SMPK Frateran Ndao Ende Siap Terapkan KBM Tatap Muka, Langgar Kesepakatan Murid Dipulangkan

Sekolah Menengah Pertama Katolik (SMPK) Frateran Ndao Kabupaten Ende menyatakan siap menerapkan kegiatan belajar mengajar ( KBM) Tatap Muka

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI
Frater Yohanes Berchmans Kepala SMPK Frateran Ndao Ende 

POS-KUPANG.COM | ENDE - Sekolah Menengah Pertama Katolik (SMPK) Frateran Ndao Kabupaten Ende menyatakan siap menerapkan kegiatan belajar mengajar ( KBM) Tatap Muka di tengah pandemi Covid-19.

Saat ini pihak sekolah masih menunggu persetujuan dari pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende apakah SMPK Frateran Ndao Ende bisa menerapkan KBM tatap muka atau tidak.

Demikian disampaikan oleh oleh Kepala SMPK Frateran Ndao Ende, Frater Yohanes Berchmans, BHK saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Jumat (6/11/2020).

Baca juga: Matim Zona Hijau Covid-19, SMPN 1 Borong KBM Tatap Muka Langsung

Frater Yohanes menjelaskan, SMPK Frateran Ndao menyatakan siap terapkan KBM menyusul diinfokan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende terkait pelaksanaan KBM tatap muka.

Lanjutnya, SMPK Frateran Ndao sudah lama menyiapkan berbagai hal penting jika sewaktu-waktu KBM tatap muka kembali dilaksanakan.

Frater Yohanes menjelaskan, pihak Dinas Pendidikan menyaratkan jika mau melaksanakan KBM tatap muka, maka perlu ada persetujuan dari orangtua dan komite sekolah.

Baca juga: UPDATE Hitung Cepat Pilpres AS Jumat Hari Ini Joe Biden Menuju Gedung Putih Ganti Donald Trump

Menindaklanjuti hal tersebut, SMPK Frateran Ndao pun melakukan pertemuan para guru, kurikulum dan komite. Selanjutnya, terkait persetujuan orangtua, SMPK Frateran Ndao mengirim kuisoner.

"Karena penerapan KBM tatap muka ini mesti ada persetujuan orangtua, karena kami tidak bisa mengumpulkan orangtua, maka kami kirimkan kuisoner melalui google classroom perangkat yang dipakai untuk KBM daring, ada 5 pertanyaan terkait KBM tatap muka," jelasnya.

Respon orangtua untuk KBM tatap muka, kata Frater Yohanes, sebagian setuju. Dia menyebut, ada 415 orangtua peserta didik setuju KBM tatap muka, 33 orangtua tidak setuju.

"Dengan melihat perbandingan setuju dan tidak setuju, maka kami sepakat untuk KBM tatap muka. Maka surat kesepakatan ditandatangani oleh kepala sekolah, komite dan perwakilan dari orangtua peserta didik," ungkapnya.

Terkait dengan orangtua yang Tidak Setuju KBM tatap muka, Frater Yohanes mengatakan, mereka yang tidak setuju, tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Ada dua roster yang disiapkan yakni untuk KBM tatap muka dan PJJ.

Penerapan Protokol Kesehatan Penanganan Covid-19

Frater Yohanes menegaskan, protokol kesehatan penanganan Covid-19 dalam KBM tatap muka merupakan hal penting yang hari dijalankan secara disiplin.

"Wajib pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak. Kita juga lakukan pemeriksaan suhu tubuh. Jika suhu tubuh di atas normal, maka kami akan langsung melaporkan ke pihak Puskesmas terdekat," ungkapnya.

Menurutnya, SMPK Frateran Ndao juga sudah membentuk Satgas pola hidup bersih dan sehat tingkat sekolah berkoordinasi dengan Puskesmas Kota Ratu.

Dia katakan, untuk murid yang dalam kondisi kurang fit, diminta tidak ikut KBM tatap muka.

Selain itu, murid yang ikut KBM tatap muka harus diantar-jemput sendiri oleh orangtua, tidak boleh melalui jasa angkutan umum atau ojek.

Jika ditemukan murid yang tidak diantar jemput oleh orangtua, maka murid yang bersangkutan dipulangkan dan tidak diperbolehkan lagi ikut KBM tatap muka.

Selama di sekolah, kata Frater Yohanes, para murid tidak diperbolehkan makan di kantin, oleh karena wajib membawa makanan dari rumah. Jam istirahat juga ditiadakan untuk menghindari murid berkumpul.

200 Lebih Sekolah Ajukan KBM Tatap Muka

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende, Primus Bhato, mengatakan, kurang lebih 200 lebih sekolah di Kabupaten Ende baik SD maupun SMP mengajukan surat ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ende agar diizinkan untuk kembali melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka.

Pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ende saat ini tengah memeriksa surat-surat tersebut, namun belum memutuskan sekolah mana yang bisa melaksanakan KBM tatap muka di tengah pandemi Covid-19 ini.

Primus mengatakan, benar bahwa ada edaran dari Menteri Pendidikan untuk pelaksanaan KBM tatap muka, namun kebijakan tersebut kembali kepada kebijakan daerah masing-masing, juga mempertimbangkan persetujuan orangtua.

Oleh karena itu, kata Primus, dalam berita acara surat yang diajukan pihak sekolah mesti ada tangan dari orangtua, komite dan pihak sekolah tanda persetujuan dan kesiapan untuk melakukan KBM tatap muka.

"Banyak sekolah sudah buat surat. Animo untuk kembali kegiatan belajar mengajar di Ende memang sangat tinggi, baik murid orangtua dan pihak sekolah," ungkapnya.

Primus menunjukan, salah satu sekolah di Ende yang mengajukan surat untuk KBM tatap muka yakni SMP Ursula. Dalam surat tersebut dilampirkan perbandingan orangtua yang setuju KBM tatap muka dan yang tidak setuju.

Menurutnya, surat-surat tersebut setelah diperiksa, selanjutnya akan ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende, Mensi Tiwe, jika disetujui bisa menerapkan KBM tatap muka.

Dia katakan, sekolah-sekolah yang berpeluang besae untuk melaksanakan KBM tatap muka yakni sekolah-sekolah yang berada di luar wilayah Kota Ende.

Sementara sekolah yang ada dalam wilayah Kota Ende perlu menunggu kebijakan Satgas Covid-19 Kabupaten Ende, yakni Bupati Ende Djafar Achmad

Salah satu orangtua siswa SMP 2 Negeri Ende, Rofinus Wula, kepada POS-KUPANG.COM mengaku sangat setuju jika KBM tatap muka kembali dilaksanakan.

Menurutnya, hal terpenting yang mesti perlu diperhatikan yakni semua sekolah, orangtua dan murid berkomitmen untuk taat protokol kesehatan penanganan Covid-19.

"Saya sebagai orangtua, setuju. Belajar tatap muka tentu punya nilai lebih ketimbang belajar dari rumah," ungkapnya. Menurutnya, belajar dari rumah pun tidak menjamin tidak ada penyebaran Covid-19, sebab anak-anak juga biasa beraktivitas di luar rumah.

Dia berharap kebijakan untuk kembali KBM tatap muka dalam waktu dekat ini bisa secara direalisasikan. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved