Cegah DBD Dinas Kesehatan Mulai Bergerak Sebelum Masa Penularan

tampungan air dalam jangka panjang tidak menjadi perindukan nyamuk. Bila ada jentik maka tidak akan menetas karena ada abate.

Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto Cegah DBD Dinas Kesehatan Mulai Bergerak Sebelum Masa Penularan
POS-KUPANG.COM/YENI RACHMAWATI
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, Retnowati

Cegah DBD Dinas Kesehatan Mulai Bergerak Sebelum Masa Penularan

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, Retnowati menyampaikan data kasus DBD 780-an dengan 8 orang meninggal dunia. Bila kasus semakin tinggi maka angka kematian semakin rendah.

Kepala Dinas Kesehatan kota Kupang, Retnowati sudah melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi pergantian musim terutama mencegah dan mengatasi DBD.

Sebelum masa penularan sudah dilakukan pembagian abate di Puskesmas sejak September.

Ia menjelaskan penanganan keberhasilan demam berdarah nomor satu basisnya lingkungan. Jadi melakukan 3M, Mengubur, Menutup dan Menanam plus abatesasi. Pemberian abatesasi dilakukan sebelum masa penularan, diharapkan tampungan-tampungan air dalam jangka panjang tidak menjadi perindukan nyamuk. Bila ada jentik maka tidak akan menetas karena ada abate.

Kemudian kata Retno, penanganan secara fokus apabila sudah ditemukan kasus positif demam berdarah, maka akan dilakukan pengamatan epidomologi pada radius 200 meter dari rumah yang terjangkit.

"Setelah dinyatakan betul rumah tersebut berjentik maka orang yang positif dbd bersumber dari rumah. Bila memang terjadi maka akan dilakukan foging fokus dilakukan keliling rumah 200 meter dari rumah terjangkit," tuturnya.

Lanjutnya, terkait belasan mesin foging tidak bisa dibagi ke kelurahan. Karena ini berhubungan mengejar nyamuk, oleh karena itu radius 200 meter dikepung satu tim dengan 6 mesin foging untuk menangani satu wilayah.

Baca juga: Ketua Forpelita Sebut Paslon Memahami Permasalahan di Kabupaten Belu, Info

Baca juga: Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat Resmikan Produk Cokelat Pertama di NTT,Simak

Baca juga: Anda Berencana Ingin Beribadah Umrah, Berikut Persyaratan dan Prosedur Permohonan Paspor Umrah

Ia berharap setiap rumah punya Juru peMantau Jentik (Jumantik) untuk memantau lingkungan sendiri. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yeni Rachmawati).

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved