MENGHARUKAN, Seorang Ayah Menyamar Jadi Teknisi AC Hanya Untuk Temui 3 Anaknya Yang Telah Lama Pisah
Kisah haru ini dibagikan akun Saufee Saleh warga jiran menceritakan kebahagiaannya saat suami akhirnya mendapat cuti 14 hari untuk pulang ke rumah.
MENGHARUKAN, Seorang Ayah Menyamar Jadi Teknisi AC Hanya Untuk Temui 3 Anaknya Yang Telah Lama Pisah
POS-KUPANG.COM -- Kasih sayang orangtua kepada anaknya tak akan bisa digantikan dengan apapun.
Karenanya, anak yang masih memiliki orangtua sangatlah beruntung, sehingga masih bisa merasakan kasih dan sayangnya.
Anak juga butuh belaian kasih orangtua, juga perlakuan sayang yang dilakukan orangtuanya.
Namun, ayah sebagai kepala rumah tangga sekaligus pencari nafkah ada kalanya tak selalu di rumah.
Bahkan seorang ayah harus rela meninggalkan keluarganya demi mencari rezeki.
Hal inilah yang kerap kali dirindukan oleh sang anak yakni bercanda dan tertawa bersama ayahnya.
Seiring waktu, jarak dapat memisahkan orangtua dan anak karena kondisi dan keadaan.
Untuk itulah kerinduan semakin terasa akan hadirnya seorang ayah di tengah-tengah keluarga.
Seperti halnya kisah berikut ini antara ayah dan anak-anaknya.

Seorang ayah 7 bulan lamanya tak bertemu dengan keluarga terutama anaknya karena tuntutan pekerjaan.
Serta pandemi Covid-19 yang mewabah membuat kerinduan semakin dalam karena harus menjaga jarak sementara waktu.
Demi membayar semua kerinduan sang anak, si ayah pun memutuskan untuk memberikan kejutan.
Kisah haru ini dibagikan oleh akun Saufee Saleh warga jiran menceritakan kebahagiaannya saat sang suami akhirnya mendapat cuti 14 hari untuk pulang ke rumah setelah 7 bulan lamanya terpisah.
Sang istri bekerjasama dengan suaminya untuk memberikan kejutan.
Akhirnya rencana kejutan itu pun disusun dan menyiapkan kamera untuk merekam momen itu.
Dengan memakai full masker sang ayah masuk dan mulai pura-pura membersihkan AC rumah tersebut.
3 anak perempuan mereka terlihat mulai curiga, naluri mereka sebagai anak menganggap tukang AC tersebut mirip ayahnya.
Tak mau berlama-lama, akhirnya sang ayah membuka maskernya
Endingnya mereka menangis haru bahagia saling melepas rindu dengancara berpelukan.
Kisah serupa juga datang dari seorang anak untuk orangtuanya.
Seorang anak memberikan kejutan ulang tahun untuk ayahnya.
Lantaran jarak yang memisahkan sehingga membuat keduanya tak bisa bertemu dan bertatap muka secara langsung.
Kisah dari sosok anak yang menginspirasi ini datang dari media sosial dan dunia kepolisian.
Kisah haru dari seorang anak yang memberikan kejutan saat bapaknya berulang tahun ke 74.
Meski jarak dan kondisi saat ini tentunya sangat membatasi untuk berinteraksi karena pekerjaan.
Namun justru tidak menghambat seorang anak untuk memberikan perhatian kepada orangtuanya.
Terlebih pada saat orangtua berada jauh dari perantauan.
Kisah haru datang dari sosok anak yang memberikan kejutan ulang tahun untuk ayahnya.
Hal ini dibagikan melalui laman Instagram @polisi_indonesia pada hari ini, Senin (5/10/2020).

Dalam video singkat berdurasi kurang lebih 3 menit tersebut, terlihat sahabat yang menjadi perantara untuk memberikan kejutan hampak menghampiri rumah ayahnya.
Diceritakan jika sosok anak itu memberikan kejutan saat ayahnya berulang tahun ke 74.
Anak tersebut mengirimkan kue ulang tahun melalui sahabatnya yang dekat dengan kediaman orangtuanya.
Diketahui jika si anak yang sedang bertugas demi negara di Aceh dan Bapaknya tinggal di Kota Malang.

Air mata pun menetes saat bapak membacakan isi kartu ucapan yang menyentuh hatinya.
Pada keterangan unggahan, diketahui Bapak ini adalah seorang Purnawirawan Polri.
Dan saat ini putranya AKBP Eddwi Kurniyanto berdinas di Polda Aceh sebagai Wadirlantas Polda Aceh.
"Semoga kita semua dapat menjadi anak yang berbakti kepada orangtua.
Seperti Polisi yang divideo ini menjadi panutan contoh yang baik untuk kita," tulis keterangan tersebut.
Kisah Haru Penyamaran Densus 88
Lain kisah tentang penyamaran seorang ayah untuk bertemu 4 amanknya, lain pula cerita penyamaran anggpta Densus 88 ini. Begini kisahnya.
Iron, begitu pria ini disapa. Awalnya, Iron dikenal sebagai pekerja kafe yang menyewa lantai dua rumah kos di Jalan Belibis V, Semper Barat, Jakarta Utara.
Ya, Iron dan anak-anak di sekitar lingkungannya kerap 'mabar' alias main bareng Mobile Legends.
"Dia itu teman dekat sama anak saya," ujar seorang warga yang akrab disapa Mama Fajar, dikutip TribunJabar.id dari SuryaMalang.com, Kamis (17/10/2019).
Tak hanya itu, Iron juga kerap bergaul dengan warga sekitar.
Beberapa kali Iron ikut bermain voli dan nongkrong bareng dengan warga sekitar.
Mama Fajar hafal betul, setiap pagi hari, Iron selalu menyempatkan diri membeli nasi uduk untuk sarapan.
Saat berpapasan, Iron juga ramah, ia sering menyapa warga sekitar.
Ningsih (40), warga sekitar, mengenal Iron bekerja di kafe selama tiga bulan.
Namun ternyata, Iron yang dikenal warga sebagai pria biasa, menyimpan rahasia yang penting.
Pria biasa itu ternyata sedang menjalankan tugas khusus.

Anggota Densus 88
Kecurigaan Ningsih dimulai saat ia kerap mendapati Iron nongkrong sendirian.
Biasanya, saat tengah malam, Iron kerap duduk di warung.
Ia duduk menghadap ke sebuah rumah.
Belakangan diketahui, rumah tersebut adalah rumah yang ditempati oleh seorang terduga teroris.
"Jadi sepertinya itu (terduga teroris) sudah diintai sama si Iron ini," ujar Ningsih.
Senin (23/9/2019) pagi, warga mendapati sesuatu yang mengejutkan dari diri Iron.
Saat itu, kepada Ningsih, Iron mengaku akan pergi ke tukang jahit.
Tahunya, saat kembali, Iron sudah berseragam polisi dan membawa sepucuk senjata larang panjang di tangannya.
Wajahnya pun ditutupi sebuah masker hitam.
Warga kaget melihat penampilan Iron.

Mereka tak menyangka bahwa Iron yang selama ini dikenal sebagai pria pekerja kafe dan kerap main Mobile Legends dengan anak-anak, ternyata adalah seorang anggota Densus 88.
Rupanya, saat itu, dilakukan penggerebakan terduga teroris berinisial MA (20).
Warga langsung heboh. Namun, mereka tak berani mendekat ke tempat penggerebekan.
Pasalnya, ditemukan barang bukti sebuah bom.
Tim Densus 88 menemukan sebuah bom aktif berjenis TATP berdaya ledak tinggi.
Hingga akhirnya, bom aktif tersebut diledakkan polisi di sebuah lahan kosong.
Anggota Kopassus Menyamar Jadi Tukang Durian
Kisah penyamaran lainnya dilakukan seorang prajurit Kopassus mendapat tugas penyusupan ke lingkaran utama Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Aceh.
Sosok anggota intel pasukan elit TNI AD nyamar satu tahun di desa musuh tersebut adalah Sersan Badri (bukan nama sebenarnya).
Selama setahun Sersan Badri menyamar jadi pedagang durian dan ia tinggal di desa musuh.
Penyamaran intelijen Kopassus itu berisiko tinggi, karena apabila ketahuan bisa kehilangan nyawa.
Kala itu Sersan Badri mendapat tugas berat, masuk ke wilayah musuh seorang diri.
Peristiwa ini terjadi pada 2003. Saat itu, Kopassus mengirimkan intelijen tempur ke wilayah Aceh.
Anggota Sandhi Yudha Kopassus ini dikirim ke Aceh untuk cari informasi di lapangan, yang kemudian jadi satu di antara bahan menentukan sebuah kebijakan.
Peru diketahui, intelijen terbagi dua jenis, yaitu intelijen sipil dan militer dengan tugas dan peranan masing-masing berbeda.
Sampai kini hanya beberapa negara yang memiliki pasukan intelijen tempur super rahasia, diantaranya Kopassus yang keberadaannya sulit diungkap.
Para prajurit Kopassus Grup II Kandang Menjangan.
Berkat informasi intelijen tempur pasukan elit TNI AD, banyak operasi yang dilakukan Kopassus berhasil dengan gemilang.
Termasuk penyelesaian pertikaian bersenjata di Aceh beberapa tahun lalu.
Kisah-kisah menarik pasukan elit Indonesia ini memang tak sedikit yang luput dari perhatian publik.
Penyamaran Satu Tahun
Sersan Badri ditugaskan untuk masuk ke lingkaran utama Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada 2003.
Sebelum ditumpas habis, GAM sempat berulah beberapa kali di Aceh.
Basis militer mereka berada di Lhokseumawe.
Sebelum memasuki GAM, selama satu tahun, Sersan Badri memetakan situasi lapangan Aceh terlebih dahulu.
Bukan perkara yang mudah bagi Sersan Badri untuk memasuki lingkaran GAM.
Misi yang dilakukan Sersan Badri bisa dibilang misi top secret. Hanya pimpinan saja yang mengetahui misi tersebut.
Sersan Badri memutuskan menyamar sebagai seorang pedagang buah. Ia mengirim dagangannya dari Medan ke Lhokseumawe.
Ada pengalaman unik yang dialami oleh Sersan Badri. Ia pernah ditempeleng aparat saat melewati pos penjagaan, karena diminta jatah durian.
Setelah berhasil menyusup ke GAM, kesetiaan Sersan Badri diuji.
Selama 3 bulan lebih, ia mendapat tantangan dari GAM. Ia diminta beberapa kali untuk mengecoh patroli TNI agar GAM tidak bisa disergap.
Bahkan, Sersan Badri diminta meloloskan anggota GAM ke Malaysia.
Yang paling gila adalah ketika Sersan Badri diminta menyembunyikan istri panglima GAM.
Pengalaman tak terduga lain saat penyamaran ini bertaruh nyawa.
Karena misinya yang sangat rahasia, Sersan Badri ditembaki temannya sendiri ketika GAM dikepung prajurit TNI.
Ini merupakan satu di antata bukti penyamaran tingkat tinggi Kopassus, hingga temannya sendiri terkecoh.
Setelah Idul Fitri pada 2004, perintah menangkap hidup atau mati tiga pimpinan GAM, yaitu Muzakir Manaf, Sofyan Dawood dan Said Sanan.
Sersan Badri memberikan informasi keberadaan tokoh penting GAM tersebut.
Ia memberitahu kepada induk pasukan bahwa ketiganya berada di Cot Girek.
Kemudian tanggal dan jam penyerbuan ditetapkan. Kopassus menyerbu markas GAM di rawa-rawa Cot Girek.
Satu target, Said Adnan dan ajudannya seorang desersi TNI berhasil dilumpuhkan.
Mereka tewas akibat tembakan di dada dan perut. Namun, 2 target lain berhasil lolos, yakni Muzakir Munaf dan Sofyan Dawood.
Mereka lolos dari penyerbuan karena menyingkir ke kawasan Nisam.
Kendati demikian, Sersan Badri berhasil menemukan senjata yang digunakan dan sumber dana GAM.
Tim intelijen Kopassus berhasil menemukan bongkar muat sebanyak 125 pucuk senapan milik GAM .
Senjata itu berhasil diselundupkan dari Thailand ke Malaysia.
Sumber dana GAM berasal dari perdagangan ganja kering yang berasal dari Aceh Timur dan Aceh Utara.
Ganja tersebut dikirim melalui kapal kecil dari jalur laut ke Malaysia.
Selain itu, GAM juga meraup uang dari perusahaan besar yang beroperasi di Aceh dan warga setempat.
Mereka diwajibkan memberi dana perjuangan GAM mulai dari hewan ternak, sawah dan kebun dikenakan pajak. (*)
Artikel ini telah tayang di hot.Grid.ID: https://hot.grid.id/read/182282161/menyamar-jadi-tukang-durian-begini-aksi-tak-terduga-anggota-kopassus-yang-selama-1-tahun-tinggal-di-desa-musuh-pernah-ditempeleng-hingga-ditembaki-tni?page=all
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.com: https://jabar.tribunnews.com/2019/10/18/kisah-penyamaran-densus-88-intai-teroris-tinggal-di-kosan-kerap-main-mobile-legends-bareng-bocah?page=all
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul KISAH Seorang Ayah Nyamar Teknisi AC untuk Temui 3 Anaknya, 7 Bulan Ditinggal Kerja, Bikin Nangis! dan juga telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Bikin Haru, Kisah Seorang Ayah Nyamar Jadi Teknisi, Temui 3 Anaknya Setelah 7 Bulan Terpisah
Artikel ini telah tayang di TribunBangka.com: https://bangka.tribunnews.com/2020/10/14/bikin-haru-seorang-ayah-nyamar-jadi-teknisi-ac-untuk-temui-3-anaknya-7-bulan-terpisah-karena-kerja?page=all