SBY MERADANG! Jangan Hanya Tuduh, Pemerintah Segera Ungkap Aktor Di Balik Aksi Tolak UU Cipta Kerja

SBY mengatakan, jika pemerintah tak mengungkapkan aktor intelektual aksi demo tersebut, maka pemerintah akan dianggap menyampaikan kabar bohong.

Editor: Frans Krowin
KOMPAS.com/Abror Rizki
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat menyampaikan pidato politik memperingati 17 Tahun Partai Demokrat di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (17/9/2018). 

Misalnya, dengan melakukan gugatan judicial review atau uji materil terhadap UU Cipta Kerja di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca juga: Ini Jumlah Dokumen yang Disita Tim Penyidik Kejati NTT di Kantor Bupati dan Kantor BPN Mabar

Baca juga: UPDATE Kode Redeem FF Free Fire 14 Oktober 2020 Hari Ini Hadiah Login https://reward.ff.garena.com/

Presiden Jokowi Pimpin Rapat Di Istana Negara 

Sepanjang hari ini, Selasa 13 Oktober 2020, Presiden Joko Widodo melakukan kegiatan kenegaraan di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Presiden Jokowi berada di Istana Jakarta sejak pukul 09.00 pagi WIB. Selama berada di Istana Negara, Jokowi melaksanakan sejumlah aktivitas diantaranya memimpin rapat terkait antisipasi bencana hidrometeorologi.

Sementara di saat yang sama, aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja digelar di sekitar Istana Negara.

Tak hanya demonstrasi, aksi pendemo pun terjebak dalam suasana ricuh. 

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menyebutkan, setelah rapat terseut, Jokowi juga tetap berada di Istana untuk melakukan agenda lainnya.

Akan tetapi, Heru tidak bersedia mengungkapkan agenda lain yang dilakukan Presiden Jokowi, karena hal tersebut bersifat internal.

Setelah kegiatan selesai, baru lah Jokowi akan kembali ke kediamannya di Istana Bogor.

Sementara saat ditanya soal demo di sekitar Istana yang mulai diwarnai kericuhan, Heru hanya menjawab singkat.

"Sudah ada yang menangani," kata dia.

Di luar Istana, aparat gabungan mulai menembakkan gas air mata ke arah pedemo seiring terjadinya aksi saling lempar batu hingga botol plastik antara petugas dan pedemo.

Aksi saling lempar tersebut mulai terjadi ketika massa aksi berpencar dari titik aksi sekira pukul 15.30 WIB.

Kepolisian yang sebelumnya hanya berjaga di kawasan Jalan Medan Merdeka Barat pun mulai bersiaga menggunakan rompi dan perisai.

Tak lama kemudian polisi pun menembakkan gas air mata ke arah Bundaran Patung Kuda Arjuna Wiwaha untuk membubarkan massa aksi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved