Laut China Selatan

Musuh China Bertambah Satu, PM Kanada Pun Bersumpah Sungguh Kami Akan Membela Mereka yang Tertindas!

Akibat klaim yang terus dilakukan atas Laut China Selatan, sehingga beberapa negara yang tinggal berdekatan dengan perairan itu, kini marah besar.

Editor: Frans Krowin
Kompas.com
Kapal perusak milik Angkatan Laut AS yang dilengkapi misil kendali, USS Higgins. Kapal ini menjadi satu dari dua kapal militer AS yang dilaporkan terlihat berlayar di wilayah Laut China Selatan, Minggu (27/5/2018).(SCMP / US NAVY) 

Musuh China Bertambah Satu, PM Kanada Pun Bersumpah Sungguh Kami Akan Membela Mereka yang Tertindas!

POS-KUPANG.COM - Sepanjang tahun 2020 ini, Pemerintahan China benar-benar membuat dunia sepertinya bergolak.

Pertama karena virus corona (Covid-19) sehingga negara panda ini dikecam habis-habisan oleh pemerintah di seluruh dunia.

Apalagi sudah 10 bulan berjalan, beberapa negara masih kesulitan menghentikan penyebaran virus corona yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China.

Kedua, soal klaim pemerintah China atas Laut China Selatan.

Akibat klaim yang terus dilakukan atas Laut China Selatan, sehingga beberapa negara yang tinggal berdekatan dengan perairan itu, kini marah besar.

Selama berbulan-bulan, wilayah itu bak 'tempat perang'.

Akibat dua insiden itu, China mendapat banyak musuh. Dan saat ini sepertinya musuh China tersebut bertambah satu lagi.

Negara Manakah Itu?

Dilansir dari kontan.co.id pada Sabtu (17/10/2020), Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau bersumpah, Kanada akan terus membela hak asasi manusia atau HAM di China.

Ini terjadi setelah seorang diplomat top China memperingatkan Ottawa agar tidak menerima aktivis pro-demokrasi Hong Kong.

Duta Besar China untuk Kanada Cong Peiwu pada Kamis (15/10/2020) memperingatkan Kanada agar tidak memberikan suaka kepada aktivis Hong Kong.

Sebab, menurutnya, bisa berdampak pada "kesehatan dan keamanan" bagi 300.000 warga Kanada yang tinggal di Hong Kong, wilayah yang secara teoritis otonom China.

Harian Kanada, The Globe and Mail melaporkan, Ottawa baru-baru ini memberikan suaka kepada pasangan Hong Kong, yang tidak dikonfirmasi atau disangkal oleh Pemerintah Kanada.

"Kami akan berdiri dengan tegas dan jelas untuk hak asasi manusia di seluruh dunia."

"Apakah itu berbicara tentang situasi yang sangat memprihatinkan di Hong Kong."

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved