sedikit waktu yang dihabiskan oleh remaja karena banyak remaja yang tidak aktif secara fisik/sedentary.

Keragaman diet remaja juga ditemukan sangat minim.

Meskipun remaja makan paling tidak sekali dalam sehari, hanya seperempatnya yang mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi, folat dan zat gizi mikro lainnya seperti makanan hewani dan sayuran.

Selain itu ditemui bahwa intervensi gizi sebagian besar menyasar 1000 hari pertama kehidupan, namun menurut Blandina, ‘’sesungguhnya 1000 hari pertama kehidupan sudah terlambat bagi 500.000 remaja putri yang hamil di Indonesia setiap tahunnya dan tidak cukup untuk digunakan mengatasi masalah kekurangan dan kelebihan gizi secara memadai.’’

‘’Sudah saatnya untuk memposisikan gizi remaja sebagai strategi utama dan mengarusutamakannya dalam rencana, strategi dan kebijakan sektor kesehatan
dan non kesehatan,’’ lanjutnya. Menurut Blandina ada 3 (tiga) komponen utama Aksi Bergizi, yaitu Sarapan bersama dan minum Tablet Tambah Darah (TTD) setiap minggu, Sesi literasi terkait gizi spesifik dan gizi sensitif menggunakan pendekatan kecakapan hidup, dan Komunikasi Perubahan Perilaku Sosial (SBCC).

Program ini dirancang sebagai program yang responsif gender dan disampaikan melalui mobilisasi sekolah dan masyarakat, memperkuat koordinasi multi-sektor, kampanye media cetak dan media sosial dan mengembangkan sistem pemantauan dan evaluasi. Di masa pandemi ini terdapat gangguan dalam pembagian TTD bagi remaja putri karena pembatasan aktivitas belajar mengajar di sekolah.

Mengingat populasi remaja yang besar dan mobilitasnya yang tinggi maka dipandang penting untuk remaja putri tetap menkonsumsi TTD di masa pandemi COVID-19. ‘’UNICEF bersama Pokja Stunting Provinsi NTT mendukung beberapa kabupatendi provinsi NTT dalam mengoptimalkan pembagian TTD bagi remaja putri di masa pandemi serta memperkuat komunikasi perubahan perilaku melalui pendekatan Aksi Bergizi,’’ jawab Blandina.

UNICEF bersama Pokja Stunting Provinsi NTT bekerjasama dengan Pemda Rote
UNICEF bersama Pokja Stunting Provinsi NTT bekerjasama dengan Pemda Rote (istimewa)

Kegiatan ini dilaksanakan di Auditorium Ti’i Langga Permai Kabupaten Rote Ndao selama 2 (dua) hari, yaitu Jumat dan Sabtu 13-14 November 2020.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved