Wawancara Eksklusif
Wawancara Eksklusif : Ketua DPRD Nagekeo, Saya Katakan Tidak Ada Korupsi
ini sudah berlari kemudian bagaimana dengan Nagekeo saat ini menjelang 13 tahun berdiri sendiri
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
Kalau untuk sektor pendidikan saya yakin bahwa Nagekeo juga tidak kalah saing dengan kabupaten - kabupaten yang ada di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pastinya DPR dengan pemerintah Kabupaten Nagekeo punya strategi - strategi khusus, bagaimana memanage keterbatasan ini menjadi sebuah keunggulan agar Nagekeo bisa lebih makmur?
Saya pikir sebagai ketua DPRD saya punya tanggungjawab, dalam pesta demokrasi kemarin saya juga maju, tetapi sebagai wakil rakyat saya punya tanggungjawab, apapun visi misi Bupati yang tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) yang menjadi kesepakatan sebuah lembaga. Perda itu pasti melalui persetujuan DPRD sehingga saya punya komitmen dalam menjalankan tugas utama saya fungsi pengawasan, saya punya tanggung jawab untuk bisa melakukan pengawasan terhadap kebijakan - kebijakan Bupati karena saya punya tujuan juga bahwa visi misi Bupati adalah visi misi pemerintah daerah Kabupaten Nagekeo,
Sesuai visi misi Bupati, di Nagekeo ini yang menjadi sektor unggulan kita adalah pertanian dan pariwisata sehingga saya akan tetap berkomunikasi dengan pemerintah bahwa disektor pariwisata dan pertanian dalam kegiatan program kita baik dalam budgeting uang, kita harus prioritas untuk meningkatkan pendapatan pariwisata.
Pariwisata dan Pertanian tentu berhubungan dengan infrastruktur sementara infrastrukturnya masih terbatas. Bagaimana mengatasi kekurangan yang ada sehingga goalnya pertanian dan pariwisata itu disiapkan menjadi unggulan Nagekeo?
Saya pikir harus ada komunikasi lintas sektor. Berbicara tentang pariwisata berbicara tentang pertanian sudah pasti ada Dinas PU di dalamnya, bagaimana teman - teman PAM juga harus ada didalamnya, berbicara tentang air minum. Saya pikir ini semua sektor harus kita gempur secara bersama - sama.
Kemandirian pangan dan bebas korupsi, ini mungkin terdengar agak basi tapi seperti apa program - program prioritas sehingga target - target ini bisa tercapai? Apa sih yang menjadi produk unggulan sehingga menjadi modal bagi Nagekeo agar bisa keluar dari keterbatasan - keterbatasan tadi?
Di Nagekeo salah satu sektor yang menjadi unggulan adalah sektor pertanian. Bagaimana supaya pemerintah, dengan kebijakan bisa mendorong untuk mendukung sektor pertanian. Yang pertama penyediaan bibit, yang kedua mungkin obat - obatan dan saat sekarang yang sangat perlu dilakukan oleh pemerintah Nagekeo, kita coba membuat program - program padat karya. Kita tetap mengharapkan masyarakat menerima langsung dia mengambil bagian dalam padat karya dengan satu tujuan bahwa program itu berkualitas hasilnya bagus.
Yang kedua masyarakat itu bisa menikmati paling tidak dengan pola yang kita lakukan sehingga masyarakat sangat merasakan, dan kita punya pemikiran bahwa ketika kalau misalnya irigasi, drainasenya bagus, kita bisa melakukan pola tanam yang baik dan satu program yang saya sudah sampaikan ke pak Bupati, kita mengharapkan yang lebih baik tapi dengan kondisi tanah kita yang sekarang keasamannya sudah sangat tinggi, jadi kami akan berusaha dengan pemerintah bahwa pembibitan tanaman lebih baik. Yang pertama kita tanam padi setelah itu palawija dengan tujuan bahwa kita mendukung Labuan Bajo.
Jika kita bisa melakukan dengan baik, saya yakin satu dua tahun kedepan peningkatan ekonomi masyarakat Nagekeo akan lebih gencar.
Bagaimana pemerintah membuka pasar untuk produk - produk palawija agar memastikan ke petani, ketika saya budidaya produk ini, pasarnya ada?
Saya sudah menyampaikan kepada Bupati, saya sudah pengalaman bahwa kesulitan kita hanya soal tata niaga saja. Kita punya program - program begitu bagus. Tapi ketika tata niaga tidak disiapkan secara baik, ini akan hilang kepercayaan masyarakat, contoh sederhana sekitar lima tahun lalu kita punya program itu tanam jagung. Kita berusaha tanam jagung di mana - mana tetapi gagal bukan soal masyarakat yang tanam tetapi gagal karena kita tidak mampu memasarkan.
Jadi secara keseluruhan itu pasar mereka tata niaga itu kalau mereka tanam itu siapabyang beli dan bawa ke mana dan saya akan berusaha berkomunikasi kalau bisa kita siapkan perusahaan daerah dalam arti kalau bisa kita bikin harga komoditi, padi misalnya kita sepakat dalam perusahaan daerah misalnya sepulub ribu per kilo, kita bikin perda. Kalau masyarakat ada yang membeli dengan harga dibawah sepuluh ribu pemerintah membeli lewat perusahaan daerah kemudian silakan perusahaan daerah menjualnya. Ini kita lakukan untuk melindungi petani. Saya pikir untuk komoditi lain juga termasuk ternak.
Saat ini Nagekeo sudah ada perusahaan daerah?
Sekarang belum, tapi saya akan berpikir bahwa 2021 akan kita siapkan.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi)