Berita Ende Hari Ini

Yapertif Beri Penghargaan Kepada Dosen Dan Karyawan

Yapertif Uniflor Ende memberikan penghargaan kepada dosen dan karyawan yang telah mengabadikan dirinya untuk Uniflor selama 25 tahun

Penulis: Romualdus Pius | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Romualdus Pius
Ketua DPRD Kabupaten Ende, Fransiskus Taso mewakili Yapertif Memberikan Penghargaan kepada dosen, Selasa (27/10) di Aula H.J Gadi Djou. 

POS-KUPANG.COM | ENDE - Yayasan Perguruan Tinggi Flores yang menaungi Universitas Flores ( Yapertif Uniflor) Ende memberikan penghargaan kepada dosen dan karyawan yang telah mengabadikan dirinya untuk Uniflor selama 25 tahun.

Penghargaan itu diserahkan oleh Ketua DPRD Kabupaten Ende, Fransiskus Taso atas nama Yapertif, Selasa (27/10/2020) bersamaan dengan acara wisuda di Aula H.J Gadi Djou.

Ketua Umum Yapertif, Dr. Laurentius D. Gadi Djou, Akt, dalam sambutannnya saat pemberian pengharagaan mengatakan bahwa atas nama Yayasan Perguruan Tinggi Flores pihaknya menyampaikan penghargaan yang setingi - tingginya dan ucapan terima kasih kepada Rektor beserta jajarannya dan para dosen, juga pegawai yang telah mengerahkan tenaga dan pikirannya selama ini sehingga dapat menghasilkan alumni yang mempunyai daya saing tinggi yang nantinya akan dapat membawa namap dan meningkatkan citra almamater Universitas Flores.

Baca juga: Seperti Ini Suasana Deklarasi Pilkada Damai Yang Digelar Keuskupan Ruteng

Adapun para dosen dan karyawan yang menerima penghargaan karena telah mengabdi selama 25 tahun masing-masing atas nama, Kristoforus Je, ST, MT dan Drs. Yosef Tomi Roe, M.A serta Karolus Chartaes Bego, SH, M.Sc dan Manugoa Hartati Ambrosia, S.Sos.

Sedangkan kepada para wisudawan, Dr Laurentius mengatakan bahwa setelah meninggalkan dunia akademik, tentu akan memasuki kehidupan bermasyarakat yang jauh lebih luas, sekaligus akan menghadapi tantangan yang semakin berat.

Baca juga: Masyarakat Antusias, OJK NTT Sukses Gelar Virtual Competition Cerdas Keuangan

Menghadapi tantangan tersebut diharapkan tidak boleh hanya mengandalkan ijasah saja, tapi kompetensi dan ijasah tersebut harus terus dikembangkan melalui peningkatan kemampuan dan ketrampilan diri secara lebih kreatif dan inovatif sebagaimana tuntutan kebutuhan dana kerja, termasuk di dalamnya penguasaan informasi dan kemampuan berorganisasi.

Selain itu juga dituntut mempunyai kepribadian dan etika berkomunikasi yang baik, dan attitude merupakan salah satu pintu sukses masuk kedunia kerja.

Menyikapi harapan masyarakat terhadap perguruan tinggi swasta, pihaknya berharap Universitas Flores secara konsisten terus meningkatkan kualitasnya.

Peran Universitas Flores tidak hanya memberikan proses pembelajaran kepada peserta didik saja akan tetapi saya berharap Universitas Flores sebagai perguruan tinggi swasta, semakin dipercaya masyarakat dengan menjalankan proses belajar mengajar secara taat asas sesuai dengan visi dan misinya,ujar Laurentius.

"Tidak hanya sesuai dengan sasaran mutunya saja akan tetapi harus dapat menunjukkan karya baktinya yang bisa dirasakan sesuai tuntutan dan kebutuhan yang berkembang di masyarakat," katanya.

Tiga Tungku

Rektor Universitas Flores, Dr Simon Sira Padji dalam kesempatan itu mengatakan setelah selama empat sampai lima tahun berjuang menyelesaikan seluruh persyaratan akademis dan persyaratan administrasi yang dapat dikatakan sangat sulit dan rumit, akhirnya 374 sarjana baru dinyatakan lulus.

Dr Simon mengatakan atas nama lembaga pihaknya menyampaikan ucapan selamat dan proficiat kepada seluruh wisudawan beserta orang tua wali atas kesuksesan yang diraih saat ini, setelah perjuangan panjang.

"Sesungguhnya , kesuksesan pelaksanaan wiasuda diatas tiga tungku wisudawan ( yang dulunya Mahasiswa), lembaga PT, dan orang tua yang tidak terpisahkan. Tanpa kerjasama yang harmonis antara ketiga tungku ini, peristiwa wisuda tidak akan terjadi,"katanya.

Dikatakan sejak dahulu, lembaga pendidikan diposisikan sebagai gerbang menuju masa depan. Yang mampu keluar melalui gerbang ini akan memiliki masa depan yang cerah.

"Saudara - saudara pasti mempunyai mimpi yang sama. Namun ada satu hal yang perlu diingat di era revolusi industri 4.0 ini segala suatu berubah begitu cepat,"katanya.

Apapun situasinya, seorang sarjana harus bisa mengatasinya. Ingat era revolusi industri 4.0 adalah era milik generasi milenial, ujar Dr Simon. (Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Romualdus Pius)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved