Pakai Masker Tak Sebabkan Napas Sesak Bahkan Masker Kain 3 Lapis, Cara Pakai Masker yang Benar

Dokter David, masker yang dibuat tidak akan menyebabkan napas menjadi sesak apalagi menggunakan masker kain.

Penulis: Hermina Pello | Editor: Hermina Pello
POS-KUPANG.COM/HERMINA PELLO
FGD Mar' Su Pake Masker di Kantor Pos Kupang, Senin 26 Oktober 2020 petang dengan pembicara dr David Santosa, Sp.PD dan dr Yaditta Mirdania, Sp.PD dengan moderator Editor Pos Kupang, Agus Sape 

Satu hal yang harus diingat adalah kalau sudah menggunakan masker maka jangan buka masker baru pakai lagi karena kalau buka tutup masker itu sia-sia. Buka masker kalau memang benar-benar dibutuhkan apalagi dengan banyak orang, dianjurkan untuk tidak melepas masker.

Menggunakan masker, kata dr David, juga harus benar, masker harus menutup sampai hidung, jangan sampai pakai masker tapi masker hanya di dagu saja.

Dalam FGD itu juga ada pertanyaan, jika seseorang menggunakan mobil, efektifkah dia menggunakan masker, padahal dengan mobil sendiri

Baik dr David maupun dr Yaditta mengatakan kalau dengan mobil pribadi dan seorang diri maka penggunaan masker tidak efektif tapi disarankan untuk tetap menggunakan masker. "Apalagi kalau ada banyak orang yang di dalam mobil maka wajib menggunakan masker.

Begitu juga jika menggunakan transportasi seperti grab. "Sopir wajib menggunakan masker karena dia tidak tahu apakah penumpang itu positif Covid-19 atau tidak karena itu wajib. Demikian juga penumpang wajib menggunakan masker di dalam mobil walaupun penumpang hanya dia sendiri. karena bisa saja ada orang yang sebelum dia naik dan terkena covid-19," ujarnya

ILUSTRASI pakai masker
ILUSTRASI pakai masker (shutterstock via Kompas.com)

 Mengenai penyebaran Covid-19, dr David mengatakan, jika malaria disebarkan oleh nyamuk maka Covid-19 disebarkan melalui manusia.

"Yang bertanggung jawab dalam penyebaran Covid-19 adalah manusia karena itu kalau kita tidak patuh jalankan 3M maka akan banyak yang terkena Covid-19. Apalagi tidak pakai masker lalu cium hidung, pegang-pegang maka semakin rentan," katanya

Dalam penyebaran Covid-19 maka manusia yang menjadi agen. "Ngomong kencang, bersin melalui air liur bisa menyebar ke mana-mana, virus itu bisa menempel ke mana-mana di segala tempat kemudian ada yang pegang kena virus sehingga bisa tertulra. Itu sebabmua pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak itu sangat penting," katanya

Sementara dr Yaditta Mirdania Sp.PD mengungkapkan saat kumpul-kumpul harus tetap menggunakan masker. "Jangan karena merasa dekat dan baik lalu buka masker. Ini  justru beresiko karena kita tida k tahu siapa diantara kita yang positif Covid-19 apalagi jika tanpa gejala," katanya

Karena itu, sebaiknya selalu menggunakan masker. "Anggap saja kita positif dan bisa tularkan kepada orang lain sehingga kita pakai masker, untuk melindungi diri sendiri dan juga orang sekitar kita," katanya.

Dr Yaditta yang bertugas di RS SK Lerik ini mengatakan, daya tahan tubuh setiap orang itu berbeda-beda karena itu ada yang positif tapi tanpa gejala sehingga orang itu merasa biasa -biasa saja, tetapi dia bisa menularkan kepada orang lain yang daya tahan tubuhnya tidak sekuat orang lain dan rentan. 

Apalagi anak muda, dengan daya tahan tubuh yang sehat bisa kena Covid-19 tanpa gejala, lalu jalan ke mana-mana tidak pakai masker maka orang disekitarnya bisa kena.

"Pulang ke rumah, ada orang tua yang kondisi daya tahan tubuhnya menurun maka dia bisa menularkan kepada orang tua akibat tidak patuh menggunakan masker," kata dr Yaditta.

Anak tularkan Covid-19 pada orang tua itu bukan hanya dalam cerita tapi sungguh-sungguh terjadi. Dr David mengatakan ada pasiennya di RS Siloam dimana orang tua terkena dari anak yang tidak ada gejala.

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved