Kantor Bupati Manggarai Barat Digeledah
Sudah 7 Jam Tim Penyidik Kejati NTT Lakukan Penggeledahan di Kantor Bupati Manggarai Barat
Tim Penyidik Kejati NTT sudah tujuh jam melakukan penggeledahan di Kantor Bupati Manggarai Barat
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
Pantauan awak media, sekitar pukul 09.55 Wita, Bupati Agustinus Ch.Dula, keluar dari ruangan kerjanya, berjalan hanya di temani ajudan, Adi Wendy, dan sopirnya Paulus menumpangi kendaraan bernomor polisi EB 1 G, dari parkiran kantor itu, mobil melaju menuju Kantor Kejaksaan hanya yang berselang tiga menit, kemudian Bupati Agustinus, memasuki ruangan pemeriksaan oleh Penyidik Tindak Pidana Khusus Kejati NTT.
Meski media ini sempat menyapa Bupati Agustinus Ch Dula, raut wajah tampak lesu. Dari pintu keluar ruangan kerja lantai atas bupati hanya memberikan anggukan kepala sambil berjalan tunduk menuju mobil dinas miliknya tanpa sepata katapun.
Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati NTT, Abdul Hakim yang dikonfirmasi melalui telepon selulernya menyampaikan sejumlah pejabat di Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat diperiksa oleh penyidik Tindak Pidana Khusus Kejati NTT.
Keenam pejabat itu yakni, Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dula, Sekertaris Daerah Manggarai Barat, Assisten 1 Bupati, Kepala Bidang Aset, Kepala Bagian Tata Pemerintahan, Ambrosius Syukur dan Ahhi Waris Ramang Ishaka.
"Kejati NTT sedang laksanakan penyelidikan kasus tanah di Labuan Bajo. Sejumlah pejabat Pemkab Manggarai Barat diperiksa sebagai saksi," kata Abdul Hakim.
Sementara Kepala Tata Pemerintahan, Ambrosius Syukur mengatakan hari ini dirinya bersama Bupati Agustinus Dula memenuhi panggilan tipikor Kejaksaan Tinggi Kupang yang akan memeriksa mereka terkait masalah tanah di batu Gosok.
"Benar pak pagi ini kami ada keluar sedikit. Ada urusan ke kantor kejaksaan di panggil untuk memberikan keterangan masalah tanah Batu Gosok yang menjadi aset Pemkab Manggarai Barat itu masih bermasalah," ujar Ambros Syukur yang tergesah gesa langsung berjalan menuju kantor kejari Manggarai Barat.
"Maaf pak kami saya, tak bisa berlama lama karena harus ke ke kantor jaksa untuk memberikan keterangan," tambah Ambros Syukur. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)