Kasus DBD di Ngada 2 Orang Meninggal Dunia, Berikut Jumlah Kasusnya!
Dari 140 kasus tersebut, dua diantaranya meninggal dunia akibat DBD. Sedangkan 138 lainnya dinyatakan sembuh.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
Kasus DBD di Ngada 2 Orang Meninggal Dunia, Berikut Jumlah Kasusnya!
POS-KUPANG.COM | BAJAWA -- Sejak Januari hingga Oktober 2020 Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada mencatat ada 140 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Dari 140 kasus tersebut, dua diantaranya meninggal dunia akibat DBD. Sedangkan 138 lainnya dinyatakan sembuh.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada, Agustinus Naru, menjelaskan data yang dicatat oleh menyebutkan hingga bulan Oktober 2020, ada 140 kasus DBD di Ngada.
"Jumlah kasus DBD 138. Meninggal 2 orang. Jadi total 140 orang," ujar Kadis Gusti kepada POS-KUPANG.COM Sabtu (17/10/2020).
Ia menyampaikan memasuki musim penghujan agar selalu waspada. Pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Agustinus menyatakan pihaknya sudah melakukan berbagai cara untuk mencegah terjadinya DBD.
Manfaatkan Faskes
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Ngada, Agustinus Naru, mengajak masyarakat Ngada untuk memanfaatkan Pelayanan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan ( faskes).
Kadis Agustinus meminta agar masyarakat memanfaatkan pelayanan disana dan jangan pernah mengabaikan gejala sakit. Sehingga, jika ada gejala sakit petugas kesehatan bisa memberikan tindakan.
Kadis Agustinus meminta agar tidak boleh mengabaikan keluhan jika ada gejala sakit.
"Kita terus memberikan edukasi lewat tim atau petugas kesehatan agar masyarakat bisa memanfaatkan pelayanan kesehatan. Kami ajak untuk datang ke fasilitas kesehatan, jangan abaikan itu," ujar Kadis Agustinus.
Kata Agustinus di tengah terjadinya peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dirinya meminta agar bisa menjaga kebersihan lingkungan.
Agustinus mengaku saat ini pihaknya sudah melakukan berbagai upaya dalam rangka melakukan pencegahan untuk menekan penyebaran Demam Berdarah di masyarakat.
Salah satunya melakukan kegiatan pengasapan Fogging di beberapa wilayah.
Upaya yang efektif, lanjut Agustinus sebetulnya bisa dilakukan dengan cara-cara sederhana.
Misalnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
"Kita kalau penanggulangan SOP nya setiap kali ada kasus kalau dia sudah dinyatakan positif, kita akan lakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan 3M plus, dan itu kita sudah kordinasikan dengan Camat, Kepala Desa dan Lurah, terutama di tempat kejadian," ujarnya.
Agustinus mengimbau agar masyarakat selalu waspada dan menjaga kebersihan lingkungan. Sampah harus dibuang pada tempat yang telah disediakan.
"Ketika lingkungan itu bersih, nyamuk mau berkembang bagaimana? Dengan sendirinya dia tidak berkembang, nyamuk berkembang biak karrna dia punya wadah, kalau tidak punya wadah tidak bisa," ujar dia.
Ia menyatakan cara yang efektif yaitu Pembarantasan Sarang Nyamuk dan 3 M Plus.
Baca juga: Bupati Sumba Tengah Bersama Pemimpin Perusahaan POS KUPANG Tinjau Pembangunan Rumah Mandiri
Baca juga: Peduli Lingkungan, ALB Prakarsai Bersih-bersih Pantai Pede Labuan Bajo
Baca juga: Target PAD pada UPT Pendapatan Aset Daerah Sumba Timur Rp 21 M
“Yang paling aman itu ya PSN atau 3M Plus, kalau ini bisa kita lakukan saya yakin Demam Berdarah pasti bisa diatasi," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)