Ngobrol Asyik Pos Kupang: d'Lamaholot Band Berkarya untuk Menginspirasi
Band Rock And Roll dLamaholot Band menggebrak panggung musik tanah air di masa pandemi Covid-19 dengan menelurkan album terbaru mereka
POS-KUPANG.COM - Band Rock And Roll dLamaholot Band menggebrak panggung musik tanah air di masa pandemi Covid-19 dengan menelurkan album terbaru mereka. Album ketiga yang diberi titel "Kembali" ini telah resmi dilaunching, Jumat, 18 September 2020 lalu.
Album yang memuat 10 lagu baru dengan 2 bonus track ini mengangkat tema besar kemanusiaan.
"Album ini kita beri judul Kembali. Temanya kemanusiaan, dimana kita angkat soal bagaimana manusia mencintai manusia yang lain," ujar sang vokalis Rafael Rianghepat saat Ngobrol Asyik Pos Kupang di Studi Pos Kupang pada Jumat (2/10) petang.
• Man United vs Tottenham: Sulit Menang Melawan Mantan
Pesan moril apa yang mau disampaikan dari album ini adalah mengajak semua orang berpikir untuk kembali ke diri sendiri untuk mencintai sesama.
"Kita ada karena orang lain, jangan saling menyakiti, mari saling mencintai dengan tulus," katanya.
Hadir dengan personil lengkap, band Rock and Roll asal NTT yang digawangi Rafa Rianghepat sebagai vokalis, Yance Bahi sebagai drummer serta Hans Lamen sebagai melodi membagi kisah kembalinya mereka berkarya di jalur musik rock and roll tanah air kepada tribunners pemirsa Ngobrol Asyik Pos Kupang.
• Kecelakaan Maut di Sikumana Kupang Mobil Kijang Seret Semri Falo
Saat ditanya host, Ani Eno Toda seputar pesan-pesan yang ingin disampaikan dalam lagu-lagu di album ketiga itu, mereka serempak mengungkapkan ingin menyuarakan pesan-pesan kemanusiaan dan cinta yang universal.
d'Lamaholot Band ingin memberi inspirasi bagi generasi muda dan seluruh pecinta musik untuk tetap menatap masa depan dengan positif dan terus berbagi dengan cinta yang tulus.
"Sekarang dalam situasi Covid-19 tetapi kami ajak kita semua untuk tetap berkarya tanpa batas. Terus berkarya. Semoga lagu-lagu kami dapat menginspirasi," harap Yance Bahi.
Senada, Rafael Rianghepat mengungkap harapan agar lagu-lagu mereka dapat dinikmati menjadi jembatan suara mereka yang tak bersuara.
"Terimakasih buat semua yang telah memberi support, nikmati dan dukung kami untuk terus bersuara bagi yang tidak tersentuh, terutama untuk isu kemanusiaan yang memanusiakan kita," tambahnya.
10 Lagu dalam album ketiga itu terdiri dari Gadis Lesung Pipi, Andai Aku, Kembali, Dunia Baru, Tragedi, Tanya tentang hidup, Mama, Bahagia, HSS Hidup Sudah Susah dan Kejarlah Mimpi. Sementara bonus track terdiri dari lagu Adonara dan Narkoba.
Rafa mengatakan, sebelum tampil dalam Ngobrol Asyik di Pos Kupang, mereka baru meluncurkan lagu kedua di album ketiga mereka. Lagu itu berjudul Andai Aku.
Lagu kedua berjudul "Andai Aku" terinspirasi dari rasa penyesalan karena terlambat menolong teman yang "jatuh" karena ketergantungan pada Narkoba. Tetapi harapannya, semangat untuk saling mendukung tetap ada.
Single yang bergenre rock and roll itu langsung diupload di kanal YouTube dLamaholot Band saat launching.
Awal kelahirannya, Hans Lamen menceritakan, d'Lamaholot band terbentuk pada 2005 di Yogyakarta. Saat itu, secara kebetulan mereka yang suka musik band dengan genre Rock And Roll itu sama sama berasal dari rumpun Lamaholot sehingga nama itu dipilih menjadi nama band mereka.
"Awalnya karena kami sama sama senang main musik dan senang lagu Rock jadi sepakat bikin band. Ya, kebetulan kami semua dari rumpun lamaholot maka kami pilih nama d'Lamaholot Band," kisah Hans Lamen.
Ia menceritakan, band yang keukeuh untuk berjalan di track indie sejak didirikan di Kota Gudeg Yogyakarta pada 18 Januari 2005 ini telah menelurkan dua album Rock and Roll. Album pertama ditelurkan pada 2006 dan album kedua pada 2008. Album pertama memuat 10 lagu dan album kedua memuat 9 lagu.
Pada 2006, d'Lamaholot yang melakukan rekaman di Yogyakarta langsung melakukan tour indie hingga ke Kalimantan dan beberapa wilayah Indonesia bagian Timur. Usai sukses dengan album debut, beberapa produser sempat menawarkan untuk bergabung bersama label dan melakukan tour Jawa-Bali.
Namun, semangat dan idealisme membawa mereka untuk memutuskan tetap menjadi band indie.
Pada 2008,album kedua mereka luncurkan. Setelah rilis dan melakukan tour ke beberapa kota, drummer saat itu pindah ke Papua. D'Lamaholot sempat manggung terakhir pada 2011 di GOR Oepoi Kupang sebelum semua punggawa berkutat dengan kesibukan masing masing di luar musik.
"Seperti kampung halaman panggil pulang, tanpa kita sadari ternyata semua kumpul di Kota Kupang," katanya.
Mereka kemudian memutuskan untuk reuni dan mulai berkarya kembali. Meski demikian, karena dua personil tidak lagi bersama mereka, makan mereka melakukan pergeseran posisi di band itu.
Rafa Rianghepat yang awalnya merupakan bassist murni kini merangkap vokalis. Sementara itu, Yance yang sebelumnya adalah vokalis kini menjadi drummer. Posisi Hans Lamen tetap memainkan melodi.
Kepada para penggemar mereka, Hans mengatakan bahwa akan melanjutkan project untuk mendaur ulang beberapa lagu unggulan di album pertama dan kedua dengan sentuhan aransemen baru. Ia berharap, karya tersebut dapat diterima dan disukai.
"Beberapa lagu di album pertama dan kedua rencananya akan didaur ulang, semoga dapat diterima," katanya.
Ia mempersilahkan para penggemar yang mereka sebut "Sahabat d'Lamaholot" untuk mendengar dan mendownload lagu lagu mereka di kanal YouTube dLamaholot Band. "Semoga lagu-lagu kami dapat menginspirasi dan semua sahabat d'Lamaholot Band dalat menikmatinya, " tegas Hans. Sukses terus d'Lamaholot Band. (Ryan Nong)