Timor Leste 21 Tahun Lepas Indonesia,Kemiskinan Paksa Pemuda Timor Leste Pilih Pindahke Luar Negeri

Timor Leste bergabung dengan Indonesia selama 24 tahun. Selama itu pula, wilayah ini menjadi anak emas pemerintahan Orde Baru

Editor: Alfred Dama
KOMPAS/EDDY HASBY
Ribuan warga Kota Dili antre dalam pelaksanaan penentuan pendapat di Timor Timur, 30 Agustus 1999 

Timor Leste 21 Tahun Lepas Indonesia,Kemiskinan Paksa Pemuda Timor Leste Pilih Pindahke Luar Negeri

POS KUPANG.COM -- Timor Leste bergabung dengan Indonesia selama 24 tahun. Selama itu pula, wilayah ini menjadi anak emas pemerintahan Orde Baru

Berbagai pembangunan digenjot untuk mengejar ketertinggalan Provinsi ke 27 Indonesia itu agar sama dengan provinsi lain

selanjutnya, provinsi tetangga, NTT sedikit terabaikan. Namun, selama 24 tahun itu pula, warga negara itu terus ngotot ingin melepaskan diri dari Indonesia

Puncaknya, Indonesua menyetujui pelaksaan referendum dengan opsi Otonomoi Khusus di Timor Leste.

Namun, tiga perempat warga Timor Leste menolak Otonomi Khusus . Pemerintah Indonesia akhirnya berangsur meninggalkan Bumi Lorosae pada akhir tahun 1999

HEBOH , Gedung DPR RI Masuk Situs Belanja Online, Dijual Murah , Siapapun Bisa Beli Termasuk Pelajar

Ada Tato di Bagian Tersembunyi Nia Ramadhani, Sang Ibu Sampai Marah Besar pada Istri Ardie Bakrie

Konflik Vicky Prasetyo vs Angel Lelga Berlanjut, Ini Reaksi Sang Mantan Isatri yang Bisa Jadi TSK

Kini setelah 21 tahun merdeka, negara ini justru jatuh ke jurang kemiskinan dan berharap pada belas kasihan dunia internasional

KLorupsi dan pengangguran menjadikan negara ini sulit bangkit hingga para pemudahnya pun memilih mencari kerja di luar negeri.

Patung Kristus Raja ikon Timor Leste yang merupakan peninggalan Indonesia
Patung Kristus Raja ikon Timor Leste yang merupakan peninggalan Indonesia (Google)

Sudah semenjak beberapa tahun terakhir pemandangan kepadatan orang-orang Timor Leste di depan Kedutaan Besar Portugal di Dili menjadi hal yang biasa.

Bahkan antrian orang yang didominasi oleh pemuda tersebut sampai mengular.

Kerumunan pemuda itu bukan tanpa alasan, mereka menanti sambil berharap bisa mendapatkan paspor Portugal.

Harapan mereka tinggi untuk bisa menjadi warga negara Portugal dan hengkang secepatnya dari Timor Leste

Keinginan anak-anak muda itu untuk meninggalkan kampung halaman sangat beralasan.

Sebab semenjak merdeka menjadi sebuah negara dan terlepas dari Indonesia, Timor Leste hanya mengalami sedikit perubahan.

Mengutip dari The Interpreter, Jumat (2/10/2020), bahkan Timor Leste kekurangan lapangan pekerjaan.

Hal itu menjadi salah satu alasan mengapa beberapa tahun terakhir banyak pemuda Timor Leste yang lebih memilih untuk pergi ke luar negeri.

Tujuan pertama mereka adalah benua Eropa melalui Portugal.

Dilansir dari Kompas.com, menurut analisis dari laporan Sensus Analisis Angkatan Kerja, di Timor Leste masih menunjukkan tingkat pengangguran yang cukup tinggi.

Bahkan keadaan tersebut telah berlangsung lama semenjak tahun 2015 atau lima tahun lalu yang mencapai 12,3 persen dari total populasi pada tahun 2015.

Angka tersebut jauh diatas rata-rata pengangguran tingkat nasional di sana yang hanya sebesar 4,8 persen.

Selain itu menurut analisis dari Sensus Penduduk dan Perumahan di Timor Leste, pemuda berusia produktif yakni 15 sampai 20 tahun cukup banyak.

Setidaknya sekitar 20 persen dari penduduk Timor Leste didominasi usia-usia produktif tersebut.

Alih-alih merdeka dari Indonesia dan berdiri menjadi sebuah negara, perekonomian Timor Leste justru tak kunjung membaik.

Beberapa tahun terakhir misalnya, angka pengangguran dan angka lapangan kerja yang tersedia tidak sebanding.

Dari laporan tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi penididkan seseorang, semakin tinggi pula risiko menganggur.

Persentase pengangguran pada kaum muda yang tidak berpendidikan atau nonformal adalah di bawah 10 persen.

Sementara pemuda yang tamat sekolah menengah, persentase penganggurannya adalah 18 persen.

Ironisnya, persentase penganggutan pemuda yang lulus perguruan tinggi adalah 20 persen.

Sensus Laporan Analisis Pendidikan melaporkan bahwa pemuda yang tidak bekerja dan tidak berpendidikan atau tidak memiliki pelatihan persentasenya adalah 27,7 persen.

Bahkan sebanyak 53,4 persen pemuda yang telah menyelesaikan pendidikan saat pencacahan tahun 2015 tercatat tidak bekerja.

Tingginya pengangguran di Timor Leste setidaknya disebabkan dua hal.

Kesempatan kerja dan keterampilan yang dibutuhkan untuk bekerja memang sangat minim.

Tidak adanya pekerjaan bagi kaum muda telah banyak diberitakan di media Timor Leste dan disoroti oleh organisasi masyarakat sipil.

Kini pun banyak orang-orang dari Timor Leste yang memilih menjadi pekerja migran di Inggris dan pekerja musiman di Australia.

Selain itu banyak pemuda di Timor Leste memilih program kerja sementara di Korea.

Bahkan yang tambah miris, banyak perusahaan dalam negeri di Timor Leste yang kesulitan mencari pekerja sesuai dengna kebutuhan mereka.

Realitas anak muda yang pergi ke Eropa atau program pemerintah yang mengirim pekerja ke Australia dan Korea Selatan menunjukkan kurangnya peluang yang perlu ditangani.

Perekonomian Timor Leste juga sangat bergantung pada pengeluaran pemerintah.

Dan selama bertahun-tahun, sektor publik telah menjadi pemberi kerja terbesar di sektor formal. (*)

Sebagian artikel ini sudah tayang di sosok.grid.id dengan judul: 21 Tahun Merdeka dari Indonesia, Kenyataan Pahit Diterima Timor Leste, Sejak 2015 Tiap Tahun Pemudanya Memilih Hengkang dari Negaranya, Ini Alasannya! https://sosok.grid.id/read/412369096/21-tahun-merdeka-dari-indonesia-kenyataan-pahit-diterima-timor-leste-sejak-2015-tiap-tahun-pemudanya-memilih-hengkang-dari-negaranya-ini-alasannya?page=all

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved