Pendukung Biden Menangis

Joe Biden akhirnya resmi memenangi pertarungan Pilpres AS dengan Donald Trump

Editor: Kanis Jehola
AFP via Getty Images
Joe Biden, calon Presiden AS 

"Ada kecurangan pemilu di sini," kata warga Tenesse bernama Jordan Kelley (29) yang datang khusus ke Atlanta untuk demo dukung Trump.

"Walaupun aku tinggal di Tenessee, aku warga Amerika dan aku ingin memastikan warga Amerika punya suara di Pemilu," sambungnya.

Di Pennsylvania, ribuan pendukung Trump berdemo. Hal yang sama juga terjadi di Phoenix, Arizona. Biden memenangkan suara di Arizona.

Salah satu pendukung Trump asal Nevada, Frank Dobbs (40), meyakini perjuangan mereka belum selesai. Trump sendiri masih berniat melayangkan gugatan hasil Pilpres.

"Ini belum benar-benar berakhir. Masih ada pengadilan. Jika ada waktu untuk mengungkap kecurangan, presiden dapat melakukannya. Media tidak bisa menentukan siapa yang menang Pilpres. Hanya pemilih yang legal di negara ini yang bisa menentukan," katanya.

Seperti dikutip dari Reuters, pendukung Trump dan Partai Republik berencana akan melanjutkan strategi dengan menggunakan langkah hukum, dengan harapan dapat membalikkan hasil raihan suara Trump di beberapa negara bagian.

"Fakta sederhananya, pemilihan ini masih jauh dari selesai. Joe Biden belum disertifikasi sebagai pemenang di negara bagian mana pun, apalagi negara bagian yang sangat diperebutkan menuju penghitungan ulang wajib, atau negara bagian di mana kampanye kami memiliki tantangan hukum yang valid dan sah yang dapat menentukan pemenang akhir, " kata Trump dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh tim kampanyenya.

Meski demikian, pendukung dan penasihat Trump sadar bahwa peluang mantan pengusaha New York itu untuk membalikkan hasil akhir pemilihan lalu menang sangat kecil.

Namun mereka ingin membiarkan proses hukum berjalan dengan sendirinya."Dia harus membiarkan penghitungan ulang dilanjutkan, mengajukan klaim apa pun yang ada, dan kemudian jika tidak ada perubahan, dia harus mengakui, "kata salah satu ajudan Trump.

Diketahui, Partai Republik telah mengumpulkan setidaknya $ 60 juta untuk mendanai proses hukum di beberapa negara bagian.

"Harus memastikan setiap suara dihitung dan menuntut transparansi. Menempatkan pada dasar retorika yang kuat, "kata mantan pejabat Gedung Putih lainnya.

Sementara, pendukung Trump dari Partai Republik di luar Gedung Putih memperingatkan bahwa Trump dapat menodai kredibilitasnya jika tidak mundur dengan anggun."Tidak mungkin baginya untuk mencalonkan diri lagi pada 2024 jika dia dipandang sebagai pecundang," kata sumber Partai Republik di Kongres.

Hal itu juga diamini oleh Pembawa acara Fox News Laura Ingraham, seorang pembela setia Trump, pada hari Jumat.Laura mendesak presiden Trump untuk menerima hasil yang tidak menguntungkan itu.

"Jika Tuan Biden memiliki 270 suara Electoral College pada akhir penghitungan, diharap Presiden Trump akan menerimanya dan dapat mundur dengan cara yang elegan," tutur Laura. (tribun network/AFP/CNN/Reuters/yud/rin/wly)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved