Dua Faktor Penyebab Lambatnya pelaksanaan Pool Test Massal Untuk Covid-19 di NTT, Yuk Simak !
Namun demikian, peneliti Biomolekuler itu memastikan baru akan melakukan pool test dalam skala kecil.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Ia mengatakan, pemerintah provinsi sejatinya sudah menyetujui dan memastikan pencairan dana Rp 4,4 miliar sesuai nilai proposal dari Tim Laboratorium Biomolekuler untuk Pool Test Provinsi NTT. Namun hingga kini, dana yang dicairkan baru sebesar Rp 3,2 miliar.
"Dari Kepala Badan Keuangan Provinsi NTT sudah di-acc semuanya dan tidak ada pemotongan. Kami sudah dua kali bertemu dan disampaikan seperti itu, tetapi di Dinkes kami dapat informasi hanya disetujui Rp 3,2 miliar," akunya.
Selain biaya operasional, hal kedua yang memperlambat pelaksanaan pool test massal adalah perizinan.
"Hal kedua, soal ethical clearance atau perijinan operasional itu yang belum selesai," kata dr Fima Inabuy.
Perizinan tersebut, kata dia, dikeluarkan oleh Tim Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BPTKL) Surabaya. Sebelumnya, Tim BPTKL Surabaya telah melakukan supervisi langsung selama pembangunan laboratorium biomolekuler. BPKTL Surabaya juga membantu menyiapkan agar laboratorium tersebut agar memiliki standar yang memadai.
"Harus mereka berkunjung dulu. Dari situ baru keluar izin operasional. Kita sudah surati, tapi sampai sekarang belum ada kabar. Kita menunggu kapan mereka datang," ujarnya.
dr. Fima juga menyebut, lambatnya proses pengadaan alat juga turut berperan.
"Alat yang nyampenya lambat, kadang tertunda hingga berminggu-minggu. Misalnya autoclass atau alat sterilisasi sampai hari ini belum sampai. Kami bergantung dari Dinkes sekali," katanya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi NTT David Mandala belum memberikan respon ketika dikonfirmasi POS-KUPANG.COM melalui pesan whatsapp pada Selasa (29/9) malam.
Sebelumya Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi NTT Isyak Nuka mengatakan, untuk menekan pertambahan angka paparan dari pelaku perjalanan makan akan dilaksanakan pool test di seluruh bandara dan pelabuhan di NTT.
"Kita akan bekerja sama dengan para ahli Biomolekuler dari Forum Academia NTT, untuk melakukan pool test di bandara. Itu hasil pengembangan para ahli kita," kata Kadishub Isyak Nuka kepada POS-KUPANG.COM, Sabtu (26/9).
• Kabar Gembira, Lima Pasien Covid-19 di Sumba Timur yang Sembuh
• KUNCI Jawaban Tema 4 Kelas 6 Halaman 11 12 13 16 19 20 Buku Tematik SD/MI Pembelajaran 2 Subtema 1
• dr. Advent Mere : Pelaku Perjalanan Karantina Mandiri Dulu
• Di Kodi , Sumba Barat Daya Terjadi Gempa 4,0 SR
• Update Covid-19 NTT : Lagi, Tambah Kasus Positif Covid-19 di NTT dari Klaster Perjalanan Denpasar
Istak menjelaskan, pool test pertama akan dilaksanakan di Bandara Internasional El Tari Kupang sebagai pintu masuk utama ke wilayah NTT. "Kita akan lakukan pertama di Bandara El Tari Kupang," kata Isyak. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)