TNI - Polri Gerebek Markas KKB Papua Sabinus Waker, 50 Anggotanya Kocar-Kacir, 1 Mati Tertembak
Sekitar 50 anggota Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua pimpinan Sabinus Waker kocar-kacir digerebek TNI-Polri.
Kelompok yang menamakan diri Kemabu ini diduga juga telah merekrut remaja Papua bahkan yang masih di bawah umur.
Menurut Awi, satgas gabungan TNI-Polri tidaklah menyasar anak di bawah umur dalam operasi menangkap separatis seperti yang dipropagandakan oleh akun medsos KKB Papua.
"Kelompok ini telah meracuni pikiran remaja Papua, merekrut serta mempersenjatai mereka dengan tujuan sebagai tameng hidup agar mudah melarikan diri," tandasnya.
Oknum TNI dan Brimob Jual Senjata ke KKB Papua
Pantas saja teror di wilayah Papua tak kunjung selesai hingga hari ini, ternyata ada oknum dari TNI dan kepolisian diduga menjual senjata api ke KKB Papua.
Teror dari KKB Papua menyebabkan banyak warga sipil dan anggota TNI-Polri yang bertugas di wilayah tersebut kehilangan nyawa.
Sederet fakta terkait oknum TNI dan Brimob jual senjata api ke KKB Papua ada di artikel di bawah ini.
Sebelumnya, oknum TNI yang memperjualbelikan senjata ke KKB Papua telah ditangkap dan menjani hukuman.
Sedangkan, Kamis (22/10/2020), Polda Papua menangkap oknum Brimob yang diduga menjual senjata ke KKB Papua.
Bahkan, perbuatan itu tak sekali dilakukan oknum Brimob tersebut.
Menurut rekan oknum Brimob, oknum tersebut telah enam kali menjual senjata api ke KKB Papua.
Berikut fakta-fakta keterlibatan oknum TNI dan Brimob diduga jual senjata ke KKB Papua.
1. Pemasok senjata KKB
Untuk mengusut kasus teror yang dilakukan KKB di Papua tersebut, TNI dan Polri tidak hanya mengerahkan pasukan untuk memburu dan menangkap para pelaku.
Berbagai upaya lain juga dilakukan, salah satunya dengan menyelidiki pemasok senjata api tersebut.