Gubernur Viktor Laiskodat : Desain Penanganan Sampah di Kota Kupang Harus Jelas

Sebagai ibu Kota Provinsi NTT, Kota Kupang harus punya desain penanganan sampah yang jelas.

Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Dokumen Humas Pemprov NTT
Kunjungan kerja Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, di Kota Kupang, Rabu (30/9) 

Gubernur Viktor Laiskodat : Desain Penanganan Sampah di Kota Kupang Harus Jelas

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) meminta Wali kota Kupang dan jajarannya untuk memperhatikan secara serius pengelolaan sampah di Kota Kupang. Sebagai  ibu Kota Provinsi NTT, Kota Kupang harus punya desain penanganan sampah yang jelas. 

“Desainnya (penanganan sampah, red) dulu harus jelas. Kita perlu armada untuk  pengumpulan sampah berapa? Bagaimana para lurah dan ketua RT/RW lakukan sosialisasi manajemen sampah rumah tangga? Titik-titik sampah ditempatkan di mana, itu menjadi tanggung jawab Lurah dan RT/RW. Ini dulu harus jelas,” ujar Gubernur Viktor Laiskodat dalam sambutannya saat kunjungan kerja di Kota Kupang, Rabu (30/9) sebagaimana rilis yang diterima POS-KUPANG.COM.

Acara yang dilaksanakan di Pantai Lasiana tersebut dihadiri oleh Walikota Kupang, Jefritson Riwu Kore, Wakil Walikota Kupang, Hermanus Man, Wakil Ketua DPRD Kota Kupang, Padron A.S. Paulus, Forkopimda Kota Kupang, pimpinan perangkat daerah Kota Kupang, para camat, lurah dan Kepala puskesmas se-Kota Kupang, para staf khusus Gubernur, Pimpinan Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Provinsi NTT, insan pers dan masyarakat. 

Menurut Gubernur Viktor, sebagai ibukota Provinsi NTT, Kota Kupang harus menampilkan ciri khas  sebuah kota, yakni terang di saat malam, bersih, parkirannya jelas dan sampahnya dikelola dengan baik.  

Pembangunan kota itu terutama  berkaitan dengan aspek service atau pelayanan publik  termasuk dalamnya manajemen pengelolaan sampah atau waste management harus didorong secara serius. 

“Pungut sampah atau collecting itu hanya merupakan satu aspek dari manajemen pengelolaan sampah. Kalau soal ini saja sudah merupakan masalah berat, bagaimana kita bicara aspek lain seperti tempat pembuangan akhir (TPA) dan proses daur ulang. Termasuk di dalamnya bak-bak sampah harus ditempatkan di tempat yang sesuai, bukan di jalan-jalan protokol,” jelas Gubernur Viktor.

Lebih lanjut Viktor mengungkapkan, persoalan sampah di Kota Kupang bukan hanya tanggung jawab pemerintah kota Kupang tapi juga pemerintah provinsi. 

Karena itu perlu ada kerja sama dan pembagian tanggung jawab yang jelas, mana yang jadi tanggung jawab provinsi dan juga termasuk pemerintah pusat. Hal itu menurutnya harus dirumuskan secara tegas.

“Saya serius sekali bicara seluruh permasalahan di kota ini, bukan karena tidak suka atau punya maksud tertentu tapi karena ini kota provinsi. Yang malu  kalau kota ini tidak tertata dengan baik dan kotor, bukan hanya walikota tapi juga gubernur. Saya ingin kita menjadi pemimpin yang in charge, kerja terlibat dan sampai tuntas, tidak hanya omong saja. Hari ini saya datang  bertemu pak Wali (walikota), kita bagi tugas sudah,saya punya tugas apa dan pa wali punya apa,” ungkap Gubernur Viktor.

Persoalan sampah,lanjut mantan Ketua Fraksi Nasdem DPR tersebut, harus  menjadi gerakan bersama   seluruh komponen di Kota Kupang termasuk TNI/Polri, perguruan tinggi dan lembaga pendidikan dari SD hingga SMA. Karena hal itu  berkaitan dengan membangun peradaban dan mindset.

“Kalau kita bisa tanamkan kebiasaan  membuang sampah pada tempatnya sejak anak usia SD, pengaruhnya akan sangat besar. Guru-guru juga harus latih anak-anak hal ini. Ini sosialisasi dan gerakan yang harus dilakukan secara terus-menerus  untuk bangun peradaban. Tinggal tiap pagi kita bisa atur, misalnya Gubernur selama  beberapa menit   sosialisasi di sekolah mana, Walikota masuk SD mana, Dandim masuk SMP mana dan Kapolres di sekolah mana. Termasuk melibatkan pihak swasta baik itu pemilik toko, restoran dan penanggung jawab hotel. Kalau ini kita lakukan dengan baik, saya yakin dalam tempo 6 bulan, masalah sampah bisa selesai,” ungkap Gubernur Viktor.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga memberikan apresiasi kepada Walikota  yang telah memperjuangkan kepada Presiden untuk penataan trotoar di Kota Kupang. Juga untuk pembenahan taman-taman. Adanya pedestrian yang baik untuk pejalan kaki menunjukkan kota  semakin maju.

“Presiden Jokowi sangat cinta NTT terutama Kota Kupang. Presiden sudah siapkan lagi dana tambahan untuk rapikan lagi jalan-jalan di Kota Kupang. Jadi seumpama  kebutuhan air bersih direncanakan dengan baik, kita tinggal omong Kota tanggung berapa, propinsi buat apa dan minta juga di pusat mumpung Presidennya sangat perhatian dengan kita,” jelas Gubernur.

Sementara itu Walikota Kupang, Jefritson Riwu Kore mengakui, persoalan sampah memang menjadi momok bagi Kota Kupang. Pemerintah Kota Kupang terus berupaya untuk menangani permasalahan tersebut.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved