Berita Ende Terkini
Taman Rendo Ende Terlantar Pedagang Minta Segera Dibuka, Simak Penjelasan Kadis PU
Pantauan POS-KUPANG.COM, Jumat (2/10/2020) siang gerbang menuju Taman Rendo digembok . Rumput-rumput liar dalam taman mulai tumbuh
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti
POS-KUPANG.COM | ENDE - Kondisi Taman Rendo di Kota Ende memerihatinkan. Beberapa fasilitas dalam taman itu tidak terurus.
Pantauan POS-KUPANG.COM, Jumat (2/10/2020) siang gerbang menuju Taman Rendo digembok . Rumput-rumput liar dalam taman mulai tumbuh.
Sementara itu cat di berbagai fasilitas seperti tempat mainan anak-anak, tempat duduk mulai terkelupas.
Jemi, salah seorang warga yang kebetulan melintas di ruang jalan samping Taman menuju pantai ria, mengaku taman itu sudah lama ditutup.
"Wah sudah lama sekali ditutup. Bertahun-tahunlah. Pemerintah tidak urus tu makanya begitu," keluhnya.
Menurutnya taman ini awalnya dibangun pada tahun 1989 pada massa kepemimpinan Bupati Anis Pake Pani.
Di Taman ini berdiri sebuah tugu setinggi kurang lebih 10 meter dan dipuncak tugu bertuliskan Daerah Flores 1636.
Menurut sejarah, tulisan 'Daerah Flores 1636' pada puncak tugu merupakan tanda awal bangsa Portugis tiba di Ende.
Taman yang berada di antara wisata pantai Ria dan Taman Renungan Bung Karno ini sebenarnya sangat bagus untuk bersantai karena banyak pepohonan.
Ida salah seorang pedagang di salah satu kafe di Pantai Ria berharap Taman Rendo secepatnya dibuka.
Menurutnya, jika Taman Rendo dibuka maka akan berdampak pada meningkatnya jumlah pengunjung ke kafe-kafe.
"Itu kan tidak jauh dari Pantai Ria. Kalau Taman itu dibuka, banyak orang pasti datang santai di situ dan mereka juga bisa ke kafe-kafe, dekat kan," ungkapnya.
Sementara Iron, meminta Pemda Ende menyediakan penerangan yang cukup yang cukup di area Taman Rendo dan Taman Renungan Bung Karno.
"Lihat saja selama ini kalau malam, gelap sekali, di Taman Rendo juga di Taman Renungan Bung Karno, itu dua dekat. Masa tempat bersejarah begini tidak diperhatikan," keluhnya.