Berita Symba Barat Daya
Wagub Josef Nae Soi : Setiap Musibah Mesti Direfleksikan
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (Wagub NTT) Yoseph Nae Soi meminta masyarakat untuk merefleksikan musibah demi musibah yang menimp
Penulis: Ryan Nong | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (Wagub NTT) Yoseph Nae Soi meminta masyarakat untuk merefleksikan musibah demi musibah yang menimpa. Hal tersebut harus dilakukan agar masa mendatang musibah dapat ditangani lebih baik lagi.
Hal itu disampaikan Wagub Nae Soi saat berdialog dengan masyarakat di Kampung Adat Umbu Koba, Desa Delo Kecamatan Wewewa Selatan, Sumba Barat Daya, Selasa (6/10).
"Kami datang untuk merasakan apa yang dirasakan masyarakat disini. Pemerintah bersama stakeholder terkait ingin berbagi rasa terhadap musibah yang menimpa saudaraku semua. Setiap musibah mesti direfleksikan agar kedepannya kita mesti lebih baik lagi," kata Wagub Nae Soi.
Mantan anggota DPR RI itu mengatakan, pemimpin mesti merasa sedih manakala rakyatnya sedih serta bergembira manakala rakyatnya bergembira. Wagub Nae Soi juga tetap memotivasi masyarakat desa Umbu Koda untuk segera bangkit dari keterpurukan.
"Langkah-langkah yang harus kita lakukan yaitu masa tanggap darurat, tahap rekonstruksi dan rehabilitasi," kata Wagub Nae Soi.
Pada kunjungan itu, Wagub Nae Soi bersama rombongan melihat langsung bekas lokasi terbakarnya Kampung Adat Umbu Koda pada Minggu 27 September 2020 silam. Selanjutnya, Wagub Nae Soi menyerahkan bantuan kebutuhan pokok senilai Rp. 100 juta dan bantuan uang tunai sebesar RP. 100 juta. Bantuan uang tunai itu bersumber dari Bank NTT.
Pada kesempatan itu, warga melalui Kepala Desa Delo mengusulkan kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat kampung adat Umbu Koba. Ia mengatakan, masyarakat di kampung adat itu membutuhkan akses jalan, alat penangkal petir dan meminta pengelolaan hutan di sekitar kampung adat.
"Yang dibutuhkan disini adalah pertama, jalan menuju kampung kami. Kedua, alat penangkal kilat. Ketiga, pengelolaan hutan di sekitar kampung kami, karena sejak dulu leluhur kami bergantung hidup dari hutan ini," ungkap Kades Delo.
Sementara itu, dalam laporannya, Camat Wewewa Selatan Charles Tondo menyampaikan, kebakaran yang berlangsung pada 27 September 2020 menghanguskan 1 rumah adat untuk ritual dan 24 rumah adat yang ditempati warga. Sebanyak 175 warga terdampak dan satu korban meninggal dunia.
Merespons permohonan warga, Wagub Nae Soi berjanji akan melakukan koordinasi terkait pengerjaan jalan dan pemanfaatan hutan untuk warga. Sementara untuk alat penangkal petir akan realisasikan dalam waktu dekat.
"Saat ini kita melalui tahapan tanggap darurat untuk dukungan kita saat ini. Sementara tahap rehabilitasi, kita tetap melakukan perencanaan yang baik agar harapan masyarakat dapat tercapai. Prinsipnya saya bersama Gubernur NTT beserta Bupati dan Wakil Bupati tetap merespon atas apa yang telah diajukan. Tentunya ada yang bisa dipenuhi dalam dalam waktu dekat dan ada yang melalui proses," tegas Wagub Nae Soi. .
Hadir bersama Wakil Gubernur, Wakil Bupati SBD, Kepala Dinas Sosial Provinsi NTT, PLT. Direktur Utama PT. Bank NTT, Staf Khusus Wakil Gubernur NTT bidang Pengawasan. (hh)
• Di NTT, 20 Pasien Covid-19 Sembuh, Sumba Barat Kembali Zona Hijau

Area lampiran