Gatot Nurmantyo Dihadang
Jenderal Gatot Kembali Dihadang,Kali ini Dilakukan Mantan Anak Buahnya, Dandim Jaksel, Ini Pemicunya
Jenderal Gatot Kembali Dihadang,Kali ini Dilakukan Mantan Anak Buahnya, Dandim Jaksel, Ini Pemicunya
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Setelah pidatonya dihentikan di acara KAMI di Surabaya, Jenderal Gatot Nurmantyo kembali dihadang saat berziarah ke Taman Makam Pahlawan ( TMP ) Kalibata.
Lagi-lagi, Pandemi virus corona menjadi alasan penghadangan sang mantan panglima.
Mirisnya lagi, penghadangan itu dilakukan oleh mantan anak buahnya, Dandim Jakarta Selatan.
Sang Jenderal bahkan sampai terlibat adu mulut dengan Komandan Kodim Jakarta Selatan Kolonel inf Ucu Yustia saat hendak memasuki komplek Taman Makam Pahlawan Nasional Umum Kalibata, Rabu (30/9/2020) siang.
Sang Kolonel mencegat sang jenderal dan sempat melarang jenderal beserta rombongan masuk. Terjadi perdebatan sengit saat itu.
"Ini di makam pahlawan ya, anda punya Sapta Marga sumpah prajurit, anda bertanggungjawab kepada Tuhan YME. Bahwa kami purnawirawan akan menghormati para pahlawan yang jadi korban G30 S PKI," ujar Gatot kepada dandim.
• ENDUS Rencana Busuk Istana Terhadap Gatot Nurmantyo,Bintang ILC, Rocky Gerung: Gatot Mau Dijebak
Dandim menegaskan, dia hanya melaksanakan tugas dan tidak bermaksud melarang Gatot dan para purnawirawan untuk nyekar ke makam pahlawan.
"Kami hanya menjalankan tugas agar sesuai dengan protokol kesehatan," jawab Kolonel Ucu.
Setelah terjadi perdebatan alot, akhirnya rombongan diperbolehkan masuk dengan syarat per kelompok maksimal 30 orang.
Sekitar 20 menit Gatot nyekar ke makam para pahlawan pada momentum yang mereka sebut sebagai aksi mengenang pemberontakan Gerakan 30 Sepember PKI.
• Naik Rp 13 Miliar dalam TIGA Tahun, Harta Kekayaan Gatot Nurmantyo Mencapai Rp 26,68 Miliar
Rekam jejak Jenderal Gatot
Nama Gatot Nurmantyo menjadi sorotan publik beberapa waktu belakangan.
Mantan Panglima TNI itu kini menjadi satu di antara deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Semula gerakan KAMI dideklarasikan di Tugu Proklamasi Jakarta Pusat, Selasa (18/7/2020) lalu lalu menyebar ke beberapa daerah.
Sayangnya, sejumlah kalangan melakukan penolakan terhadap deklarasi KAMI.