Dinkes Sumba Timur Tekan Angka DBD - Ini Tanggapan Ketua DPRD Sumba Timur
Dinkes Sumba Timur Tekan Angka DBD - Ini Tanggapan Ketua DPRD Sumba Timur
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU - Dinas Kesehatan ( Dinkes) Kabupaten Sumba Timur di tahun ini mampu menekan angka kasus demam berdarah dengue ( DBD).
Dari tahun 2019, kasus DBD sebanyak 895 kasus dan tahun ini sampai sekarang jumlah kasus DBD 146 kasus tanpa kematian.
Ketua DPRD Sumba Timur, Ali Oemar Fadaq, Jumat (2/10/2020), mengatakan, Dinkes Sumba Timur tidak perlu bangga karena ada penurunan kasus DBD.
• Update Corona Sumba Timur - Gugus Tugas Kirim Lagi 239 Swab ke Kupang
"Bangga itu baik, tapi sebaiknya bangga kalau tekan angka kasus hingga nol," kata Ali Fadaq.
Menurut Ali, Dinkes perlu melakukan sosialisasi terus-menerus tentang upaya pengendalian atau pemberantasan sarang nyamuk serta hidup sehat.
"Harus terus sosialisasi tentang DBD serta upaya pencegahan, sehingga kasus ini terus ditekan sampai nol," katanya.
• Kemendagri Gelar Bimtek SIPD Bagi OPD di Belu
Meski begitu, Ali Fadaq mengapresiasi Dinkes Sumba Timur yang telah menekan angka kasus DBD dengan tidak ada kasus kematian.
Sebelumnya, Kadis Kesehatan Sumba Timur, dr. Chrisnawan Try Haryantana mengatakan, pada tahun lalu kasus DBD di Sumba Timur merupakan kasus terbanyak. Angka kasus mencapai 895 kasus.
"Jumlah kasus sudah banyak ditambah kasus meninggal dunia juga tinggi. Jumlah kasus DBD yang meninggal sebanyak 18 orang. Sedangkan, tahun ini, sampai sekarang ini, total kasus sebanyak 146 kasus, tanpa kasus meninggal dunia," kata Chrisnawan.
Dia menjelaskan, jumlah kasus DBD selama tahun 2019 sebanyak 895 kasus dengan kasus meninggal dunia sebanyak 18 kasus.
"Angka kasus sudah tinggi, kematian juga banyak, maka tahun lalu itu pemerintah pusat sempat arahkan perhatian ke Sumba Timur. Saat itu, saya juga ditelepon oleh pejabat Kementerian Kesehatan RI yang menanyakan kasus DBD ini," katanya.
Dikatakan, atas prestasi tersebut, maka Dinkes Sumba Timur diberi penghargaan, yakni diberi kesempatan untuk memberikan testimoni terkait penurunan angka kasus DBD yang sangat signifikan.
Terkait upaya pemberantasan sarang nyamuk atau PSN, Chrisnawan mengatakan, hal yang dianjurkan dalam pengendalian penyakit DBD adalah PSN.
"Kita gencar sosialisasi dan lakukan PSN. Kalau dulu kita lakukan PSN , ada masyarakat santai saja, karena itu, tahun ini saya gelar PSN dan juga saya katakan lakukan PSN seperti ada kejadian luar biasa," katanya.
Dia mengatakan, upaya pengendalian di masyarakat, yakni dengan PSN , yakni membuang sisa- sisa air di kaleng atau media-media tampungan air.
"Jadi upaya kami lakukan tahun ini, saya bilang lakukan seperti ada KLB. Aparat juga turun, kita bersihkan sampah -sampah dan titik-titik yang berpotensi nyamuk bersarang," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)