Berita Lewoleba Hari Ini

Yayasan Papa Miskin Adakan Penguatan Kapasitas Untuk Desa Bebas Malaria

SSR Yayasan Papa Miskin Dekenat Lembata kembali melaksanakan kegiatan penguatan kapasitas UKBM

Editor: Kanis Jehola
POS KUPANG/RICARDUS Wawo
Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday bersama Ketua DPRD Lembata Petrus Gero, Ketua Komisi III Antonius Leumara dan Wakil Ketua Komisi III, Gabriel P. Raring beserta para pimpinan OPD, Camat Ile Ape, Ketua Yayasan Papa Miskin dan Koordinator Lembaga Perdakhi Keuskupan Agung Ende menghadiri acara Deklarasi Gerakan Desa Napasabok dalam Mewujudkan Desa Bebas Malaria Tahun 2020 pada Selasa, (18/22020). 

POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - SSR Yayasan Papa Miskin Dekenat Lembata kembali melaksanakan kegiatan penguatan kapasitas UKBM ( usaha kesehatan bersumber daya masyakat) dengan Tema bersama UKBM Kita Wujudkan Desa Mandiri Menuju Desa Bebas Malaria.

Kegiatan UKBM ini terjadi di desa Atakowa, Kecamatan Lebatukan dari tanggal 14-16 Oktober 2020. Alasan pemilihan desa Atakowa sebagai tempat kegiatan karena desa Atakowa merupakan desa pertama di kabupaten Lembata yang telah di deklarasikan menjadi desa bebas malaria.

Baca juga: BREAKING NEWS: Tim Khusus Kejati NTT Geledah Kantor BPN NTT

Adapun peserta kegiatan UKBM adalah perwakilan 15 orang yang terdiri perwakilan desa binaan program malaria perdhaki SSR YPMD Lembata antara lain desa Lamawolo kecamatan Ile Ape Timur, desa Atakoea kecamatan Lebatukan, desa Wowon dan Roma kecamatan Omesuri dan desa Tobotani kecamatan Buyasuri.

Kepala SSR YPMD Lembata RD. Kristoforus Kristo Soge dalam sambutannya pada kegiatan penguatan kapasitas UKBM mengajak semua pesrta yang hadir untuk sama-sama berproses selama 3 hari kegiatan dan sekembalinya dari kegiatan ini mereka tetap semangat dalam memmerangi penyakit malaria di desa masing-masing.

Baca juga: Bupati Sikka dan Lembata Tanda Tangan Kerjasama Percepatan Pembangunan Ekonomi

Pada kegiatan hari pertama, peserta juga melakukan refresing pengetahuan tentang penyakit malaria serta mengevalusi kegiatan selama satu tahun berjalan dan merencanakan kegiatan diskusi kampung di masing-masing RT di desa Atakowa dengan fasilitatornya Sherly Maran sebagai Program Manager.

Sedangkan agenda hari ke-2 dalam kegiatan penguatan kapasitas UKBM diawali dengan perayaan Ekaristi bersama selanjutnya para peserta melakukan diskusi kampung dengan metode 8 langkah menggali dari pengetahuan dan kebiasan masyarakat dan diakhiri dengan rencana aksi. Peserta dibagi dalam 5 kelompok dan tersebar di 3 dusun dan 1 sekolah yang ada di desa Atakowa.

Selain itu, ada materi terkait pemberdayaan masyarakat desa dengan pematerinya Vincent Benidau yang adalah fasilitator pemberdayaan kecamatan Lebatukan. Ada juga materi tentang pelayanan masyarakat dalam spirit kasih yang dibawakan oleh RD. Kristoforus Soge.

Selanjutnya para peserta mendapatkan materi dari program Manager Sherly Maran tentang teknik fasilitator dan startegi advokasi dalam program malaria perdhaki. Kegiatan hari kedua diakhiri dengan sharing dari ketua UKBM desa Atakowa dan pemerintah desa tentang stategi-strategi yang telah di jalankan sehingga desa Atakowa dapat di deklarasi menuju desa bebas malaria.

Pada hari ke-3 kegiatan penguatan kapasitas UKBM, para peserta bersama masyarakat dan penerapan RTL hasil diskusi kampung bersama masyakarat desa Atakowa.

Untuk diketahui, semua proses kegiatan selalu mematuhi protokol kesehatan, dengan selalu mencuci tangan, pakai masker dan jaga jarak. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved