Aneh Tapi Nyata, Para Jenderal di Pentagon Kebingungan Sampai Yakin Kopassus Pakai Ilmu Hitam, Lho?

Misalnya makan beling sewaktu mempraktikkan ilmu debus, benar-benar membuat para pasukan khusus AS sama sekali tak berkutik.

Editor: Frans Krowin
Ilustrasi
Dirgahayu Kopassus, Ini 6 Kehebatan Pasukan Kopassus TNI Bikin Militer Negara Lain Kagum 

Aneh Tapi Nyata, Para Jenderal di Pentagon Kebingungan Sampai Yakin Kopassus Pakai Ilmu Hitam, Lho?

POS-KUPANG.COM - Sampai saat ini, misteri kekuatan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) belum terpecahkan sama sekali.

Kekuatan Kopassus ini, pernah membuat khawatir para jenderal AS di Pentagon.

Pasalnya, kekuatan anggota pasukan elite TNI AD ini sangat sulit dinalar.

Pasukan khusus yang dibentuk nantinya memiliki kemampuan antiteror.

Saat itu, satuan pasukan khusus dari berbagai negara dijadikan sebagai referensi.

Berbagai referensi diperoleh, seperti ilmu pasukan khusus dari Jerman (GSG-9), Inggris (SAS), pasukan khusus antiteror Angkatan Laut Prancis dan pasukan khusus Korea Selatan.

Satuan-satuan itu banyak mempengaruhi pembentukan pasukan khusus di lingkungan TNI.

Teknik pelatihan pasukan khusus dari sejumlah negara itu kemudian direkomendasikan Asisten Intelijen Hankam/Kepala Pusat Intelijen Strategi Letjen TNI, LB Moerdani, untuk segera diterapkan dalam pembentukan pasukan khusus TNI di kesatuan Kopassus.

Pasalnya semua teknik yang diramu dari berbagai ‘aliran’ pasukan khusus itu, diyakini mampu membentuk tiap personel pasukan khusus TNI menjadi pasukan tempur yang sangat profesional.

Profesional yang dimaksud oleh Letjen Benny adalah tiap personel pasukan khusus yang sudah terlatih baik bisa melaksanakan misinya hingga tuntas meski hanya bermodal peralatan dan persenjataan yang sangat terbatas.

Dengan kata lain kehebatan pasukan khusus tidak ditentukan oleh teknologi yang digunakan dalam pertempuran.

Melainkan, oleh kemampuan personel dalam penguasaan ilmu beladiri, penggunaan senjata tajam, dan ketrampilan penggunaan senjata api yang tidak dilengkapi teknologi serba canggih.

tribunnews
Jenderal di Pentagon dan debus Kopassus (Kolase/Ist)

Oleh karena itu demi mencetak pasukan khusus yang dalam misi tempurnya tidak terlalu tergantung pada teknologi, Letjen LB Moerdani melarang pasukan-pasukan khusus AS untuk dipergunakan sebagai referensi.

Hingga saat ini pasukan-pasukan khusus AS seperti Green Berets, Navy Seal, Delta Force, SWAT, dan lainnya memang selalu tergantung kepada teknologi militer untuk mendukung operasi tempurnya.

Misalnya, untuk melakukan pertempuran malam hari, semua pasukan khusus AS sangat tergantung kepada teropong pelihat malam (Night Vision Google/NVG) sehingga bisa melihat targetnya dalam gelap.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved