Masa Kelam Timor Leste, Ribuan Orang Tewas dalam Kekacauan Usai Referendum Tahun 1999,NTT Kena Imbas

Awal September 1999, masyaralat Nusa Tenggara Timur dikejutkan gelombak pengungsi dalam jumlah banyak dari Timor Leste ke Timor Barat

Editor: Alfred Dama
KOMPAS/EDDY HASBY
Ribuan warga Kota Dili antre dalam pelaksanaan penentuan pendapat di Timor Timur, 30 Agustus 1999 

Masa Kelam Timor Leste, Ribuan Orang Tewas dalam Kekacauan Usai Referendum Tahun 1999, NTT Kena Imbas

POS KUPANG.COM -- Awal September 1999, masyaralat Nusa Tenggara Timur dikejutkan gelombak pengungsi dalam jumlah banyak dari Timor Leste ke Timor Barat

Pemerintah NTT dibuat pusing dengan masuknya warga Timor Timur . Bukan saja saja warga sipil,. ribuan anggota TNI dan Polri juga membajiri wilayah NTT mulai dari Kabupaten Belu yang berbatasan langsung dengan Timor Leste hingga wilayah Kota Kupang dan Kabupaten Kupang

Warga pengsung juga mengusai lahan-lahan milik warga lokal hingga terjadi konflik sosial antara pengungsi degan warga lokal

Namun, itu belum seberapa dibandingkam konflik antara para pendukung pro kemerdekaan Timor Leste dan pro integrasi

Sejarah Timor Leste sebagai sebuah negara yang berdiri sendiri dimulai dari referendum yang diselenggarakan pada 30 Agustus 1999.

Referendum tersebut memberikan Timor Leste kesempatan untuk menjadi negara sendiri dan lepas dari Indonesia.

Pasukan Australia saat tiba di Bandara Dili tahun akhir tahun 1999
Pasukan Australia saat tiba di Bandara Dili tahun akhir tahun 1999 (tangkap layar)

Namun, referendum tahun 1999 rupanya tidak menghentikan konflik yang terjadi di Timor Leste.

Seperti masa-masa sebelum referendum, kekacauan terjadi pula usai Timor Leste merdeka, bahkan tak lama setelah hasil referendum diumumkan.

Menuju Referendum Timor Leste tahun 1999

Untuk mencapai referendum Timor Timur, serangkaian 'peristiwa berdarah' terjadi.

Bermula dari hilangnya kekuasaan Portugis di Timor Leste dan terjadi kekosongan kekuasaan, Indonesia masuk menginvansi Timor Leste.

Kekhawatiran Presiden Soeharto bahwa komunis dapat masuk ke Indonesia melalui Timor Leste dan adanya dukungan dari Amerika Serikat memulai invansi tersebut.

Invansi yang dikenal sebagai operasi seroja digelar, mengerahkan ribuan tentara Indonesia untuk menduduki Timor Timur.

Pada tanggal 7 Desember 1975 operasi itu dimulai dengan perlawanan sengit dari Fretilin.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved