KKB Papua
Aksi KKB Papua Makin Brutal, Rombongan TGPF Dihadang, Dosen UGM dan 1 Prajurit Tertembak
Dosen Universitas Gajah Mada Bambang Purwoko yang merupakan anggota TGPF dan seorang prajurit TNI Sertu Faisal Akbar tertembak.
saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu.
• Aksi KKB Papua Makin Brutal, Pendeta Yeremia Ditemukan Tewas Tertembak, Tangan Ditebas
Kontak senjata di Sugapa terjadi di dua titik, yaitu di depan Kantor Bupati Intan Jaya dan Pasar Sugapa.
Benny memastikan kejadian tersebut tidak sampai membuat jatuhnya korban.
Sebelumnya diberitakan, lima KKB Papua yang sebelumnya berada di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, telah berada di Distrik Hitadipa, Intan Jaya.
KKB Papua tak cuma menjadikan Intan Jaya sebagai tempat persinggahan seperti Tembagapura, tetapi juga menjadikan Distrik Hitadipa sebagai wilayah perang.
Saat ini, Polri dan TNI berusaha menambah pasukan di Intan Jaya.
Penambahan pasukan karena sejak 14 September, situasi di Intan Jaya tidak kondusif disebabkan sejumlah penembakan yang dilakukan KKB Papua.
Namun, mereka terkendala dari maskapai penerbangan yang enggan mengangkut pasukan karena khawatir ditembak KKB.
5 KKB Berkumpul di Intan Jaya, Polri dan TNI Akan Kirim Pasukan Tambahan

Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan, lima kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang sebelumnya berada
di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, telah berada di Distrik Hitadipa, Intan Jaya.
"Ada lima kelompok KKB di situ. Dan mereka (KKB) selalu menggunakan
tameng hidup (masyarakat), sehingga kami agak kesulitan melakukan
penegakan hukum," ujar Paulus di Jayapura, Selasa (22/09/2020).
Menurutnya, KKB tak cuma menjadikan Intan Jaya sebagai tempat persinggahan seperti Tembagapura.
Paulus mengatakan, KKB berniat menjadikan Distrik Hitadipa sebagai wilayah perang.
"Bahkan, daerah tersebut sudah dikuasai oleh KKB yang datang dari berbagai daerah, dan mereka berencana menjadikan daerah tersebut
sebagai lahan perang terbuka dengan TNI dan Polri," kata Paulus.
Saat ini, Polri dan TNI berusaha menambah pasukan di Intan Jaya.
Distrik Sugapa, yang merupakan ibu kota dari Intan Jaya, akan menjadi
titik penumpukan pasukan sebelum digeser ke Hitadipa.

"Kekuatan kami sedang kami tebalkan di Sugapa, karena satu jalur poros yang harus di back-up berlapis baru bisa memasuki daerah Kampung Hipadipa. Itu yang sedang kami upayakan dan bersinergi dengan teman-teman," kata dia.
Namun, Polri dan TNI mendapatkan kendala untuk mengirim pasukan ke Sugapa, Intan Jaya.
Sebab, akses menuju wilayah itu hanya bisa ditempuh lewat jalur udara.
Saat ini, kata dia, enggan mengangkut aparat keamanan karena diancam
pihak KKB yang bakal menembaki pesawat pengangkut pasukan.
"Beberapa awak penerbangan, mereka agak sedikit enggan mengangkut
kami karena keselamatan mereka, dan itu wajar.
Sementara kami masih mencoba menggunakan sarana dan fasilitas yang kami punya," kata dia.
Sejak 14 September, situasi keamanan di Intan Jaya, kurang kondusif akibat ulah KKB.
Dua tukang ojek mengalami luka tembak di lokasi sama tapi waktu yang berdekatan pada Senin (14/9/2020).
Laode Anas (34) terkena tembakan di lengan kanan dan Fatur Rahman (23)
menderita luka sabetan senjata tajam di dahi dan hidung, serta luka tembak di perut.
Tiga hari berselang, KKB kembali berulah di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa.
Serka Sahlan gugur dalam insiden itu.
Selain itu, warga bernama Bahdawi juga menjadi korban.
(Kompas.com/Kontributor Jayapura Dhias Suwandi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anggota TGPF Ditembak KKB Usai Olah TKP Penembakan Pendeta Yeremia Zanambani" dan "Terjadi Kontak Senjata TNI-Polri dengan KKB di Depan Kantor Bupati dan Pasar Sugapa, Papua"