Rizieq Sudah Jalani Test Swab

Imam besar Front Pembela Islam ( FPI) Rizieq Shihab dijadwalkan tiba di Indonesia lusa

Editor: Kanis Jehola
TribunnewsBogor.com/Mohamad Afkar Sarvika
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab saat mendatangi acara Jawa Barat Bersholawat di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu (8/4/2017) 

POS-KUPANG.COM | JAKARTA - Imam besar Front Pembela Islam ( FPI) Rizieq Shihab dijadwalkan tiba di Indonesia lusa. Rizieq disebut telah melakukan swab test atau PCR untuk mendeteksi virus Corona, sebelum memasuki wilayah Indonesia.

"Insya Allah aman beliau juga sudah PCR juga," kata Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif, Minggu (8/11/2020).

Slamet tidak menjelaskan detail hasil tes PCR Rizieq. Ia hanya menyebut hasil tes tersebut aman. "Aman (hasil tes swab)," ucapnya.

Baca juga: Joan Mir Juara, Rosi Nasib Sial

Lantas, apakah Rizieq akan menjalani karantina 14 hari sesuai dengan penanganan Covid-19? Slamet mengatakan, selama ini para Tenaga Kerja Asing (TKA), terutama asal China tidak disuruh menjalani isolasi.

Ia menyebut pemerintah selama ini selalu mempersulit ulama. "TKA asing terutama China kalau keluar masuk Indonesia tidak disuruh isolasi mandiri? giliran ulama yang mau kembali ke tanah airnya dipersulit," ujarnya.

Baca juga: Tiga Tahun, Desa Maubesi di TTU Dapat Bantuan 117 Rumah dari Kementerian PUPR

Lebih lanjut, Slamet memastikan agenda Rizieq sesuai dengan yang sudah direncanakan sebelumnya. Yaitu pada Jumat (13/11) Rizieq akan melaksanakan salat Subuh berjemaah di Tebet, Jakarta Selatan. Dia juga akan ikut merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW di Tebet dan bertemu dengan gurunya.

Kemudian pada Sabtu (14/11) Rizieq berencana menikahkan putri keempatnya bersamaan dengan acara peringatan Maulid Nabi Muhammad di Markas FPI, Petamburan.

"Insya Allah sesuai yang beliau sampaikan, agendanya tetap akan berjalan termasuk menikahkan putrinya," kata Slamet.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel memberikan pesan kepada Imam Besar Rizieq Shihab (RS) yang rencananya pulang ke tanah Air pada Selasa (10/11) mendatang.

Saat dikonfirmasi, dirinya mengatakan, pemerintah Indonesia tidak pernah sama sekali menghalangi kepulangan Ketua FPI itu.

"Saya ucapkan sugeng kundur, selamat kembali ke tanah air Indonesia untuk resilaturahmi merajut kembali tali silaturahmi dan bukan untuk revolusi atau tsaura. Selamat berkumpul kembali dengan para santri, karena kumpul dengan para santri adalah kebahagiaan yang luar biasa," kata dia melalui pesan teks WhatsApp.

"Pemerintah Indonesia tidak pernah menghalangi kepulangan MRS. Kan empat tiket Saudia juga sudah ada," sambung Dubes Agus.

Dosen UIN Yogyakarta ini membantah, bahwa pemerintah Indonesia sengaja tidak memberikan bantuan kepada Rizieq Shihab atas permasalahan Kepulangan nya. Ia menjelaskan bahwa, kasus yang menimpa Rizieq Shihab tidak masuk dalam prioritas KBRI Riyadh.

Selama ini kasus yang menjadi prioritas di KBRI adalah kasus HPC (High Profile Case), kasus-kasus yang berkaitan dengan hukuman mati dan nyawa.

"Ini yang kami prioritaskan. Beberapa bulan ini KBRI lagi fokus untuk penyelamatan seorang WNI yang terancam hukuman mati karena peristiwa 12 tahun yang lalu. Kami harus masuk ke daerah pedalaman Saudi untuk melakukan lobi ke tokoh-tokoh masyarakat dan juga ahli waris korban untuk mencari jalan keluar," jelas Agus.

Dubes Agus pun mengatakan, selama ini Rizieq Shihab juga tidak pernah mengadukan masalahnya kepada KBRI Riyadh maupun KJRI Jeddah yang dekat dengan kediamannya.

"Bagaimana KBRI bisa membantu? MRS juga tidak pernah mengadukan ke KBRI Riyadh sejak awal kasusnya bergulir. Apalagi ke KBRI Riyadh yang jaraknya 1000 km dari Makkah, ke KJRI Jeddah yang hanya 100 km dan cukup 45 menit saja tidak pernah melaporkan permasalahan yang dia hadapi," terang dia.

Karo Penmas Humas Polri Brigjen Awi Setyono mengatakan pihaknya masih belum bisa membeberkan lebih lanjut terkait sejumlah perkara yang menjerat Habib Rizieq. Awi menyampaikan pihaknya masih melakukan koordinasi dengan penyidik terkait status hukum Habib Rizieq.

"Untuk status hukum HRS, kami sedang koordinasikan dan kami menunggu hasil pemeriksaan kembali penyidik," kata Awi.

Lebih lanjut, Awi menyebutkan pihak kepolisian mempersilakan Habib Rizieq untuk pulang ke Indonesia. Namun demikian, ia meminta para loyalisnya untuk menjaga ketertiban saat penjemputan di Bandara Soekarno-Hatta.

"Silakan saja kalau memang beliaunya kembali ke Indonesia. Kami mengimbau kepada para pengikutnya, pendukungnya tentunya laksanakan penjemputan dengan tertib," pungkasnya.

Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini meminta, rencana kepulangan Habib Rizieq Shihab (HRS) tidak dipolemikkan agar suasana politik tetap kondusif. Menurutnya, negara harus melindungi hak setiap warga negara, termasuk soal kepulangan Habib Rizieq ke Tanah Air.

"Sebagai warga negara yang merdeka adalah hak beliau untuk kembali ke Indonesia. Sebaliknya pemerintah berkewajiban melindungi hak-hak setiap warga negara baik diminta atau tidak, sesuai amanat konstitusi dan peraturan perundang-undangan," kata Jazuli.

Anggota Komisi I DPR ini mengatakan, semua pihak sebaiknya menahan diri dari komentar yang menyulut polemik seputar kepulangan Habib Rizieq. "Kita sambut beliau kembali ke Tanah Air, ahlan wa sahlan wa marhaban. Sembari kita tunggu kiprah konstruktif beliau bagi umat, bagi rakyat, dan bagi bangsa sekembalinya ke Tanah Air," ujar Jazuli. (tribun network/dit/mam/rin/wly)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved