MENGHARUKAN, Seorang Ayah Menyamar Jadi Teknisi AC Hanya Untuk Temui 3 Anaknya Yang Telah Lama Pisah

Kisah haru ini dibagikan akun Saufee Saleh warga jiran menceritakan kebahagiaannya saat suami akhirnya mendapat cuti 14 hari untuk pulang ke rumah.

Editor: Frans Krowin
bangka.tribunnews.com
Seorang ayah sedang menyamar menjadi teknisi AC untuk menemui anaknya yang sudah lama tak bertemu. Momen ini pun berakhir haru. 

Pria biasa itu ternyata sedang menjalankan tugas khusus.

tribunnews
Ilustrasi (Teknosaurus)

Anggota Densus 88

Kecurigaan Ningsih dimulai saat ia kerap mendapati Iron nongkrong sendirian.

Biasanya, saat tengah malam, Iron kerap duduk di warung.

Ia duduk menghadap ke sebuah rumah.

Belakangan diketahui, rumah tersebut adalah rumah yang ditempati oleh seorang terduga teroris.

"Jadi sepertinya itu (terduga teroris) sudah diintai sama si Iron ini," ujar Ningsih.

Senin (23/9/2019) pagi, warga mendapati sesuatu yang mengejutkan dari diri Iron.

Saat itu, kepada Ningsih, Iron mengaku akan pergi ke tukang jahit.

Tahunya, saat kembali, Iron sudah berseragam polisi dan membawa sepucuk senjata larang panjang di tangannya.

Wajahnya pun ditutupi sebuah masker hitam.

Warga kaget melihat penampilan Iron.

tribunnews
Indekos tempat Iron, anggota Densus 88 yang menyamar, menginap selama 2 bulan (KOMPAS.COM/JIMMY RAMADHAN AZHARI)

Mereka tak menyangka bahwa Iron yang selama ini dikenal sebagai pria pekerja kafe dan kerap main Mobile Legends dengan anak-anak, ternyata adalah seorang anggota Densus 88.

Rupanya, saat itu, dilakukan penggerebakan terduga teroris berinisial MA (20).

Warga langsung heboh. Namun, mereka tak berani mendekat ke tempat penggerebekan.

Pasalnya, ditemukan barang bukti sebuah bom.

Tim Densus 88 menemukan sebuah bom aktif berjenis TATP berdaya ledak tinggi.

Hingga akhirnya, bom aktif tersebut diledakkan polisi di sebuah lahan kosong.

Anggota Kopassus Menyamar Jadi Tukang Durian

Kisah penyamaran lainnya dilakukan seorang prajurit Kopassus mendapat tugas penyusupan ke lingkaran utama Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Aceh.

Karena hal itu, anggota intelijen pasukan elit TNI AD itu harus melakukan penyamaran selama satu tahun di desa musuh.

Sosok anggota intel pasukan elit TNI AD nyamar satu tahun di desa musuh tersebut adalah Sersan Badri (bukan nama sebenarnya).

Selama setahun Sersan Badri menyamar jadi pedagang durian dan ia tinggal di desa musuh.

Penyamaran intelijen Kopassus itu berisiko tinggi, karena apabila ketahuan bisa kehilangan nyawa.

Kala itu Sersan Badri mendapat tugas berat, masuk ke wilayah musuh seorang diri.

Peristiwa ini terjadi pada 2003. Saat itu, Kopassus mengirimkan intelijen tempur ke wilayah Aceh.

Anggota Sandhi Yudha Kopassus ini dikirim ke Aceh untuk cari informasi di lapangan, yang kemudian jadi satu di antara bahan menentukan sebuah kebijakan.

Peru diketahui, intelijen terbagi dua jenis, yaitu intelijen sipil dan militer dengan tugas dan peranan masing-masing berbeda.

Sampai kini hanya beberapa negara yang memiliki pasukan intelijen tempur super rahasia, diantaranya Kopassus yang keberadaannya sulit diungkap.

Para prajurit Kopassus Grup II Kandang Menjangan.

Bagi pasukan intelijen, kerahasiaan merupakan 'napas utama'.

Berkat informasi intelijen tempur pasukan elit TNI AD, banyak operasi yang dilakukan Kopassus berhasil dengan gemilang.

Termasuk penyelesaian pertikaian bersenjata di Aceh beberapa tahun lalu.

Kisah-kisah menarik pasukan elit Indonesia ini memang tak sedikit yang luput dari perhatian publik.

Penyamaran Satu Tahun

Sersan Badri ditugaskan untuk masuk ke lingkaran utama Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada 2003.

