dr. Yaditta : Durasi Waktu Covid-19 Bertahan Pada Benda Berbeda-Beda
salah satu syarat bagi saya, pasien harus pakai masker. Misalkan, jika pasien saya Covid-19 maka resiko dia menularkan kepada saya
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Rosalina Woso
dr. Yaditta : Durasi Waktu Covid-19 Bertahan Pada Benda Berbeda-Beda
POS-KUPANG.COM | KUPANG--Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kupang S. K. Lerik, dr. Yaditta Mirdani, SpPD menjelaskan bahwa, durasi waktu Covid-19 ketika menempel pada setiap benda berbeda-beda.
"Jika di kulit dia (Covid-19) bisa bertahan sembilan sampai sebelas jam tanpa antiseptik," ujarnya dalam focus grup discussion di studio POS-KUPANG.COM, Senin, 26/10/2020.
Ia menambahkan, jika Covid-19 menempel pada kulit maka dengan menggunakan antiseptik dengan kadar alkohol 80% dalam durasi waktu 15 detik virus tersebut akan mati. Dengan perbandingan dengan virus influensa A yang menempel pada kulit, hanya mampu bertahan 1 sampai 2 jam saja.
Menurut dr. Yaditta, jika Covid-19 menempel pada meja, bisa bertahan 3 hingga 4 hari.
Selain menggunakan masker dan menjaga jarak, kata dr. Yaditta, mencuci tangan juga merupakan tindakan yang sangat penting untuk mencegah penularan Covid-19.
Dikatakan dr. Yaditta, terkait prosedur mencuci tangan demi menjamin permukaan tangan bebas dari virus, harus dilakukam sesuai dengan 6 langkah mencuci tangan yang tepat. Karena langkah tersebut telah diatur cara menjangkau seluruh permukaan tangan.
Hal senada disampaikan Dr. David Santosa. Ia mengakui bahwa, salah satu media penularan Covid-19 adalah uang.
Ia menerangkan bahwa, meskipun memakai masker tetapi tidak dapat dipastikan bahwa transaksi saat berbelanja dengan menggunakan uang, benar-benar bebas dari Covid-19. Oleh karena itu, sebelum dan sesudah melakukan transaksi dengan uang setiap orang harus mencuci tangan dengan air atau menggunakan hand sinitizer.
Lebih lanjut dikatakan dr. David, banyak sekali kesalahan persepsi yang muncul tentang rapid test. Rapid test tidak akan efektif jika berhadapan pada kasus di mana seseorang pada hari yang sama melakukan kontak terhadap pasien Covid-19 dan langsung melakukan rapid test.
"Contohnya, jika saya terdiagnosa positif Covid-19 hari ini setelah beberapa saat sebelumnya kita melakukan kontak. Karena ketakutan, kalian melakukan rapid test pada hari ini. Itu pasti negatif," tegasnya.
Rapid test membutuhkan masa inkubasi beberapa hari untuk menemukan hasil positif.
Selain ke ruang publik dan tempat lain, lanjutnya dr. David, setiap orang wajib memakai masker ketika berkunjung ke rumah sakit.
"Bagi saya sebagai dokter, salah satu syarat bagi saya, pasien harus pakai masker. Misalkan, jika pasien saya Covid-19 maka resiko dia menularkan kepada saya, akan turun kecil sekali," bebernya.
dr. David juga menyarankan agar, setiap pengguna masker, harus mengenakan masker dengan benar, sesuai standar kesehatan. Pasalnya, masker yang digunakan tidak akan membawa manfaat jika tidak digunakan sesuai aturan.
Baca juga: Pembangunan Sarpras di Loh Buaya Pulau Komodo Kedepankan Keselamatan Komodo
Baca juga: Kunker di NTT, Komisi III DPR RI Bawa Asa Penambahan Anggaran Penerimaan Polri untuk Putra Daerah
Baca juga: Pakai Masker Tak Sebabkan Napas Bahkan Masker Kain 3 Lapis, Cara Pakai Masker yang Benar
Baca juga: Belajar TVRI SMP Kelas 7-9 Tekanan Hidrostatis dan Zat Padat,Materi Soal TVRI Selasa 27 Oktober 2020
Setiap orang harus memiliki kesadaran bahwa masker melindungi dirinya dari Covid-19. Di samping untuk melindungi orang lain. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon)
