Gerakan 30 September

Kesaksian Dokter Forensik, Sejumlah Adegan Film G30S PKI tidak Sesuai Fakta, Propaganda Orde Baru?

Sejumlah adegan film G30S PKI yang tak sesuai fakta, disebut propaganda Orde Baru, simak kesaksian dokter forensik Universitas Indonesia (UI)

Editor: Benny Dasman
istimewa
Home News Nasional G30S PKI SINOPSIS Lengkap Film G30S PKI, Kisah Pemberontakan 1965, Di Balik Propaganda 1984: 7 Jenderal Tewas Rabu, 30 September 2020 11:16 tribunnewslihat foto tribunnews Sampul Film Pengkhianatan G 30 S PKI . 

POS KUPANG, COM - Sejumlah adegan film G30S PKI yang tak sesuai fakta, disebut propaganda Orde Baru, simak kesaksian dokter forensik Universitas Indonesia (UI)

Ramai soal film G30S/PKI, ada sejumlah adegan yang tidak sesuai dengan fakta, hingga film ini kemudian disebut sebagai propaganda Orde Baru.

Peristiwa akhir September hingga awal Oktober 1965 tersebut merupakan sejarah kelam bangsa Indonesia, ketika 55 tahun silam terjadi Gerakan 30 September atau G30S/PKI.

Kala itu enam jenderal dan satu perwira TNI diculik, dibunuh kemudian mayatnya dibuang ke Lubang Buaya, pada 30 September malam atau 1 Oktober dini hari.

Untuk mengenangnya sepanjang masa, enam jenderal dan satu perwira TNI tersebut dikenal sebagai Pahlawan Revolusi.

Bahkan ada pula film untuk mengenang peristiwa itu berjudul Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI atau lebih dikenal film G30S/PKI.

Film ini wajib ditonton di Orde Baru atau era Presiden Soeharto.

Pasca-Orde Baru runtuh, sejumlah pihak pun menyoroti kebenaran cerita film G30S/PKI.

Sejumlah adegan dan penggambaran sosok dalam film juga dipertanyakan karena dianggap tak sesuai dengan kenyataan.

Di antaranya adalah soal adegan DN Aidit merokok.

Mengutip Intisari, menurut anak DN Aidit, Ilham Aidit, penggambaran ayahnya merokok tidaklah benar.

Namun, majalah Intisari yang terbit pada Maret 1964 berisi keterangan yang sebaliknya.

Intisari yang melakukan wawancara dengan DN Aidit selama dua jam itu menerangkan bahwa tokoh PKI tersebut banyak minum, merokok, dan menikmati secangkir kopi pahit.

Perwira TNI yang menjadi eksekutor Aidit bercerita saat penangkapan Aidit di Solo.

Ada puntung rokok yang sempat dinikmatinya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved