Ketua Forpelita Sebut Paslon Memahami Permasalahan di Kabupaten Belu, Info

perbedaan dalam politik jangan sampai menimbulkan polemik sosial di tengah masyarakat akibat tidak menghargai perbedaan.

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto Ketua Forpelita Sebut Paslon Memahami Permasalahan di Kabupaten Belu, Info
POS-KUPANG.COM/TENI JENAHAS
Ketua Forum Pemuda Lintas Agama (Forpelita) Kabupaten Belu, Hironimus Mau Luma

Ketua Forpelita Sebut Paslon Memahami Permasalahan di Kabupaten Belu

POS KUPANG.COM| ATAMBUA---Ketua Forum Pemuda Lintas Agama (Forpelita) Kabupaten Belu, Hironimus Mau Luma mengatakan, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Belu tahun 2020 sungguh memahami persoalan yang dihadapi masyarakat Kabupaten Belu.

Hal itu terlihat dari visi dan misi para paslon yang dipaparkan saat debat tahap pertama, Jumat (30/10/2020).

Menurut Roni, demikian ia disapa, visi dan misi yang dipaparkan kedua pasangan calon sudah baik dan tajam. Hal ini menunjukkan, kedua pasangan calon sungguh memahami peta persoalan yang dihadapi masyarakat Belu selama ini.

"Pada prinsipnya semua calon tahu mengenai kondisi masyarakat Belu seperti yang dipaparkan dalam visi dan masi. Itulah permasalahan yang dihadapi masyarakat Kabupaten Belu. Harapan saya, apa yang termuat dalam visi misi dan ketika masyarakat memberikan amanat dan terpilih nanti, visi misi itu bisa direalisasikan", ungkap Roni.

Sebagai Ketua Forum Pemuda Lintas Agama, Roni mengharapkan kepada Paslon dan masyarakat agar perbedaan dalam politik jangan sampai menimbulkan polemik sosial di tengah masyarakat akibat tidak menghargai perbedaan.

Baca juga: Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat Resmikan Produk Cokelat Pertama di NTT,Simak

Baca juga: Anda Berencana Ingin Beribadah Umrah, Berikut Persyaratan dan Prosedur Permohonan Paspor Umrah

Baca juga: Jadwal Bola Liga Spanyol Malam Ini, Real Madrid Ditantang Huesca dan Barcelona Bertandang ke Alaves

"Sebagai Ketua Forum Pemuda Lintas Agama, saya mengharapkan jangan sampai perbedaan politik manjadi polemik di tengah masyarakat karena tidak saling menghargai perbedaan. Mari kita berdemokrasi yang santun dan berbudaya. Jangan sampai karena politik, hubungan sosial kemasyarakatan menjadi kurang harmonis", pinta Roni. (Laporan Reporter POS KUPANG.COM,Teni Jenahas).

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved