Cerita Pria Asal Nagekeo Budidaya Stroberi di Kaki Gunung Ebulobo Dukung Wisata Kampung

Sejumlah warga mulai keluar rumah melaksanakan aktivitas mereka. Banyak warga terlihat menuju ke kebun masing-masing untuk bekerja.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/GORDI DONOFAN
Lukas Ua (37) saat panen Stroberi di kampung Pajoreja Desa Ululogo Kecamatan Mauponggo Kabupaten Nagekeo, Minggu (8/11/2020). 

Semua tanaman stroberi yang Luken tanam dirawat secara organik sehingga sehat dan berkualitas.

"Saya di sini kesulitan air, sumber mata airnya ada tetapi distribusi airnya yang sulit apalagi butuh biaya besar untuk air ini. Padahal permintaan tinggi, denga rasa yang unik menurut pembeli yang biasa beli," ungkap Luken saat ditemui POS-KUPANG.COM Minggu (8/11/2020).

Selain menanam stroberi ia juga menanam vanili serta tanaman cengkeh dan pala yang telah menjadi warisan dalam keluarganya.

Ia harus memaksimalkan potensi yang ada di kampungnya yang selama ini tidak digarap dengan baik demi ekonomi rumah tangga.

Bagi Luken ini juga dilakukannya sebagai upaya mendukung pariwisata di kampung halamannya yang berada di bawah kaki gunung Ebulobo.

Ia bertekad beralih perhatian ke dunia pariwisata setelah menyadari potensi wisata di kampungnya yang juga unik belum tentu dipunyai oleh daerah lain.

Luken menyadari pariwisata bukan hanya soal bentang alam yang indah namun segala seuatu yang terhubung didalamnya seperti aktifitas warga, segala aneka tumbuhan yang melekat dan dekat dengan manusia sekitarnya.

"Sebelumnya kami kira wisata itu seperti harus ada pantai yang bagus namun sebenarnya di kampung ada keunikan sendiri seperti aktiftas warga petik cengkeh, minum kopi di bawah pohon cengkeh dengan wanginya aroma cengkeh, barisan tanaman vanili stoberri ini adaah juga wisata bagi sebagian orang di kota besar," katanya.

Ia mengatakan selain sebagai penggerak pariwisata menanam stroberi di kampung Pajoreja atau pada umumnya daerah di bawah kaki Gunung Ebulobo sangat berpotensi sebagai pendapatan ekonomi rumah tangga yang rutin kalau tekun dalam perawatannya.

Selain itu ini sebagai pemicu dan menjadi penggerak semua anak muda di kampungnya untuk memaksimalkan potensi di sekitarnya agar tidak selalu keluar merantau mencari pekerjaan lain.

"Sayang kalau kita harus merantau ke Kalimantan atau Malaysia hanya untuk cari pekerjaan lain padahal kita bisa jadi petani sukses di kampung sendiri. Stroberi ini bisa kita panen setiap hari kalau sudah berbuah hanya dengan duduk dan tinggal di rumah uang datang," ujarnya.

Baca juga: Di Nagekeo Tuan Rumah Siapkan Tempat Cuci Tangan dan Tisu untuk Tamu Pesta

Baca juga: LENGKAP Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 5 SD Buku Tematik Hal 100 101 102 103 Menyatukan Pelbagai Budaya

Baca juga: Curhat Warga Timor Leste Sambil Menangis Mengadu ke Prajurit Australia, Ingin Mati di Tempat Lain

Baca juga: Perkumpulan Relawan CIS TIMOR Bentangkan Hasil Survei Paslon Pilkada Sabu Raijua 2020

Ia pun berharap agar kedepan lebih banyak lagi polibag yang disiapkan guna untuk menambah tanaman strobery. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan).

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved