PERANG di Depan Mata , China Perintahkan Marinirnya Fokus Siap Tempur, Semua Rudal Arah ke Taipe

Latihan militer digelar terus menerus oleh militer China yang dikenal dengan Tentara Pembebasan Rakyat China atau PLA

Editor: Alfred Dama
Burkitt, Janet, CTR, DIMOC JCCC
Ilustrasi - Latihan militer China 

Beijing pernah menggertak, akan mengendalikan Taiwan, dan bahkan melakukan kekerasan pada pulau yang mengaku berpemerintahan sendiri itu, jika perlu.

Juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian pada Selasa mengatakan, Beijing akan membalas sebagai tanggapan atas laporan bahwa Kongres AS sedang meninjau tiga kesepakatan untuk memasok Taiwan dengan persenjataan canggih.

"Amerika Serikat harus segera membatalkan rencana penjualan senjata ke Taiwan, menghentikan kesepakatan senjata dan memutuskan hubungan militer mereka," kata Zhao.

Xi mengunjungi Shantou pada sore hari, di mana dia mengatakan China akan mencapai tujuannya untuk "peremajaan nasional" meskipun ada tantangan yang dihadapinya.

Ilustrasi - Kapal perang China melakukan live-fire di Laut China Selatan.
Ilustrasi - Kapal perang China melakukan live-fire di Laut China Selatan. (Weibo, PLA Daily Photo via Taiwan News)

Dalam rekaman video yang diposting oleh pengguna media sosial, Xi terlihat di Shantou, mengungkapkan dia menekankan di Shenzhen bahwa China akan "dengan teguh mengikuti jalan reformasi dan keterbukaan, dan terus membangun negara China yang makmur dan modern".

Shantou adalah salah satu dari empat zona ekonomi khusus yang didirikan oleh Beijing pada hari-hari awal reformasi, tetapi telah tertinggal di belakang Shenzhen, yang kemudian menjadi pusat teknologi tinggi China.

Sementara kepada penduduk pada hari Selasa, Xi memuji orang Tionghoa perantauan atas kontribusi mereka terhadap reformasi negara.

Di Shenzhen, Xi diharapkan bertemu pejabat dari kota-kota di zona pengembangan Greater Bay Area. Dia juga akan bertemu dengan Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam Cheng Yuet-ngor dan mitranya dari Makau Ho Iat-seng.

Tur Presiden ke Guangdong hanya dua minggu sebelum sidang pleno penting Partai Komunis dilakasanakan, di mana rencana pembangunan ekonomi dan sosial lima tahun ke depan diharapkan disetujui.

Zhang Siping, mantan wakil walikota Shenzhen mengatakan, ketika Beijing berusaha untuk membuka negara itu lebih jauh, kota itu akan kembali ditugaskan untuk mencapai "terobosan" seperti yang terjadi 40 tahun lalu.

“Tapi misi 'terobosan' sangat berbeda dengan sekarang," katanya, menambahkan bahwa itu akan menjadi "zona percontohan untuk sosialisme dengan karakteristik China".

"Dengan latar belakang sanksi, penahanan, dan pemisahan dari AS, Shenzhen perlu membuat terobosan dalam menetapkan aturan, sistem, dan standar baru, dan membuat ekonomi China lebih terintegrasi dengan dunia," kata Zhang, pendiri Shenzhen Innovation and Development Institute, sebuah think tank independen.

Selain itu, Wu Junfei, wakil direktur lembaga pemikir Hong Kong Institut Tianda, mengatakan kunjungan Xi di Chaozhou dan Shantou telah mengirimkan "pesan halus" kepada para pengusaha China.

“Kita semua tahu bahwa banyak pebisnis papan atas lahir di daerah itu dan mereka memiliki koneksi yang erat. Banyak pemimpin bisnis top di Shenzhen juga datang dari daerah itu, jadi [kunjungan] seperti tepukan lembut di punggung, ”kata Wu. (*)

Sebagian artikel ini sudah tayang di Hilal Pecah Rudal bak Makin Dekat, Xi Jinping Perintahkan Para Marinirnya untuk Fokus 'Bersiap Perang' https://sosok.grid.id/read/412381556/hilal-pecah-rudal-bak-makin-dekat-xi-jinping-perintahkan-para-marinirnya-untuk-fokus-bersiap-perang?page=all

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved