Berita SoE Hari Ini

16 KK Besipae Dukung Pemprov NTT

Sebanyak 16 KK yang mendiami wilayah Besipae dan sempat berkonflik dengan Pemprov NTT, saat ini telah menyatakan mendukung program Pemprov NTT

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/DION KOTA
Nampak suasana penerima secara adat ke-16 KK warga Besipae oleh Keluarga Nabuasa di gereja Imanuel Maskolen, Desa Polo 

POS-KUPANG.COM | SOE - Sebanyak 16 KK yang mendiami wilayah Besipae dan sempat berkonflik dengan Pemprov NTT, saat ini telah menyatakan sikap mendukung program Pemprov NTT di Besipae dan bergabung dengan Keluarga Nabuasa selaku pemilik lahan Ulayat di wilayah tersebut.

Senin (19/10/2020) bertempat di Gereja Imanuel Maskolen, Desa Polo, Kecamatan Amanuban Selatan, ke-16 KK membuat surat pernyataan yang berisikan pernyataan sikap untuk bergabung dengan Keluarga Nabuasa dan mendukung program Pemprov NTT di Besipae.

Ke-16 KK tersebut juga menyatakan sikap untuk tidak terlibat dan menolak segala kegiatan yang dilakukan Ikatan Tokoh Adat Pencari Kebenaran dan Keadilan (ITA PKK) di Besipae yang hingga saat ini masih berkeras menolak kehadiran Pemprov NTT di Besipae.

Baca juga: 16 KK Besipae Diberikan Lahan 25 kali 50 Meter

Acara penandatanganan pernyataan sikap ke-16 ini dihadiri Kepala Kesbangpol Kabupaten TTS, Okto Nabuasa, Gustaf Nabuasa anak kandung dari Usif Pa'e, PR Nabuasa, Camat Amanuban Selatan, Jhon Asbanu, Kapolsek Amanuban Selatan Ipda I Made Wijaya, Nope Nabuasa, Usif Besi, Frans Nabuasa, Esaul Nabuasa dan beberapa tokoh masyarakat Amanuban Selatan lainnya.

Salah satu warga Besipae yang sudah bergabung dengan Kaluarga Nabuasa, Yakobus Sae (40) mengatakan, dirinya tulus untuk bergabung dengan Keluarga Nabuasa dan mendukung program Pemprov NTT di Besipae dan ada tekanan dari siapa pun.

Baca juga: Bupati Gidion Lantik Delapan Pejabat Tinggi Pratama Sumba Timur

Dirinya juga membenarkan jika Nabuasa merupakan Usif di wilayah tersebut dan pemilik lahan Ulayat di Amanuban Selatan termaksud Besipae.

" Tidak ada yang paksa saya dan keluarga untuk bergabung dengan Keluarga Nabuasa dan mendukung program Pemprov. Ini memang niat tulus hati saya karena saya tahu ini tanah Nabuasa," ungkap Yakobus.

Pria yang sudah tinggal di Besipae sejak 2010 ini mengaku, awalnya dirinya hanya menggarap lahan di Besipae untuk dijadikan kebun sebelum akhirnya membangun rumah di Besipae. Bersama istri dan keenam anaknya, saat ini Yakobus tinggal sementara di gereja Maskolen.

Dirinya mengatakan siap mendukung dan menyukseskan program Pemprov NTT di Besipae. Jika diperbolehkan, dirinya Sipa ikut berpartisipasi menyukseskan program di Besipae.

" Kalah boleh, saya juga mau ikut kerja di Besipae. Kebetulan saya ini juga petani," ujarnya.

Camat Amanuban Selatan, Jhon Asbanu mengucapkan terima kasih kepada 16 KK warga Besipae yang telah memilih bergabung dengan keluarga Nabuasa dan mendukung program Pemprov NTT.

Dirinya mengajak warga Besipae lainnya yang belum bergabung untuk segera bergabung. Hal ini guna menyudahi konflik Besipae dan membangun bersinergi dalam membangun Amanuban Selatan.

Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga Nabuasa yang sudah mau menerima ke-16 KK tersebut dan dengan tulus memberikan lahan seluas 25 kali 50 meter persegi per KK.

Lahan tersebut diperuntukan untuk membangun rumah dan lahan kebun.

" Peristiwa ini menjadi titik terang untuk mengakhiri konflik Besipae. Sebagian warga yang dulu menolak kehadiran Pemprov NTT sekarang sudah menyatakan sikap mendukung program Pemprov NTT. Kami dari Forkopimcam Amanuban Selatan mengucapkan terima kasih kepada keluarga Nabuasa yang sudah bersedia menerima dan memberikan tanah kepada warga Besipae tersebut di luar lahan Pemprov NTT," ucapnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved