Cerita Pria Asal Nagekeo Budidaya Stroberi di Kaki Gunung Ebulobo Dukung Wisata Kampung
Sejumlah warga mulai keluar rumah melaksanakan aktivitas mereka. Banyak warga terlihat menuju ke kebun masing-masing untuk bekerja.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
Cerita Pria Asal Nagekeo Budidaya Stroberi di Kaki Gunung Ebulobo Dukung Wisata Kampung
POS-KUPANG.COM | MBAY -- Pagi itu udara cukup dinding. Suasana di Kampung Pajoreja Desa Ululoga Kecamatan Mauponggo cukup ramai.
Sejumlah warga mulai keluar rumah melaksanakan aktivitas mereka. Banyak warga terlihat menuju ke kebun masing-masing untuk bekerja.
Ada juga yang sibuk didepan rumah mereka untuk membereskan segala sesuatunya. Seperti menjemur hasil pertanian dan lain-lainnya.
Seorang pria juga terlihat sibuk di rumahnya.
Pria itu bernama Lukas Ua (37). Mengenakan kaus biru terlihats memetik buah-buah stroberi yang merah ranum pada pada polybag-polybag di balkon rumahnya.
Sesekali Lukas harus mecabut dan memangkas beberapa daun kering yang masih terus menempel.
Ada sekitar 100 buah polybag berisi tanaman stroberi dengan daun-daun yang hijau lebat.
Sebagian polibag disusun pada-rakrak kayu yang dibuatnya agar dapat menghemat tempat.
Pemuda kampung Pajoreja, Desa Ululoga, Kecamatan Mauponggo, Nagekeo ini sudah dua bulan terakhir telah memanen stroberi yang ditanam sejak awal tahun ini.
Lukas telah mengalihkan perhatianhya pada pertanian sebagai sumber pendapatan setelah sebelumnya menjadi kontaraktor pada proyek-proyek pemerintah dan desa.
Pria yang bisa disapa Luken ini setiap hari ia bersama istrinya bisa memanen stroberi hingga 4 kotak mika dan semuanya langsung habis terjual atau diambil pembeli yang datang ke rumahnya.
Luken menjual satu kotak mika dengan harga Rp. 20 ribu rupiah.
Luken menuturkan permintaan akan stroberri sangat tinggi karena terpikat akan rasanya.
Bagi Luken, menanam stroberi sangat mudah yang penting butuh ketekunan dan perawatan maksimal terutama air yang selalu menjadi prioritas utama.