Kasus DBD di Ngada 2 Orang Meninggal Dunia, Berikut Jumlah Kasusnya!
Dari 140 kasus tersebut, dua diantaranya meninggal dunia akibat DBD. Sedangkan 138 lainnya dinyatakan sembuh.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
Upaya yang efektif, lanjut Agustinus sebetulnya bisa dilakukan dengan cara-cara sederhana.
Misalnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
"Kita kalau penanggulangan SOP nya setiap kali ada kasus kalau dia sudah dinyatakan positif, kita akan lakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan 3M plus, dan itu kita sudah kordinasikan dengan Camat, Kepala Desa dan Lurah, terutama di tempat kejadian," ujarnya.
Agustinus mengimbau agar masyarakat selalu waspada dan menjaga kebersihan lingkungan. Sampah harus dibuang pada tempat yang telah disediakan.
"Ketika lingkungan itu bersih, nyamuk mau berkembang bagaimana? Dengan sendirinya dia tidak berkembang, nyamuk berkembang biak karrna dia punya wadah, kalau tidak punya wadah tidak bisa," ujar dia.
Ia menyatakan cara yang efektif yaitu Pembarantasan Sarang Nyamuk dan 3 M Plus.
Baca juga: Bupati Sumba Tengah Bersama Pemimpin Perusahaan POS KUPANG Tinjau Pembangunan Rumah Mandiri
Baca juga: Peduli Lingkungan, ALB Prakarsai Bersih-bersih Pantai Pede Labuan Bajo
Baca juga: Target PAD pada UPT Pendapatan Aset Daerah Sumba Timur Rp 21 M
“Yang paling aman itu ya PSN atau 3M Plus, kalau ini bisa kita lakukan saya yakin Demam Berdarah pasti bisa diatasi," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)