Wanita Dipaksa Telanjang Tiga Jam di Bandara Qatar, Australia Marah Besar Hingga Ancam Keras ini

Negara manampun di dunia tetap menginginkan semua warga negaranya diperlakukan dengan baik di manampun berada di seluru dunia

Editor: Alfred Dama
net
ilustrasi perkosaan anak 

“Yang dia (petugas) katakan hanyalah, 'Seorang bayi telah ditemukan di tempat sampah, dan kami perlu menguji kamu.'”

Pemeriksaan itu tepatnya terjadi pada 2 Oktober, tetapi pengalaman para wanita itu baru diketahui publik setelah stasiun berita Australia, Channel 7, menyampaikan kabar tersebut akhir pekan ini.

Menanggapi hal itu, pemerintah Australia pada hari Senin meminta jawaban dari Qatar Airways.

"Pemerintah Australia sangat prihatin atas perlakuan yang tidak dapat diterima terhadap beberapa penumpang wanita dalam penerbangan Qatar Airways baru-baru ini di Bandara Doha," kata pihak berwenang dalam sebuah pernyataan.

Pemerintah menyebut perlakuan penumpang sebagai "menyinggung, sangat tidak pantas, dan di luar keadaan di mana wanita dapat memberikan persetujuan tanpa paksaan."

Kasus tersebut telah dirujuk ke Polisi Federal Australia, yang mengatakan mereka mengetahui masalah itu dan tidak akan berkomentar lebih lanjut.

Qatar Airways tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar. Bandara Internasional Hamad mengatakan bayi baru lahir yang ditemukan telah dirawat tetapi tetap tidak teridentifikasi.

Mengenai pemeriksaan medis, juru bicara bandara mengatakan: “Para profesional medis menyatakan keprihatinannya kepada pejabat tentang kesehatan dan kesejahteraan seorang ibu yang baru saja melahirkan dan meminta agar dia ditempatkan sebelum berangkat ke bandara H.I.A.

"Individu yang memiliki akses ke area spesifik bandara tempat bayi yang baru lahir ditemukan diminta untuk membantu dalam pertanyaan. "

Heather Barr, pengacara dan salah satu direktur hak-hak perempuan di Human Rights Watch, berkata: "Saya belum pernah menemukan hal seperti ini sebelumnya."

"Pemeriksaan ini bisa dianggap sebagai pelecehan seksual," tambahnya.

Menurut Barr, melakukan pemeriksaan invasif pada lusinan wanita adalah "cara yang sangat aneh dan kejam" untuk menemukan dan membantu ibu baru yang membutuhkan.

“Ini bukan cara yang tepat untuk mendapatkan bantuan untuk bayi atau ibunya,” kata Ms. Barr.

Pada konferensi pers pada hari Senin di Canberra, Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne, mengatakan bahwa pejabat pemerintah pertama kali diberi tahu tentang insiden tersebut oleh penumpang dalam penerbangan dari Doha.

"Ini adalah rangkaian peristiwa yang sangat, sangat mengganggu, dan mengganggu," kata Payne.

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved