SBY Terus Terang, Harus Ungkap Siapa Dalang Demo UU Cipta Kerja; Kalau Tidak Negaranya Membuat Hoaks
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui kerap dituduh sebagai dalang sejumlah demo yang terjadi di tanah air.
POS-KUPANG.COM - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menuntut pemerintah segera mungkin mengumumkan siapa dalang di balik aksi demo UU Omnibus Law Cipta Kerja.
SBY pun gerah menyusul desas desus yang menuding dia sebagai dalang demo yang banyak berakhir rusuh tersebut.
Akibatnya, nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY kembali diperbincangkan seiring meluasnya demonstrasi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Sebelumnya, SBY mengakui dirinya pernah mendapat fitnah serupa pada demonstrasi 4 November 2016.
Baca juga: Dulu Kaya Raya & Digilai Banyak Wanita, Kini Aktor Ganteng Ini Bangkrut, Terlilit Hutang Miliaran
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kerap dituduh sebagai dalang sejumlah demo yang terjadi di tanah air.
Terbaru, SBY dan Partai Demokrat difitnah sebagai aktor atau dalang aksi unjuk rasa penolakan Undang-Undang Cipta Kerja, di mana sebelumnya juga dituduh sebagai pihak yang membiayai Aksi Bela Islam pada 4 November 2016.
Terkait tuduhan dalang aksi penolakan UU Cipta Kerja yang ramai di media sosial, SBY meminta pejabat negara untuk menyebut pihak yang menjadi dalang sebenarnya agar tidak menimbulkan kabar bohong di masyarakat.

"Kalau memang menggerakan, menunggangi, membiayai, dianggap negara kejahatan dan melanggar hukum.
Hukum harus ditegakkan, lebih baik disebutkan, kalau tidak negaranya membuat hoaks," papar SBY dalam akun Youtube miliknya, Jakarta, Senin (12/10/2020) malam.
Di kesempatan itu, SBY juga mengungkapkan fitnah yang ditujukan kepada dirinya pada empat tahun lalu.
Yakni dituduh sebagai pihak penggerak Aksi Bela Islam atau Aksi 411 pada 4 November 2016.
"Ini cerita klasik ini. Mereka ingin dapatkan kredit, tetapi dengan cara merusak nama baik orang lain.
Menjatuhkan orang lain, meskipun belum tentu berhasil cara-cara itu," papar SBY.
"Saya tahu. Mengapa saya tahu?
Karena ketika ada seseorang yang membawa berita itu kepada pemimpin kita, presiden kita, ada juga saksinya di situ yang kaget sekali dan belakangan setelah lewat prahara itu, dia menyampaikan kepada saya," sambung SBY.
Baca juga: Cara Dapatkan Kartu Keluarga Sejahtera untuk Terima Bansos Rp 500 Ribu Bukan PKH