Sebelum ditumpas habis, GAM sempat berulah beberapa kali di Aceh.

Basis militer mereka berada di Lhokseumawe.

Sebelum memasuki GAM, selama satu tahun, Sersan Badri memetakan situasi lapangan Aceh terlebih dahulu.

Bukan perkara yang mudah bagi Sersan Badri untuk memasuki lingkaran GAM.

Misi yang dilakukan Sersan Badri bisa dibilang misi top secret. Hanya pimpinan saja yang mengetahui misi tersebut.

Sersan Badri memutuskan menyamar sebagai seorang pedagang buah. Ia mengirim dagangannya dari Medan ke Lhokseumawe.

Ada pengalaman unik yang dialami oleh Sersan Badri. Ia pernah ditempeleng aparat saat melewati pos penjagaan, karena diminta jatah durian.

Setelah berhasil menyusup ke GAM, kesetiaan Sersan Badri diuji.

Selama 3 bulan lebih, ia mendapat tantangan dari GAM. Ia diminta beberapa kali untuk mengecoh patroli TNI agar GAM tidak bisa disergap.

Bahkan, Sersan Badri diminta meloloskan anggota GAM ke Malaysia.

Yang paling gila adalah ketika Sersan Badri diminta menyembunyikan istri panglima GAM.

Pengalaman tak terduga lain saat penyamaran ini bertaruh nyawa.

Karena misinya yang sangat rahasia, Sersan Badri ditembaki temannya sendiri ketika GAM dikepung prajurit TNI.

Ini merupakan satu di antata bukti penyamaran tingkat tinggi Kopassus, hingga temannya sendiri terkecoh.

Setelah Idul Fitri pada 2004, perintah menangkap hidup atau mati tiga pimpinan GAM, yaitu Muzakir Manaf, Sofyan Dawood dan Said Sanan.

Sersan Badri memberikan informasi keberadaan tokoh penting GAM tersebut.

Ia memberitahu kepada induk pasukan bahwa ketiganya berada di Cot Girek.

Kemudian tanggal dan jam penyerbuan ditetapkan. Kopassus menyerbu markas GAM di rawa-rawa Cot Girek.

Satu target, Said Adnan dan ajudannya seorang desersi TNI berhasil dilumpuhkan.

Mereka tewas akibat tembakan di dada dan perut. Namun, 2 target lain berhasil lolos, yakni Muzakir Munaf dan Sofyan Dawood.

Mereka lolos dari penyerbuan karena menyingkir ke kawasan Nisam.

Kendati demikian, Sersan Badri berhasil menemukan senjata yang digunakan dan sumber dana GAM.

Tim intelijen Kopassus berhasil menemukan bongkar muat sebanyak 125 pucuk senapan milik GAM .

Senjata itu berhasil diselundupkan dari Thailand ke Malaysia.

Sumber dana GAM berasal dari perdagangan ganja kering yang berasal dari Aceh Timur dan Aceh Utara.

Ganja tersebut dikirim melalui kapal kecil dari jalur laut ke Malaysia.

Selain itu, GAM juga meraup uang dari perusahaan besar yang beroperasi di Aceh dan warga setempat.

Mereka diwajibkan memberi dana perjuangan GAM mulai dari hewan ternak, sawah dan kebun dikenakan pajak. (*)

Artikel ini telah tayang di hot.Grid.ID: https://hot.grid.id/read/182282161/menyamar-jadi-tukang-durian-begini-aksi-tak-terduga-anggota-kopassus-yang-selama-1-tahun-tinggal-di-desa-musuh-pernah-ditempeleng-hingga-ditembaki-tni?page=all 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.com: https://jabar.tribunnews.com/2019/10/18/kisah-penyamaran-densus-88-intai-teroris-tinggal-di-kosan-kerap-main-mobile-legends-bareng-bocah?page=all

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul KISAH Seorang Ayah Nyamar Teknisi AC untuk Temui 3 Anaknya, 7 Bulan Ditinggal Kerja, Bikin Nangis! dan juga telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Bikin Haru, Kisah Seorang Ayah Nyamar Jadi Teknisi, Temui 3 Anaknya Setelah 7 Bulan Terpisah

Artikel ini telah tayang di TribunBangka.com: https://bangka.tribunnews.com/2020/10/14/bikin-haru-seorang-ayah-nyamar-jadi-teknisi-ac-untuk-temui-3-anaknya-7-bulan-terpisah-karena-kerja?page=all

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved